RAZEA-07

540 35 3
                                    

Happy reading!!











Jam setengah sebelas kurang, Nazea dan Raffael sudah bersiap hendak ke kampus. Tepatnya, hari ini Nazea akan melangsungkan tes snbt yang akan dimulai nanti pukul 13.00 WIB.

Nazea memasang sepatunya dengan lesu. Bukan karena apa, tapi gadis itu malah ketiduran. Mungkin jika Raffael tidak membangunkan Nazea, gadis itu akan terlambat tes atau malah tidak bisa mengikuti tes snbt.

"Ngantuk kan? Gayanya semalam begadang," cibir Raffael.

Nazea tidak memperdulikan ucapan Raffael, ia sibuk menguap lalu kembali melamun. Rasanya, nyawanya masih belum terkumpul. Raffael kembali berdecak melihat Nazea yang mematung.

"Ayo, mau berangkat kapan kalau lo cuma bengang bengong doang?" ucap Raffael seraya mengusap kasar wajah Nazea.

"Ihh, Kakak!!" sentak Nazea lantaran jilbabnya rusak karena Raffael.

Raffael terkekeh pelan seraya menaiki motornya. Begitu juga dengan Nazea yang ikut naik ke motor Raffael dengan bibir mengerucut lucu. Nazea membetulkan kembali helmnya sembari berkaca pada spion motor Raffael.

"Udah," ucap Nazea berpegangan pada jaket milik Raffael.

"Pegangan! gue ngebut," ujar Raffael yang langsung menancap gas nya kencang. Tentu saja hal tersebut membuat Nazea terkejut lantas melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Raffael.

"Nyebelin! Aku hampir jatuh, pe'a!" ucap Nazea sembari menggeplak punggu Raffael.

"Kan gue udah bilang. Pegangan, cantik." Nazea hanya mendengus sebal mendengarnya.

Sesampainya di kampus, Raffael memarkirkan motornya terlebih dahulu. lalu, Barulah dirinya mengantar Nazea ke gedung yang menjadi tempat untuk tes Nazea.

Lelaki itu berjalan beriringan dengan Nazea. Tangannya menggenggam jemari kecil milik Nazea sembari tersenyum kedepan. Nazea awalnya risih, tapi tak apa lah, dari pada nanti terpisah dari Raffael.

"Jauh Kak?" tanya Nazea mendongak menatap Raffael.

"Ngga, kita kan lewat samping. Beda lagi kalau lewat depan, harus muter-muter dulu," jawab Raffael yang diangguki oleh Nazea.

"Kalau mau sholat, itu ada mushola. Waktu tes lama kan? Nanti sholat dulu disana," ujar Raffael menunjuk sebuah mushola yang berada disamping lapangan.

"Kak Ael nanti pulang?"

"Ngga, paling gue tunggu disekitar kampus. Nanti gue cari tempat nongkrong. Lo kalau udah beres tes langsung telfon gue," ucap Raffael yang lagi-lagi hanya diangguki oleh Nazea.

"Kakak Sholat kan? Jangan lupa sholat Jumat nya," ucap Nazea.

"Iya." Nazea tersenyum manis mendengarnya.

Raffael memberhentikan langkahnya ketika sampai di depan bangunan yang tertulis jelas UPT Perpustakaan. Nazea menatap bangunan itu dari bawah sampai keatas mulutnya terkcunci melihatnya.

"Sini, duduk dulu," ujar Raffael sembari menarik Nazea kearah kursi tunggu yang berada di depan ruangan tersebut.

"Temen lo ada yang tes disini juga ngga?" tanya Raffael.

"Ngga tau," jawab Nazea seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalau ada, enak, Ze. Ada temennya, kalau ada apa-apa juga udah punya kenalan. Nah, nanti tuh ada banyak kan yang tes disini, lo ajak kenalan. Itung-itung tambah teman baru," beritahu Raffael.

"Kak Ael, aku takut," ucap Nazea menatap Raffael dengan wajah sendu.

"Nggapapa, ngapain takut? Soal tes nya ngga susah-susah amat kok. Masa gitu aja takut sih, Ze. Di rumah aja ngga ada takut-takutnya sama gue," jawab Raffael terkekeh pelan.

Razea [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang