Happy Reading!
Malam ini suasana dikediaman Heri nampak sepi. Nizar, anak pertamanya masih bekerja di kantor Sedangkan menantunya tengah menemani cucunya yang sudah tertidur. Hanya Nazea yang berada di dapur. Gadis itu menawarkan dirinya untuk membuat teh hangat untuknya.
"Ini Ayah, teh nya." Nazea meletakkan secangkir teh itu di atas meja sembari tersenyum manis.
"Zea, Ayah mau bicara sesuatu sama Zea," ucap Heri seraya menepuk sisi sebelah nya.
"Ayah mau bicara apa?" tanya Nazea menundukkan dirinya di samping Heri.
"Sebelumnya Ayah minta maaf ya kalau Ayah banyak salah sama Zea," ujar Heri sembari mengusap kepala putrinya dengan lembut.
"Ih, Ayah kenapa ngomong begitu? Ayah ngga ada salah kok. Ayah kan Ayah terbaik yang Zea punya," ucap Zea yang dibalas senyuman manis oleh sang Ayah.
"Kamu tau kan sama atasan Ayah?"
"Pak Rega itu kan, Yah?"
"Iya, Zea kan tau Ayah bisa kerja disana karena Pak Rega. Ayah merasa berhutang budi sama beliau, Pak Rega itu atasan yang baik sekali kalau sama Ayah," ucap Heri dengan raut wajah yang tidak bisa digambarkan.
"Zea, Ayah minta maaf kalau permintaan Ayah bikin kamu terpaksa."
"Ayah, mau jodohin kamu sama anak atasan Ayah. Kamu mau ya nak?" Ujar Heri hati-hati.
Nazea mengerutkan keningnya bingung. Ada apa dengan Ayahnya ini, tiba-tiba sekali ingin menjodohkan dirinya dengan anak atasannya.
"Ayah mau kamu menikah sama anaknya Pak Rega," ulang Heri.
"Ayahhh! Aku ngga mau, aku masih kecil. Aku baru lulus aja loh, Ayah. Katanya aku harus kuliah, kenapa Ayah nyuruh Zea menikah? Apa lagi nikah sama anaknya atasan Ayah, Zea ngga mau!" Ujar Nazea protes.
Tentu saja dirinya tidak mau. Masa depannya masih panjang. Ia tidak mau hidupnya sia-sia jika menikah diumur yang masih terbilang muda.
"Zea ngga mau menikah, Ayah! Ayah kenapa mau nikahin Zea sama anak atasannya Ayah? Ayah ngga mau ngurus Zea lagi? Ayah ngga sayang sama Zea lagi, ya?" ucap Nazea seraya bangkit dari posisinya.
"Ngga, Nak. Ayah sayang sama Zea, Ayah mau yang terbaik buat kamu," ucap Heri.
"Terus kenapa Ayah mau jodohin aku sama dia? Apa alasannya Ayah? Cuma karena Pak Rega udah ngasih Ayah pekerjaan, Ayah rela berikan Zea sama mereka?" ucap Nazea menggebu-gebu.
"Ayah pikir kalau kamu menikah sama putra Pak Rega, hidup kamu akan tercukupi, Nak."
"Zea ngga mau, kalaupun Zea serba kekurangan selagi sama Ayah, Zea ngga apa-apa kok. Zea ngga kuliah juga ngga apa-apa, yang penting sama Ayah aja," ucap Nazea.
"Kamu akan bahagia kalau menikah sama dia, nak," ucap Heri.
"Tolong, nak." Nazea menggelengkan kepalanya kuat.
"NGGA! AYAH NGGA NGERTIIN ZEAA!!"
"NAZEAAA!!!" Heri dan Nazea sama-sama terlonjak mendengar suara Nizar yang berada di ambang pintu utama rumahnya.
Lelaki itu memang baru saja pulang dari kerja, ia terkejut begitu memasuki rumah malah mendengar adiknya yang tengah membentak Ayahnya. Tentu saja dia marah, Ayah dan ibunya dulu tidak pernah mengajarkan dirinya untuk bersuara lantang dihadapan orang tua. Tapi adiknya malah melakukan hal itu.
Nazea langsung masuk kedalam kamarnya ketika Nizar melangkah menghampiri mereka. Bahkan panggilan Nizar sama sekali tidak dihiraukan oleh nya.
Heri menghela nafasnya panjang melihat amarah putra nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Razea [On Going]
Teen FictionKisah Nazea yang terjebak dengan Raffael di sebuah perjodohan konyol yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Juga kisah Raffael yang harus menerima perempuan berjilbab yang tentu saja jauh dari tipenya. Disepanjang sejarah, baru kali ini Raffael me...