Duk..duk..duk!!
"Grraaaaaghh, ughhhyyaa!!"
"Woi anjir bukain!!" Teriak Daniel sambil menggedor pintu ruangan yang tadi mereka tempati, tak lama Dicky membuka pintu dan 2 manusia si Daniel dan Diego langsung masuk.
Blam!!
"Hah..hah.. oi si Darian masih di luar, gimana nih!?" Tanya Diego panik di sela-sela nafas nya yang tersenggal, semua nya pun terkejut "loh sekarang keadaan gimana tuh anak!?" Tanya Diessel khawatir ikutan panik.
"Gue lihat tadi pas nyusul dia, dia nyuruh kita pergi duluan gitu terus aku lihat dia kayak di bawa sama survivor yang ikutan ke jebak di sini.." sahut Daniel panjang lebar.
"Hah apa!?, Kak bau bawang hilang!?" Teriak Dicky terkejut bukan main, pasal nya Darian itu orang seru dan setipe yang sudah di anggap Dicky kayak kakak sendiri "kak.. gimana nih, tolongin si bau bawang dong!!" Rengek Dicky kepada Damian.
"Lari kemana dia?" Tanya Damian yang kini wajah nya berubah serius "kayak nya ke lantai 2 deh.." sahut Diego dan Daniel bersamaan.
Tiit..tiit..tiitt..
"Hoaam.. bang Diessel laptop abang bunyi, ganggu aing tidur atuh.." ucap Dionyz yang menguap sambil memberikan laptop Diessel yang sudah berbunyi "oh thank's Dion.." sahut Diessel menerima laptop nya.
Deg!
"Ada apa Diessel?" Tanya Darius mendekati Diessel yang tampak bahagia dan lega "Darian selamat dan di selamat kan dengan orang bernama Dirgan Raymond!!" Seru nya girang.
"Fyuhh syukurlah, berarti nanti kita jemput saja anak itu.." ujar Damian yang sudah menyiapkan tas dan senjata nya "eh mau sendirian bang ke sana?" Tanya Dionyz bingung.
"Yap, kalau banyak orang nanti malah nyusahin lagi.." jawab Damian dengan jawaban yang terdengar arogant.
"Cih songong.." batin Daniel kesal.
"Ini jangan lupa di bawa juga ya.." ujar Darius memberikan 3 makanan kaleng dan 3 air mineral "makasih" singkat Damian menerima pemberian sang dokter Darius.
Kriet..blam!!
"Semangat ya kerak gosong!!" Seru Daniel begitu Damian sudah menghilang dari pintu, yang lainnya cuma pasrah dengan kelakuan si biru satu ini "nih jigong bukan temen gue sumpah!!" Batin Diego malu.
###
"Eh Damian mau jemput kita!?" Ujar Darian kepada teman baru nya Dirgan yang sedang main game tembak zombie offline di samping nya "hah?, Yang mana sih orang nya?" Tanya Dirgan penasaran dengan rupa dari sosok Damian ini.
Klik..klik..klik!!
"Nah ini nih, yang rambut nya hitam dan wajah nya datar.." sahut Darian yang memperlihatkan foto identitas photographi militer Damian, kelihatan sekali jelas tertulis nama yang keramat *Damian Arthur.
"Waw hebat banget ya bisa rekrut orang dari keluarga keramat kayak dia ini.." gumam Dirgan kepada Darian yang cuma menggeleng "bukan aku, tapi temen aku yang nama nya Daniel Areksha yang rekrut dia.." elak Darian menjelaskan realita.
"Dia itu orang nya nggak takut ya?, Sikap nya gimana si Daniel ini?" Kepo Dirgan, makhlum dulu pas kuliah ama sekolah ia selau bergosip "orang nya nyebelin, koreanfreak yang suka ngatain aku bau bawang.." sahut Darian sambil cemberut "oh gitu..".
"Umur kamu berapa?" Tanya Darian kepada Dirgan yang sama kepo nya.
*Malah asik bincang nih 2 bocah..
"Aku 24 tahun, kalau kamu berapa?" Tanya Dirgan balik "aku 23 tahun sih.." sahut Darian sambil menggaruk belakang kepala nya "berarti kamu lebih tua 1 tahun dari aku, heheh..".
KAMU SEDANG MEMBACA
『Entering The Hell For Mission』END
Mystery / ThrillerDaniel sebagai seorang assasin terkenal di dunia gelap mendapatkan tawaran menggiurkan yaitu masuk ke dalam kota isolasi secara diam-diam dan membawa beberapa orang yang memiliki kemampuan bertahan hidup di atas rata-rata di tengah kesuraman kota zo...