Woo..woo..
Suara burung hantu memenuhi malam, mereka tidur melingkar di dekat api unggun namun Daniel Damian dan Diego tidak benar-benar tidur di malam hari ini.
"Sigh.. Ada yang masih hidup nggak?" tanya Daniel dengan pertanyaan yang terdengar ngaco, sontak ia bangkit dan duduk di atas futon begitu juga Damian dan Diego yang berada agak jauh dari nya "kenapa kuda nil?".
"Chit-chat yuk, gue bosen nih.." jawab Daniel dengan nada malas.
Tap..tap..tap..
Diego dan Damian berjalan menuju Daniel dan duduk di futon Daniel "kita buat rencana untuk besok juga di dalam chit-chat ini, biar ada sedikit faedah dan makna nya.." timpal Damian mengambil mini note nya.
"Kayak nya nggak akan ada kata besok deh~" sambung Daniel merangkul akrab kedua teman nya itu "aku sudah panggilkan klien yang akan jemput kita pergi dari sini.." bisik nya dengan nada sok misterius.
"Apa!?" bingung Diego dan Damian secara bersamaan mencoba kembali mencerna omongan Daniel "sungguh?" tanya Damian meragukan.
Daniel pun hanya mengangguk sebagai jawaban, sedangkan Diego dan Damian sudah tersenyum senang "yess akhirnya perjalanan kita telah berakhir di sini!!" seru Diego.
"Di jemput nya di mana?" tanya Damian kepada Daniel "di sini jam 6 pagi dini hari nanti.." jawab Daniel sembari memberikan ipad nya yang berisikan percakapan antara Daniel dan klien kaya raya nya.
"Etdah kok pagi banget cok?!" komen Diego kepada Daniel "serah dia lah, mau pulang apa kagak lo!?" balas Daniel menyikut lengan Diego.
"soal zombie-zombie gimana?" tanya Diego agak khawatir, sedangkan Damian dan Daniel hanya tersenyum licik "nggak bakal kok, kita udah taburin biji ranjau secara melingkar di sekitar tempat ini.." sahut Daniel.
"Ohh syukur deh.." lega Diego.
"Kalau ku lihat ternyata kau lumayan hebat juga jadi komandan Diego" ujar Damian sambil melipat tangan nya "area ini jadi aman sampai malam ini berkat keahlian mu itu.." sambung Damian memuji Diego.
"Hehehe thanks.." sahut Diego.
"Grookk..grookk..."
"Suara apaan tuh?" tanya Damian mendengar suara aneh "masa' masih ada zombie lagi sih?" tanya Daniel heran sembari celingak-celinguk.
"Beh kalian ini goblok apa bego nya tambah parah sih?" ujar Diego memaki Damian dan Daniel "loh maksud elo apa ngomong kek gitu!?, nantangin by-one sama gue ha!?" ketus Daniel tak terima.
"Nggak kok, itu yang tadi kalian dengar itu tepat di belakang Damian tahu!!" jelas Diego sambil menunjuk Damian, sontak Daniel menoleh dan Damian berbalik ke belakang nya.
"Grook..nyam..emm..." ternyata suara itu adalah suara Dionyz yang tengah mendengkur dan bergumam dalam tidur nya "oh tenyata pikachu toh.." lega Daniel mengelus dada nya.
"Hahaha gitu aja gak tahu!!" ujar Diego menertawakan Damian dan Daniel "shut your cangkem before i cincang!!" sela Daniel.
"Kacau sekali dia tidur nya.." gumam Damian memperhatikan Dionyz yang tidur urak-urakan dan tidak anggun.
"Kalau tidur nya rapi tuh malah ngeri anjir, udah bagus dia berantakan.." sahut Diego mengomentari Damian yang cuma terkekeh memperlihatkan deretan gigi putih berkilaunya.
"Eh hari ini tanggal berapa?" tanya Daniel kepada Diego "tanggal 15 Januari kan ya?" balas Diego menjawab Daniel "iya hari perayaan dharma samudra.." angguk Damian.
"Itu kan ulang tahun kau Diego, masih muda kok pikun sih.." ujar Daniel mengingatkan Diego yang melongo tak percaya "be..beneran!?".
Prok..prok!!
KAMU SEDANG MEMBACA
『Entering The Hell For Mission』END
Mistério / SuspenseDaniel sebagai seorang assasin terkenal di dunia gelap mendapatkan tawaran menggiurkan yaitu masuk ke dalam kota isolasi secara diam-diam dan membawa beberapa orang yang memiliki kemampuan bertahan hidup di atas rata-rata di tengah kesuraman kota zo...