06. Damn Screwed

81 60 1
                                    

Mereka berempat sudah berada di beberapa titik gudang, sebenar nya sambil lari tadi mereka mengecek gudang-gudang dekat minimarket tapi tidak satupun terlihat cocok nan aman santosa "susah ternyata bro..".

"Semangat dong, menyala abang ku!!" Hibur Dionyz menyemangati Diego yang mulai mengeluh, Diego hanya menatap malas Dionyz yang pintar mengoceh "diem lu bocah.." final Diego, yah Dionyz beda 2 tahun dari mereka bertiga.

"Baru kali ini gue ikutan maraton sampai ke tengah kota.." gumam lelah dari Darian yang mulai meleyot karena pegal "huhuhu.. bertahan lah raja api!!" Rengek Daniel yang mulai menahan tubuh Darian yang meleyot ke arah nya "nggak..kuat nih..".

"Apaan sih, lebay banget dah!!" Kesal Diego kepada Darian dan Daniel.

"Kenyataan indigo!!" Timpal Daniel.

"Ha'ah, nggak tau rasanya dia.." sahut Darian membela Daniel, tumben mereka saling bela padahal biasa nya bakalan musuhan.

"Udah atuh abang-abang, nggak baik ribut di tengah kota zombie kek gini.." pisah Dionyz melerai ketiga orang yang lebih tua darinya itu, Diego cuma menghela nafas nya kasar dan memalingkan wajah nya ke arah peta di bawah nya "sudahlah ayo istirahat.." final Diego memutuskan.

"Gitu kek dari tadi!!" Kesal Darian yang akhir nya membuka botol minum nya dan meminun nya terburu-buru bukan karena waktu tapi karena kehausan, Daniel juga mulai membersihkan tangan nya yang kotor dengan air dan membuka bungkus snack kesukaan nya.

"Lah kok ngelunjak!?" Kesal Diego yang menatap snack Daniel, Daniel pun cuma terkekeh tanpa rasa bersalah "mau nggak?" Tanya Daniel kepada Diego yang membuka mulut nya membiarkan Daniel memasukkan snack ke dalam mulut nya.

"Ciee...belok!!" Seru Dionyz yang langsung di hadiahi jitakan Diego.

Tack!

"Aduh!!"

"Ini gegara tangan gue kotor ya goblok, jadi jangan salah sangka!!" Timpal Diego kepada Dionyz yang bersujud mohon ampun "ampuni hamba yang mulia baginda-" katanya terpotong karena tidak mengenali nama si ubi ungu di depan nya.

"Nama nya siapa ya kakak?"

"Diego" singkat padat non next.

"Ampuni hamba yang mulia baginda kakak Diego~" sahut Dionyz melanjutkan perkataan nya yang tadi terpotong sebentar.

"Oii pikachu, lu anak SMA kan?" Tanya Darian sambil melemparkan botol minum ke arah Dionyz, dengan sigap ia menangkap botol tersebut "iye kak, lagi latihan buat maraton terus jadi maraton beneran gegara si mayat berjalan ini.." sahut Dionyz.

Glug..glug..

"Hahaha anak maraton emang beda yak!!" Seru Darian menepuk bahu Dionyz akrab.

"Sudah terik nih, mending kita masuk ke sana aja selagi masih panas.." ujar Diego menunjuk sebuah toilet umum yang ada di dekat kafe sembari berkipas karena keringetan, ketiga teman nya pun mengangguk.

###

"Di sini aman banget ya bjir.." ujar Daniel begitu selesai memeriksa isi-isi bilik kamar mandi, ya di sana aman dan... Bersih dari jejak zombie, kalau bukan aman kan nggak mungkin orang yang tinggal di sini.

"Untung kakak pinter banget, kalau tidak hangus sudah kulit aing yang putih nan mulus ini!!" Ujar Dionyz memuji Diego yang lumayan gercep.

"Iya dong, holkay kayak dia mana tahan berdiri di terik sinar matahari" sahut Darian menimpali perkataan Dionyz, ya Diego memang nggak bisa yang nama nya nahan terik matahari jadi dia lebih suka di tempat yang jauh atau terhindar dari terik surya.

『Entering The Hell For Mission』ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang