20. The Past Story

27 23 0
                                    

Mereka sudah menodai tubuh indah mereka dengan darah najis milik zombie-zombie yang tengah berkeliaran tersebut "kok rasa nya masih ada yang kurang ya?" Ujar Dirgan saat melihat penampilan mereka semua.

*Mereka sudah pindah ke dalam toilet umum kafe yang pernah mereka tempati sebelum nya..

"Apaan bro?" Tanya Diessel bingung.

"Baju kita!!, Baju kita terlalu estetok buat jadi zombie!!" Seru Dicky kepada yang lainnya, cuma pendapat nya aja sih "kalau baju sudah bagus begini saja, yang salah nih muka kita.." sahut Damian membenarkan Dicky.

"Iya kita terlalu bersih dan terawat untuk seekor zombie.." setuju Darius kepada pendapat Damian "yaudah.. siapa yang bisa make up jumpscare di sini?" Tanya Diego kepada tim nya.

"Gue bisa kak, cuma ya kan butuh assisten yang bisa bantu juga.." sahut Dicky kepada Diego mengajukan diri nya "kalau gitu sisa nya serahkan pada watashi yang serba bisa ini hehehe.." balas Darian juga.

"Emang nya.. lo bisa bawang?" Tanya Daniel meragukan Darian "ck biasa lah itu, pake sixth sense manga pasti bisa gue bikin bagus!!" Yakin Darian.

"Indra keenam kali maksud lo.." ujar Diego mengomentari Darian.

"Di sini kita make up muka biar jadi jelek bukan jadi bagus kek kpop!!" Ujar Daniel ikutan mengkritik Darian yang cuma cemberut "ini watashi di bully gitu cerita nya?" Batin Darian.

Srek..srek..

"Ayok mau siapa duluan nih!?" Ujar Dicky yang sudah mengeluarkan alat make up nya "ini kita kasih Damian dulu aja!!" Usul Dirgan yang menarik lengan Damian bersama dengan Diessel, Damian hendak meronta untuk kabur darimane up.

"Lepasin aku gak sekarang!?" Sentak Damian histeris kayak phobia hantu ketemu hantu "yaelah ini cuma make up boss!!" Balas Diessel memaksa.

"Arggh.. mending aku mati daripada pakai make up tau!!" Sewot Damian dengan sifat kepala batu nya yang kambuh "segitu nya dah tuh harga diri.." batin Diessel tak habis pikir.

"Kak bantu iketin dong nih human, kumat lagi nih setan nya!!" Seru Diessel kepada Diego dan Darian yang langsung mengambil tali rafia dan mengambil sebuah kursi lipat dari tas "jurus tropes of morality!!".

Srek..sreg..sret!!

"Hahaha tali moral gak tuh!?" Bengek Daniel dan juga Dionyz.

"lepasin tali nya dasar kalian teman biadab dan tidak berperilaku seperti manusia!!" seru Damian kesal setelah tali sudah terikat di sekitar tubuh nya, Dicky dan Darian pun mendekati nya "mohon kerja sama nya.." sahut Darian yang mengeluarkan eyeliner.

"hihihi.. pemandangan paling the best yang pernah ada.." gumam Daniel jahil sambil mengeluarkan kamera digital nya "kena tendang kaki nya Damian mampus lo.." sahut Diego mengingatkan Daniel yang bodoh "hahaha bodo amat!!" seru Daniel memulai rekaman nya.

20 menit kemudian..

"ok got it!!" ujar Dicky selesai dengan kiasan terakhir di wajah Damian, tetapi semua orang hanya menahan tawa nya termasuk Darius dan Diego yang seperti nya tidak bisa jaga image lagi "kenapa?" tanya Damian.

"hahahahaha.. oh tuhan it's so much ridiculous to me.." lebay Diego.

"pfftt.. aku..gak kuat.. hahah!!" Darius pun juga sudah ikutan nyembur.

"pfftt.. kamu..hahahaha!!" bahkan Dirgan tak mampu menjelaskan dan bengek, Damian pun akhir nya memutuskan untuk mengaca sendiri toh teman-teman nya pada ngabrut.

sfx: dudom!?

"hah!?, ini bukan mimpi kan!?" kaget Damian saat menyaksikan wajah nya yang baru selesai make over itu...

『Entering The Hell For Mission』ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang