09. Breakfast Moment

60 53 0
                                    

"oh iya dokter Darius, kalian boleh kok di sini dulu karena masih malam dan gelap di luar.." ujar Diego selaku tuan rumah yang bijaksana dan baik hati nya nggak ketulungan "dengan senang hati kami menerima nya.." ujar Darius sopan.

"Yaelah dok santai aja kalee.." timpal Daniel yang melihat kaku nya Darius.

"Kalau mau makan ambil saja di dapur sendiri.." pesan Diego setelah itu ikut terbaring di kasur bersama Dionyz dan Darian yang udah tidur duluan di sana "baiklah kalau gitu!!" Ujar Dicky berseri-seri melangkah ke arah dapur kamar Diego.

"Nggak tidur dok?" Tanya Daniel yang tengah makan chiki sambil nonton hp "ah i..iya.." sahut Darius canggung, namun karena sudah mengantuk berat ia pun tetap berjalan ke kasur.

Dan tertidur bersama ketiga pemuda di sana, tenang kasur nya beneran king size banget :)

"Hm.. kok bau nya enak ya?" Gumam Daniel yang tiba-tiba mengendus bau lezat dari arah dapur "oh iya itu kan si Dicky ya.." ujar Daniel menertawakan kebodohan nya.

Tap..tap..tap..

"Oh belun tidur kak?" Tanya Dicky yang melihat Daniel datang ke dapur dan membuka lemari es "iya, laper di jam segini sih.." sahut Daniel yang cengingisan sambil mengambil roti tawar di dalam lemari es.

"Ah elah bilang donk, sekalian ku masakin gih!!" Timpal Dicky yang mendorong masuk roti tawar di tangan Daniel dan menutup pintu kulkas, ia pun mendudukan Daniel di meja makan "dah duduk anteng aja!!" Suruh nya yang tentu di iyakan.

"Yey modus gue berhasil!!" Girang Daniel di dalam bathin nya, meskipun begitu ia berusaha memasang ekspresi bingung nan polos biar tak ketahuan Dicky.

Rasanya kek paradise, lupa ama keadaan yang kacau dan terjebak di kota zombie tuh gini ini...

Tuk..

"Nih kak di makan gih, keburu dingin ntar kalo di diemin lama-lama.." sahut Dicky yang tiba-tiba dateng bawa 2 piring isi nasi omelet plus saus yang bau nya sedap "kirain mantan apa, diemin lama-lama gitu!?" Balas Daniel kepada Dicky yang cuma terkekeh.

"Umur berapa kau Dicky?" Tanya Daniel sambil memakan makanan yang di sajikan Dicky tadi "20-an lah kak, soalnya kalau nggak salah pas kejadian zombie ada itu setahun yang lalu, waktu itu aku 19 tahun.." jawab Dicky antusias, nggak jutek lagi.

"Loh berarti udah lama dong.." bingung Daniel yang emang orang luar yang nyasar masuk pulau.

"Memang nya nggak kerasa ya?" Tanya Dicky penasaran, sedangkan si Daniel cuma cengir "sebenar nya aku barusan masuk kesini sehari yang lalu.." sahut Daniel jujur.

"Berarti umur nya Dionyz juga sudah 20 tahun ini.." batin Daniel.

"Owh gitu.." singkat Dicky yang memang gak terlalu tertarik bertanya.

"Kata nya tadi Darius itu kakak mu, kok nama keluarga kalian beda?" Ujar Daniel bertanya lagi, biasa lah gini-gini kepo juga hobi nya tau :)

"Ya tapi beda bapak, dia kakak tiri gue" balas Dicky sambil memakan omelet buatan nya sendiri dengan santai "hebat juga kalian, nggak perlu susah-susah di sini ya.." tutur Dicky.

"Kata siapa, orang kemarin gue maraton dari tengah pulau sampai ke sini tau!!" Seru Daniel tak sudi.

"Ups ku tarik lagi deh hehehe..." Kikik Dicky sambil meminum air nya.

"Kalau gitu itu Darius umur berapa?" Tanya Daniel lagi, Dicky cuma bisa menghela nafas kasar pasal nya orang di depan nya ini suka banget kepoin orang "umur nya 25 kak.." jawab nya.

"Di wabah zombie gini kalian bener tuh masih buka klinik?" Tanya Daniel merasa heran dengan satu hal, Dicky pun menggeleng "sekarang sudah nggak deh, kalian jadi pelanggan yang terakhir sebelum gulung tikar.." sahut Dicky kepada Daniel.

『Entering The Hell For Mission』ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang