Sunoo duduk bersandar nyaman di kursinya sekarang. Di depannya, ada banyak makanan serta minuman ringan yang tersajikan buat dia seorang.
Di sampingnya ada Jungwon yang nyuapin makanan ke mulutmya, terus Yuna yang ngipasin dia pake kipas portable, dan Liz yang mijetin bahunya dari belakang.
Semua ini dia dapatkan setelah berhasil bikin satu kelas dapet nilai 85 dan Sunoo sendiri yang dapet nilai 95.
"Kurang kenceng kipasnya." Dumal Sunoo.
"Liz, pijetan lo kurang kenceng."
"Won, ganti dong bosen makanan yang itu."
Sementara ketiga temennya cuma bisa pasrah dan nahan umpatan dalam hati, dan Sunoo memejamkan matanya menikmati semua keuntungan yang dia dapat.
"Permisi," Sebuah suara membuat mereka menoleh, dan mereka sama-sama melotot kaget ngeliat ada Sunghoon sama Jay nyamperin.
"Ehh, kak Sunghoon." Sapa Sunoo kaget. Yuna buru-buru ngasih kode ke Jungwon sama Liz buat menyingkir, dan untungnya mereka paham dan segera menyingkir
"Kita gabung boleh gak?" Tanya Jay.
"Boleh kak, boleh."
Pas Jay mau duduk di samping Sunghoon, tangannya udah ditahan duluan sama Yuna. "Mau kemana, kak?"
Jay mengernyit kebingungan. "Duduk...?"
"Kak, mereka itu lagi pdkt. Lo mau jadi nyamuk?"
"Ya... enggak sih...."
"Yaudah, kak Jay duduk bareng kita aja sambil mantengin dua orang itu." Yuna dengan santainya narik tangan Jay terus mereka duduk di meja lain. Jay ditempatkan di samping Jungwon.
Menyadari itu, Jungwon ngumpat tanpa suara ke Yuna, tapi sama Yuna dibalas kedipan mata aja.
"Hai, Jungwon?"
Jungwon tersentak. "Eh, iya halo kak." Balasnya malu-malu.
"Kalian ngerasa gerah gitu gak sih?" Celetuk Liz tiba-tiba, bermaksud ngode Jay biar ditraktir minuman dingin.
Jay mengangguk setuju. "Iya nih gerah banget, pesen aja kalo mau makan atau minum, gue jajanin."
Nah, ini nih yang mereka suka. Ditraktir hehehe.
Liz dan Yuna dengan kecepatan kilat beranjak dari duduk dan segera pesan makanan dan minum buat mereka semua. Jungwon tadinya mau ikut, tapi bahunya udah ditahan duluan sama Yuna.
Sementara di sisi lain, ada Sunoo yang malu-malu kambing karena duduk di samping Sunghoon.
Jujur saja dia rasanya udah gak punya muka lagi buat ketemu Sunghoon karena Sunghoon pasti ngeliat dia joget tengah lapangan kayak biduan. Sunoo takut Sunghoon ilfeel.
"Makan aja, Nu, lo kan capek abis joget."
Yaelah, pake di mention segala bagian 'joget' nya.
Sunoo mengangguk kecil. "Hehe, iya, kak."
Sunghoon menaikkan alisnya, merasa aneh dan bingung dengan tingkah Sunoo yang tidak seperti biasanya. "Kenapa, Nu? Ada masalah?"
"Hah? Enggak, kok. Cuma..." Sunoo berdehem, membasahi kerongkongannya yang mendadak terasa kering. "Anu... maaf kalo lo ilfeel abis liat gue joget tadi. Yah, seperti yang lo liat tadi... gue aslinya emang begitu."
Karena kepalang malu, jadi Sunoo ngomongnya pelaaann banget, sampe Sunghoon harus nunduk dikit biar kedengeran. Mana dia ngomongnya sambil nunduk pula.
"Yang ilfeel siapa?" Tanya Sunghoon.
"Lo, kak." Balas Sunoo polos.
"Gue ada bilang gue ilfeel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ways to like you
Fanfiction[sunsun] [17/17] karena kalah taruhan dengan temannya, sunoo terpaksa menerima tantangan gila dari mereka, yaitu menyatakan cinta pada pangeran sekolah; park sunghoon. • bxb. • dldr.