"Pak, punya Kim Sunoo ada gak?"
Si satpam sekolah, pak Seon, memberi tas warna merah berisi bekal punya Sunoo. "Ada nih. dimasakin ibu ya?"
"Iya, pak. Bapak saya udah gaada soalnya." Balas Sunoo santai, yang mana bikin pak Seon kicep seketika.
Sunoo senang karena hari ini bundanya nganterin dia bekal. Udah lama banget semenjak terakhir kali bunda nganterin bekal karena sibuk kerja. Nah, hari ini bunda cuti makanya ada waktu nganter bekal.
"Kamu yang kemarin joget di lapangan bukan sih?"
Sunoo terkesiap. "Kok bapak tau?!"
"Tau, lah."
"Ihh itu adalah adegan yang sangat memalukan dalam hidup saya, pak. Tolong bapak segera hapus ingatan itu!"
"Ingatan saya bisa dihapus, tapi ingatan orang lain gimana? Satu sekolah juga udah pada tau."
Sunoo pun balik badan dan keluar dari pos satpam sambil misuh-misuh. Dia kembali merutuki kebodohannya yang mau-mau aja disuruh joget sama bu Sarah. Tapi yaudah lah ya mau gimana lagi, nasi udah jadi bubur.
Pas Sunoo jalan melewati lapangan, matanya menangkap Sunghoon yang berada di parkiran dan baru mau turun dari motor. Tapi yang jadi fokus Sunoo bukan itu.
Yang jadi fokusnya tuh Sunghoon boncengan sama cewek!
Sunoo sewot seketika. "Dih, siapa tuh?"
Sunoo semakin menatap penuh kebencian pas cewek itu kayak meluk lengan Sunghoon sambil ketawa-katawa, sementara si Sunghoonnya datar bae dan nepis tangan cewek itu.
Namun, wajah datarnya berubah pas matanya bersitatap dengan mata Sunoo. Sebuah senyum cerah muncul di wajahnya.
"Sunoo!"
"Ebuset, nyadar kah dia gue perhatiin." Gumam Sunoo kaget. Dia langsung sibuk buka-buka tasnya kayak nyari-nyari sesuatu pas ujung matanya ngeliat Sunghoon jalan mendekat.
Padahal apaan coba yang mau dicari dari tas bekal wkwkwkkw
"Hai," sapa Sunghoon, kemudian mengernyit karena Sunoo gak membala sapaannya dan masih sibuk ngubek-ngubek tas. "Nyari apa, Sun?"
"Hah? Oh, ini... sendok! Sendok gue kayaknya gak dibawain sama bunda." Fyuh, untung otak kecilku bisa mikirin alasan dengan cepat.
"Mau gue temenin minjem di kantin?" Tawar Sunghoon.
Sunoo mengangguk. "Bo—"
"Sunghooonnn! Kok ninggalin siiiihhh?!" Tiba-tiba, cewek yang dibonceng Sunghoon tadi menghampiri dan langsung memeluk lengannya. Cewek itu natap Sunoo dari atas ke bawah dengan pandangan menilai.
Kurang ajar, batin Sunoo.
"Gue pinjem sendiri aja, kak, kayaknya lo lagi sibuk juga." Kata Sunoo sarkas terus jalan menjauh, mengabaikan seruan Sunghoon yang memanggil namanya lantang.
Seorang cewek menepuk pundak Sunoo. "Eh budeg, dipanggil tuh sama kak Sunghoon."
Sunoo mendelik, gak tau siapa cewek ini. Apa salah satu fansnya Sunghoon juga? Dasar manusia gak jelas. "Tau gue. Udah biarin aja." Balas Sunoo acuh dan kembali melanjutkan jalan.
Sementara cewek itu menatap Sunoo heran. "Udah ditaksir pangeran sekolah malah dicuekin." Gumamnya.
Pas udah sampe di kelas, Sunoo langsung duduk di bangkunya. Sesuai dugaan, kelas sepi karena ini udah masuk jam ishoma. Termasuk Jungwon, Yuna, dan Liz yang udah bilang mau ngantin.
Sunoo mulai mengelurkan satu per satu benda di tas bekalnya. Mulai dari wadah nasi, wadah lauk, wadah sayur, botol minum, hingga—
"Lah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ways to like you
Fanfiction[sunsun] [17/17] karena kalah taruhan dengan temannya, sunoo terpaksa menerima tantangan gila dari mereka, yaitu menyatakan cinta pada pangeran sekolah; park sunghoon. • bxb. • dldr.