"Deeek, turun!! Ada temen kamu tuh dibawah!"
Teriakan bunda membuat Sunoo buru-buru keluar kamar, menuruni tangga, lalu berlari keluar. Bunda yang lagi maskeran sambil nonton sinetron favorit ibu-ibu cuma bisa geleng-geleng.
Pas Sunoo keluar, dia bergidik saat udara malam menyapa kulitnya. Matanya melebar ngeliat Sunghoon berdiri di depan pagar rumahnya. Keadaannya sudah lebih segar setelah tumbang dua hari yang lalu.
Sunoo membuka pagar dan menghampirinya keluar. "Eh... ngapain kak? Malem-malem gini hehe." Katanya basa-basi.
Mereka belum berbincang lagi setelah insiden Sunghoon pingsan waktu itu karena Sunghoon izin gak masuk 2 hari, besok baru masuk lagi.
Sunghoon menyodorkan sebuah plastik. "Gue bawa martabak buat lo sama tante."
"Duh, repot-repot," Sunoo menerima martabak itu dengan senang hati lah, yakali nolak. "Makasih banyak kak, walaupun gue gak tau dalam rangka apa lo tiba-tiba ngasih martabak gini."
Sunghoon mengusap tengkuknya. "Pengen aja sih... sama gue pengen nanya sesuatu."
"Nanya apa?"
"Lo ngehindarin gue ya?"
Pertanyaan itu bikin Sunoo terdiam seketika. Dia kembali teringat dimana dirinya merasa gak suka atau cemburu ngeliat Sunghoon boncengan dengan cewek bernama Hannah.
Sebenernya Sunoo udah mulai lupa, tapi diungkit lagi sama Sunghoon bikin ingatan Sunoo tentang hal itu kembali jelas.
Sunoo tertawa paksa + gugup. "G-gue gak ngindari kok?? Kata siapa gue ngindarin lo?"
"Gue merasa gitu, tapi bagus deh kalo lo emang gak ngindarin gue. Kayaknya emang gue doang yang terlalu ovethinking." Kata Sunghoon.
Sunoo kembali tertawa (paksa). "Haha, iya kayaknya." Balasnya. "Tapi kurang-kurangin deh kak terlalu baik sampe nurut-nurut aja pas kakak kelas gatel itu mau nebeng lo."
Sudut bibir Sunghoon naik. "Lo cemburu?"
"Iy— ENGGAK!" Bantah Sunoo cepat. "Gue cuma kasian aja soalnya lo orangnya gak enakan gitu...."
"Iya, iya percaya." Sunghoon menepuk-nepuk kepala Sunoo sambil senyum ganteng. Inget kan, Sunoo tuh paling lemah sama senyuman cowok ganteng macam Sunghoon ini.
"Adeeekkk, itu pacarnya disuruh masuk aja, ngobrol di dalem sini!"
Teriakan bunda membuat Sunoo melotot dan wajahnya perlahan memerah karena ternyata bunda ngira Sunghoon tuh pacarnya. Bayangin, bunda ngomong gitu pas ada Sunghoonnya!
Bayangin se-malu apa Sunoo sekaranggg 😫
"BUKAN PACAR!" Sunoo teriak balik.
"M-mau masuk, kak?" Tawar Sunoo.
Sunghoon menggeleng. "Lain kali aja, udah malem. Salam buat tante ya."
"Oh, oke. Makasih banyak ya martabaknya. Hati-hati di jalan." Kata Sunoo pas Sunghoon udah naik motor.
Sebelum pake helm, Sunghoon menyisir rambutnya dengan jari ke belakang hingga memperlihatkan jidatnya, dan Sunoo bersumpah demi apapun, dia ganteng banget pas adegan itu!!
"Oh iya, Nu, yang tadi itu harusnya 'belum' kan?" Tanya Sunghoon.
Sunoo mengernyit. "Apanya, kak?"
"Pacar. 'Belum' pacaran, not 'bukan' pacar."
Ada aja bahan buat bikin Sunoo salting malem-malem gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ways to like you
Fanfiction[sunsun] [17/17] karena kalah taruhan dengan temannya, sunoo terpaksa menerima tantangan gila dari mereka, yaitu menyatakan cinta pada pangeran sekolah; park sunghoon. • bxb. • dldr.