Tanggal 24 bulan juni. Hari ulang tahun Sunoo.
Pagi ini Sunoo udah nangkring di rumah Sunghoon karena mau balikin tupperware bersih punya mamanya Sunghoon. Kemarin Sunghoon sempat ngasih dia kue pake tupperware itu.
"Kamu mau hadiah apa?"
Sunoo paham, Sunghoon bukan lelaki bermulut manis yang gampang merangkai kata-kata buat bikin pacarnya meleleh.
Tapi Sunoo juga gak nyangka, kalau Sunghoon bakal blak-blakan nanyain 'mau hadiah apa' instead of ngasih surprise di hari ulang tahunnya :))
Ditanyain gitu kan Sunoo bingung mau jawab apa.
"Mungkin... hadiah spesial yang gak bisa aku lupain," jawab Sunoo agak ragu. Sejujurnya dia memang gak kepikiran mau hadiah apa, toh Sunghoon yang inget ulang tahunnya pun udah cukup.
Lelaki tinggi itu langsung meraih syal coklat motif kotak kotak di lehernya, lalu melilitkannya di sekitar leher Sunoo yang berdiri tepat di depannya.
"Eh? Oh, makasih..." balas Sunoo rada kebingungan, sambil merhatiin syal yang baru melingkar di lehernya. "Hadiahnya syal kesayangan kamu, kak?"
"Bukan ini hadiahnya."
Sunoo mendongak, menatap Sunghoon dengan penuh kebingungan. "Terus?"
Sunghoon menelusuri wajah mungil di hadapannya. Mulai dari surai hitam, kedua mata hazel yang indah, lalu pipi dan hidung yang merona, hingga berhenti di bibir tebal yang sedikit terbuka.
"Tutup mata kamu."
Sunoo menurut tanpa banyak tanya. Dia langsung menutup kedua matanya dengan dengan perasaan sedikit was was— menebak-nebak hadiah yang akan dia terima.
Tangan Sunghoon masih menggantung di ujung syal pemberiannya. Setelah menghela napas, dia menguatkan genggamannya, ikut memejam, lalu dengan cepat mendekatkan wajahnya.
Dalam sepersekian detik, bibir mereka bertemu.
Mata Sunoo langsung terbuka lebar. Tubuhnya membeku saat memandang wajah Sunghoon yang sangat dekat.
Jantung Sunoo mulai berdegup kencang. Dengan skill-nya yang terbatas, dia berusaha membalas ciuman tersebut dengan hati-hati.
Sunoo bisa merasakan jari-jemari Sunghoon yang beralih ke rahangnya, disusul bibir yang semakin sibuk mengecup.
Kurang dari semenit, keduanya kehabisan napas dan menjauhkan wajah masing-masing. Mereka bisa merasakan pipi yang memanas, disertai bola kembar yang mencuri-curi pandang.
Sunghoon mengusap pipi tembam Sunoo yang memerah. "Selamat ulang tahun, Sunoo."
Sunoo menahan senyumnya kala melihat senyuman tipis Sunghoon. "M-makasih," balas Sunoo gugup. Dia masih berusaha mengontrol detak jantungnya yang ribut itu.
"Yang tadi itu... umm, aku belum pernah ciuman. Jadi maaf kalo kerasa aneh," bisik Sunghoon sembari mengerjap tersipu.
Sunoo tersenyum lebar. "Jadi, hadiahnya ciuman?"
"Syal itu juga termasuk. Aku gak tau kamu mau hadiah apa, so..." Sunghoon membasahi bibirnya, mendadak ngerasa gugup. "I can kiss you all day if you want, bithday boy."
Sunoo tertawa kencang. Tangannya meraih leher Sunghoon dan mendekap tubuh tegapnya erat. "Aku gak keberatan sih." Dia berbisik tepat di samping telinga Sunghoon.
"PLEASE NO PDA DI RUMAHHH!!!"
Keduanya menoleh ke seruan kencang di ujung tangga, masih saling memeluk satu sama lain. Jungwon berdiri di sana, dengan bibir cemberut dan wajah galaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ways to like you
Fanfiction[sunsun] [17/17] karena kalah taruhan dengan temannya, sunoo terpaksa menerima tantangan gila dari mereka, yaitu menyatakan cinta pada pangeran sekolah; park sunghoon. • bxb. • dldr.