lima belas [end]

1.6K 188 24
                                    

Kalau ada yang tanya, sejak kapan naksir Sunoo? Maka Sunghoon akan menjawab 'sejak mpls.'

Waktu itu, Sunghoon, yang merupakan anggota osis, kebagian tugas ngawasin para siswa baru di aula saat pembina osis sedang berbicara di atas tribun, menjelaskan segala tetek bengek peraturan sekolah.

Mata Sunghoon bergulir ke segala punjuru ruangan, memastikan kalau semua siswa baru ini mendengarkan penjelasan si pembicara.

Kemudian, seketika, Sunghoon merasa dunianya berhenti sesaat kala matanya berhenti pada seseorang yang menarik perhatiannya dalam sekejap.

Seorang lelaki yang duduk di barisan belakang, sedang bercanda tawa dengan teman sebelahnya, mata rubahnya melengkuk cantik saat dia tertawa mendengarkan ucapan temannya.

Sunghoon tau, saat itu dia seharusnya menegurnya karena anak itu tidak fokus mendengarkan si pembicara dan malah bercanda dengan temannya. Namun, alih-alih menegur, Sunghoon justru membiarkannya.

Hingga salah satu anggota osis lain menegurnya, dan anak itu langsung berhenti tertawa.

Sunghoon berdecak. Yah, senyumannya ilang.

Namun, siapa sangka kini Sunghoon bisa melihat senyuman itu di depan wajahnya langsung secara terus menerus? Senyuman manis yang membuatnya candu itu.

"Kak Sunghoon, kok, ganteng banget sih."

Justru kini Sunghoon yang sering dibuat tersenyum oleh si manis bermata rubah itu.

Sepotong kalimat yang diucapkan dengan nada polos membuat Sunghoon melepas pandangannya dari buku bacaannya.

"Kamu ngomong apa?" Tanya Sunghoon (sok gak denger) karena dia gak mau keliata salah tingkah di tengah perpus sekarang.

Sunoo malah cengengesan.

"Gak jadi."

Sunghoon melipat bibirnya. Sebisa mungkin dia nahan buat gak senyum salah tingkah, karena dia harus fokus ke buku bacaannya sekarang!

"Kamu jangan ganggu dulu, dek. Besok aku ada ulangan." Kata Sunghoon.

"Ada syaratnya, kak."

Sebenarnya Sunghoon juga gak mau kalau harus duduk di perpustakaan dan baca buku gini. Tapi mau gimana lagi? Besok ada ulangan sejarah, dan Sunghoon mengakui kalau dia bodoh di mapel itu.

"Aku cuma minta gak digangguin padahal." Balas Sunghoon.

"Syaratnya gak susah, kok." Wajah Sunoo yang memelas adalah kelemahan Sunghoon, jadinya yang lebih tua hanya menarik napas lalu mengangguk.

"Syaratnya, senyum dulu."

Sunghoon mengernyit. "Maksudnya?"

"Yaa senyum aja. Aku mau liat kakak senyum."

Bibir Sunoo membentuk senyuman, membuatnya terlihat seribu kali ekstra manis dan bikin Sunghoon kehilangan motivasi untuk lanjut baca buku sejarahnya.

Mending liat yang manis-manis aja.

Pipi serta telinga Sunghoon mendadak panas seperti habis keluar dari sauna. Padahal Sunoo cuma minta dia buat senyum, tapi kenapa dia salah tingkah sebegininya?

"Senyum aku mahal." Balas Sunghoon sok cuek.

Sunoo manyun. "Padahal pacarnya sendiri yang minta senyum."

Haduh jantung Sunghoon makin dagdigdug dagdigdug. Sunoo yang senyum memang bikin dia mati kutu, tapi Sunoo yang manyun itu sangat mematikan! Keimutannya meningkat 50%

Sunghoon menoleh. "Kalo aku senyum, kamu berenti ganggu ya?"

"Hmmm,"

"Apa tuh artinya?"

ways to like youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang