Lima Belas - Kak Angkasa (2)

8 6 0
                                    

Mereka sudah sampai di tempat, keduanya kini sedang memilih pakaian di salah satu toko yang memiliki merk khas Jepang. Angkasa mengajak Kale karena ia membutuhkan bantuan seorang wanita jika urusan seperti ini, juga karena ingin jauh lebih dekat dengan Kaleandra.

“Kayaknya ini cocok buat mamanya Kakak, gimana Kak?” Kale bertanya seraya memegang dress berwarna cream.

“Nanti luarannya bisa pakai jas blazer, inikan sleeveless gitu. Pasti cantik deh,” lanjut Kale.

“Boleh, ambil itu aja Kal, mama juga suka keluar ke acara-acara gitu jadi pasti kepake. Sama nanti kita cari yang casual-nya.”

Mereka telah memutuskan hadiah untuk mama dari Angkasa. Mama Angkasa ini memiliki dua anak, dan keduanya laki-laki, jadi Angkasa adalah anak pertama, lalu adeknya yang berusia 7 tahun adalah anak kedua atau bungsu.

“Kale mau ke mana habis ini? Ada yang mau dibeli? Atau kita mau makan dulu?” Angkasa memberikan pertanyaan beruntun untuk Kale.

"Eum.. ke toko stasionery yuk Kak! Habis itu makan, terus pulang. Gimana Kak?"

"Gas, let's go!"

Tujuan kedua setelah membeli baju, mereka memilih toko stasionery yang menjadi keinginan Kale.

"Mau beli apa Kale?" tanya Angkasa, mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Gue mau cari keychain sih Kak, sama printilan alat tulis yang gemes gemes, hehe," balas Kale dengan kekehan di akhir.

"Ketemu!" seru Kale sembari mengambil keychain couple berbentuk kucing dengan menggunakan pakaian astronot.

"Apanya yang ketemu?" Angkasa penasaran, posisinya saat ini ia berada pada jarak kurang lebih 2 meter dari Kale.

Kale merasa kaget, lalu ia menyembunyikan gantungan kunci itu pada genggamannya.

"Ah gak ada Kak, tadi tiba-tiba kepikiran sesuatu aja. Oh iya gue udah ambil ini, gue bayar dulu bentar ya. Kakak tunggu di luar aja, habis itu kita makan, ok?" Ia menunjukkan spidol highlighter yang ia pilih sebelumnya.

Angkasa yang mendengar penjelasan Kale, tersenyum tanpa ada rasa curiga. Lalu ia berjalan ke arah luar dan menunggu Kale sembari memainkan ponselnya.

***

Menu makanan yang dipilih kali ini ialah chicken katsu, makanan kesukaan Angkasa. Menu ini direkomendasi oleh Angkasa sendiri, Kale yang merasa bingung ingin makan apa, ia hanya bisa menyetujuinya saja. Kale pun tidak masalah.

"Enak gak Kale?" Kale masih mengunyah makanan itu. Ia lalu memberi isyarat bahwa di dalam mulutnya masih ada makanan.

"Hehe maaf, telen dulu," Angkasa tersenyum canggung.

"Enak Kak, sausnya gue suka," Kale memberikan jempolnya sebagai bentuk rasa makanan pilihan Angkasa tidak buruk.

"Oke habisin, nanti habis itu pulang ya. Udah gelap kayaknya, gue perlu minta maaf ke bunda sama ayah lo ni karena pulangin anak perempuannya malem," Angkasa tersenyum merasa tidak enak.

"Santai aja Kak, lagian gue sebelumnya udah izin dulu makanya nge iyain ajakan Kakak."

Percakapan mereka dilanjut dengan obrolan ringan. Hingga makanan di kedua piring tersebut habis. Kale merasa cukup nyaman berada di dekat Angkasa, ia tahu bahwa laki-laki itu menyukainya tapi ia menghargai perasaan Kale. Jadi berada di dekat Angkasa sama hal nya seperti ia memiliki teman, bahkan seorang kakak.

KaleandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang