Dua Puluh - I will Try it!

4 1 0
                                    

Seorang gadis terduduk dengan kepala yang menindih tangannya di atas meja. Kaleandra, masih sedikit menyesal mengenai olimpiade siang tadi. Malam ini, di dalam kamarnya ia menangisi hasil yang sudah ditentukan. Walaupun sudah banyak ucapan yang ia terima saat di sekolah tadi, dan ucapan selamat dari ayah dan bundanya, tapi ia rasa masih belum cukup puas.

Ada hal yang ia sesali menjadi pemenang yg kedua. Pasalnya poin antara yang kedua dan pertama sangat beda tipis.

Pintu kamar Kale dibuka, terlihat bunda membawakan susu hangat untuk anak gadisnya.

"Kale ini susunya, jangan lupa diminum ya. Gapapa Kale gak harus pertama, nanti di olimpiade selanjutnya Kale bisa mengusahakan yang pertama, sekarang senyum ya, sedihnya udahan," bunda membelai lembut rambut Kale usai menaruh segelas susu di sampingnya.

Kale bangun, ia merapikan penampilan wajahnya, kemudian memaksakan senyumannya, "iya Bunda, makasih ya susunya. Nanti Kale minum terus tidur."

Seperti yang Kale bilang sebelumnya, ia memilih untuk tidur usai meminum susu hangatnya.

***

Kak Angkasa

Hai Kale?

Halo kak!

Sibuk gak?

Hari libur gak boleh sibuk kak, hehe. Kenapa kak??

Nah! Jadi mau liat bintang gak? Malem minggu nih

Boleh-boleh! Tapi kakak yang izin ke bunda sama ayah ya??

Oke siap, bisa diatur. Sore gue jemput ya

Oke kak, see you!

See you

Setelah membaca pesan terakhir dari Angkasa, Kale memilih untuk keluar dari kamarnya. Usai tidur siang yang cukup panjang, akhirnya ia keluar dari zona nyaman.

Ia berjalan menuju ke dapur, membuka isi lemari pendingin mencari cemilan yang akan ia makan sembari menonton tv.

"Bunda, Kale mau buat es sirup yaa?" izin Kale pada bunda yang baru saja melewati area dapur.

"Iya boleh, itu jajanan kamu juga dihabisin,"

"Siap Bunda!" Kale membuat es sirup yang baru saja ia pikirkan.

Di tangan kanannya ada segelas es sirup berwarna merah, sementara di tangan kirinya membawa makanan ringan sebagai pendampingnya.

Ia taruh segala bawaannya di atas meja ruang tv. Dinyalakannya tv tersebut, mencari saluran yang akan ia tonton. Kartun dengan wajah kotak berwarna kuning menjadi pilihannya.

"Tumben nih nonton tv," ayahnya datang dari arah kamar.

"Bosen Yah, mau ikut nonton gak?" Tanpa diminta ayahnya sudah duduk di sebelah Kale, mencuri kecil cemilan yang anak gadisnya makan.

"Oh iya Ayah, sore nanti Kale izin main sama kak Angkasa ya Yah? Kemungkinan sampai malem, boleh?"

Ayahnya mengerenyitkan dahinya, "siapa Angkasa?"

"Temen Kale, bunda tau kok soalnya pas itu dia pernah main ke sini. Nanti kak Angkasa minta izin juga ke ayah sama bunda,"

"Oke, nanti ayah izinin kalau udah ketemu orangnya." Kale tersenyum, lalu kembali menatap layar tv.

KaleandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang