Chapter~20

308 39 2
                                    

🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪

Hari ini di kantor kepolisian district A sedang dihebohkan dengan penemuan mayat yang diduga mayat Dohwan. Mayat dari seorang pria yang sedang dalam perlindungan kepolisian district A sendiri waktu itu yang ditangani langsung oleh Namu. Dohwan adalah salah satu orang yang menjadi saksi atas pembunuhan di sekitaran apartment beberapa tahun silam, selain Jimin dan juga Eunwoo. Benar, sebenarnya mereka semua masih ada di sekitaran apartemen Jimin pada waktu itu dan melihatnya, tak terkecuali dengan Minjae yang sekarang menetap di luar negeri. Pembunuhan yang masih menjadi misteri hingga sampai saat ini. Pelakunya belum bisa diidentivikasi, tapi korbannya malah semakin bertambah.

Dohwan sendiri dikabarkan menghilang di tengah pengawasan ketat dari para polisi dan detective pada waktu itu. Dan entah mengapa pihak dari detective Jung Hoseok masih tetap kukuh dengan fillingnya, jika semuanya kejadian itu masih berhubungan dengan Jungkook, pamannya Taehyung.

Tanpa mengurangi rasa hormat, Hoseok dan Eunwoo setelah dari tkp di mana mayat Dohwan ditemukan, mereka berdua datang ke rumah Jungkook untuk memastikan sesuatu. Hoseok dan Eunwoo punya banyak alasan untuk datang ke rumah Jungkook tanpa perlu membuat curiga Jungkook.

.
.

"Apa mayatnya sudah ditemukkan?"

"Sudah ... dan seharusnya sekarang sudah ada yang datang ke rumah Jave ... maksudku Jungkook!"

David tersenyum miring. Cinta hanya akan membuat seseorang menjadi lemah. Bahkan monster seperti Jungkook juga bisa menjadi bodoh, dungu, dan idiot. Begitu kasus terkuak, kenapa dia malah berdiam santai, bukannya melakukan pembersihan seperti biasa.

"Aku akan mengambil alih semuanya, termasuk Jimin."

"Tapi Jimin ada di tangan Yoongi hyung ..."

Prang ...

David melemparkan gelas minumannya, pecah berserakan di atas lantai.

"Itu kenapa aku bilang cinta hanya membuat orang menjadi bodoh dan lemah! Dan kau ... jangan lupa tugasmu!"

"Baik tuan." Pemuda itu hanya bisa menunduk patuh yang disertai rasa takut. Ucapan David tidak untuk dibantah, pemuda itu cukup tau. Dan David juga tipical orang yang tidak pernah terbuka dengan saran.

.
.

Dan orang yang sedang dikatai bodoh, dungu dan idiot oleh David sekarang sedang memaksimalkan semua ketolollannya itu. Jungkook melakukannya lagi. Ini bukan kali pertama ia mencium bibir Taehyung. Tapi kali ini adalah ciuman terlama dan terpanjang yang pernah Jungkook lakukan. Dan sialnya, Taehyung membalas dan mengimbangi ciuman itu.

Mereka saling memeta bibir, saling melumat dan saling mencecap saliva. Meski nafas sudah mulai terengah, nyatanya tidak ada satu pun orang di antara Jungkook dan Taehyung yang berniat untuk mengakhiri ciuman mereka.

Perlahan tubuh Taehyung semakin terdorong ke belakang, dan semakin pada posisi terlentang. Dengan suara nafasnya yang sudah mulai berat dan kasar, akhirnya Taehyung memberanikan diri untuk mendorong tubuh Jungkook agar sedikit menjauh darinya, dengan mendorong dada Jungkook.

Sebenarnya dorongan tangan Taehyung tidaklah seberapa kuat. Tapi Jungkook juga bukan orang dungu hingga tak tau apa maksud Taehyung melakukan hal itu.

Jungkook sedikit memberikan jarak, tapi sumpah demi apapun Jungkook masih belum rela jika harus mengakhiri cumbuan bibir yang semakin terasa candu ini, hingga ketika tautan bibir sudah telepas, Jungkook masih menempelkan keningnya pada kening Taehyung dengan posisi mereka yang saling tindih di atas sofa.

Perlahan kelopak mata Taehyung yang tertutup mulai terbuka. Tatapan sayu sarat akan gairah seakan menampar hasrat Jungkook. Rasanya ingin sekali Jungkook menyobek pakaian Taehyung, menelanjanginya di ruangan tamu dan lalu menidurinya.

"Paman ..." Taehyung memanggil Jungkook dengan suaranya yang kelewat lirih. Suara yang terdengar lemah di telinga Jungkook. Dan suara yang semakin membuat Jungkook tidak kuat menahan lebih lama lagi syahwatnya.

Ini bukan pertama kalinya Jungkook menginginkan Taehyung. Setelah Taehyung menginjak remaja, Jungkook tak pernah lagi menatap Taehyung sebagai anak tetangga yang ia rawat, ataupun sebagai keponakan yang sedang berusaha ia lindungi dari monster David, kakak dari Jungkook sendiri, atau lebih tepatnya Javier. Taehyung tumbuh menjadi pemuda manis dan elok. Dan Jungkook adalah pria normal yang memiliki getar cinta.

"Hum ...." Jungkook menyahuti panggilan Taehyung dengan ekpresi malas dan ogah-ogahan. Sembari mengusap pipi Taehyung yang sebelah kanan. Lalu setelahnya Jungkook menjatuhkan ciumannya kembali di pipi Taehyung sebelum kiri. Ciuman yang terasa teramat lembut hingga hati Taehyung serasa meleleh.

Nafas hangat Jungkook dapat Taehyung rasakan ketika Jungkook mulai menjauhkan lagi wajahnya. Dan tatapan Jungkook yang tajam membuat Taehyung serasa ditusuk, hingga tanpa ada sentuhan dari Jungkook, Taehyung merasa sudah sesak nafas.

Taehyung memejamkan mata dan kedua tangannya ia beranikan untuk mengalung di leher Jungkook. Di mana pria dominan itu perlahan mulai mengikis jaraknya lagi.

"Jantung paman berdebar kencang sekali ..."

Ucapan polos Taehyung malah semakin membuat Jungkook terpancing. Jungkook kembali menempelkan bibirnya di atas bibir Taehyung.

"Karena itu kau harus bertanggung jawab."

"Emmphh ..."

Tidak adalagi kesempatan Taehyung untuk bersua. Bibirnya sudah mulai kembali dibungkam dengan bibir Jungkook. Dan afeksi Jungkook sudah mulai berjalan, memeta tiap inci rasa manis dari bibir ranum Taehyung.

Reflek Taehyung membusungkan dadanya dan mengeratkan tangannya yang mengalung di leher pamannya, ketika gigitan ia rasakan. Sakit ... panas dan kebas. Tapi darah Taehyung terus berdesir setiap kali Jungkook menambahkan volume dari ciumannya. Dari yang lembut ke ciuman yang kasar.

"Paman!"

Suara Taehyung terdengar marah dan kesal, tapi Jungkook malah tertawa gemas dan mengusap kepala Taehyung penuh sayang.

"Sakithhh ..."

Dan kali ini lebih seperti ke merajuk.

"Benarkah? Padahal ada yang lebih sakit lagi dari ini."

Mata Taehyung terbuka lebar mengendengar Jungkook yang mengucapkan kalimat ambigu seperti itu. Ini tidak seperti yang Taehyung pikirkan dalam otak meshum nya kan ... jika Jungkook mungkin akan ....


🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪

Minjae yang baru sampai di Korea beberapa hari lalu dan langsung dikejutkan dengan berita kematian salah satu sahabatnya yang sangat mengenaskan. Minjae tak pernah mengira jika kejadian pembunuhan beberapa tahun silam yang secara tidak sengaja mereka lihat akan beruntut panjang seperti sekarang ini. Padahal Minjae dan Dohwan sudah sepakat untuk bungkam.

"Semua ini gara-gara kamu Eunwoo!" Minjae menusukkan satu bilah belati ke foto yang tertempel di dinding kamar rumah Minjae. Ujung belati itu tepat mengenai mata Eunwoo.

.
.
.

Bersambung ....


MY UNCLE IS PSYCHOPATH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang