Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Keep You Save •
Diksha sudah menaruh perhatian kepada Halyn sedari awal kedatangan gadis bermata kucing itu di panti asuhan.
Diksha lah orang pertama yang menemukan Halyn di malam itu- ketika Diksha yang baru saja selesai membuang sampah, ia malah menemukan keberadaan Halyn di teras panti dengan kondisi kehilangan kesadaran nya.
Tentu Diksha juga lah yang membawa tubuh mungil itu ke dalam panti asuhan- sembari bibir nya berteriak memanggil ibu panti. Ia ingat sekali betapa kacau nya malam itu, ibu panti dan dirinya yang berusaha menyadarkan Halyn.
Hati kecilnya juga terenyuh kala melihat Halyn yang berada di dalam dekapan ibu panti terus menangis sembari meraung memanggil sang ayah. Ia ingin sekali ikut menenangkan Halyn waktu itu. Namun, tampaknya ibu panti tak memberikan izin.
Katanya, Diksha masih terlalu kecil untuk mengerti kondisi Halyn.
Ibu panti benar. Diksha yang tumbuh tanpa adanya sosok orangtua memang tidak mengetahui bagaimana rasanya dibuang oleh keluarga sendiri. Sebab, ia sudah berada di panti sedari bayi.
Diksha memang pernah mendambakan pelukan hangat kedua orangtua kandungnya. Namun, pada akhirnya ia hanya bisa menelan kenyataan pahit itu, kala mengingat jika kedua orangtua pun tidak pernah menginginkan kehadiran nya.
Ia juga dibuang, sama seperti Halyn.
"Rumah masih bisa dicari pengganti nya, sedangkan orangtua ga ada penggantinya, Diksha."
Sebenarnya, Diksha ingin sekali menertawakan kalimat yang terlontar dari bibir Halyn.
Orangtua tidak ada pengganti nya, itu katanya.
Apakah Halyn lupa, jika orangtua yang paling gadis kucing itu sayang malah membuang dirinya dan berakhir hidup di panti asuhan ini?
Makanya Diksha tak menanggapi itu dan langsung mendekap tubuh Halyn. Dagu nya pun bersandar pada pundak tegap milik Halyn.
Diksha belum pernah merasakan kehangatan pelukan orangtua dan orang tersayang seperti yang telah Halyn sampaikan. Tapi, dengan dirinya yang memeluk lawan bicaranya ini, hatinya terasa menghangat. Ia menyukai sensasi baru ini.
