10. kys: "Runtuhnya tembok seorang Halyn."

656 64 7
                                    

• Keep You Save •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Keep You Save •























































































































































































"Gue penasaran, Lyn."

Sepasang mata kucing Halyn yang semulanya tengah melihat kearah langit-langit kamarnya pun menoleh kearah Hanum, yang saat ini tengah berbaring di sampingnya. "Penasaran kenapa?"

Hanum yang tampak berbaring seperti bintang laut itupun menolehkan kepalanya kearah Halyn. Ia menatap wajah saudari angkatnya itu lamat-lamat, sembari memikirkan baik-baik pertanyaan yang akan ia lontarkan itu.

Jujur saja, Hanum takut sekali jika pertanyaan nya nanti malah merusak suasana hati Halyn.

"Penasaran kenapa?" Beo Halyn lagi, lengkap dengan tatapan lugu andalannya itu.

Baiklah, Hanum akan tetap menanyakan ini— meskipun ia tahu sekali jika Halyn akan berakhir meminta dirinya untuk berhenti.

"Lo dan Diksha— sebenarnya kalian kenapa?"

Dan benar saja, raut wajah Halyn yang semulanya tanpa ekspresi itu seketika berubah menjadi tatapan penuh amarah. Saudari nya itupun langsung merubah posisinya yang semulanya berbaring kini menjadi duduk bersila di sampingnya.

"Udah berapa kali gue bilang, jangan pernah sebut nama dia di depan gue," balas Halyn dengan nada tak suka.

Hanum tahu itu. Tapi, dirinya sudah terlanjur penasaran dan merasa kasihan terhadap sosok Diksha yang selalu menerima perlakuan tak mengenakan dari Halyn. Lantas, Hanum pun ikut merubah posisinya dan langsung menahan kedua pundak lebar milik Halyn. "Tapi, sampai kapan? Lo ga kasian apa sama Diksha yang terus-terusan dapatin perlakuan kurang ajar dari lo itu?"

Lalu, detik berikutnya Hanum tak menyangka sama sekali jika Halyn dengan berani nya menepis kedua tangannya dengan begitu kasar.

"H-halyn—"

"Lo gatau rasanya gimana ditinggal dan terus menanti kabar seseorang sampai putus asa, Hanum."

Hanum bisa melihat sendiri jika tatapan penuh amarah Halyn kini berubah. Sorot matanya yang tajam seketika berubah menjadi sendu. Pupil segelap langit malam itupun turut bergetar, pertanda jika Halyn benar-benar tak ingin merasakan hal menyakitkan itu lagi.

Keep You Save | CandyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang