11. kys: "Please, forgive me..."

404 52 23
                                    

• Keep You Save •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Keep You Save •





































































































































Bolehkah Diksha mengatakan, jika dirinya ingin sekali berteman dengan Halyn seperti waktu itu— ketika keduanya masih berada di panti asuhan?

Jujur saja, Diksha sangat merindukan momen kebersamaan mereka, mulai dari berbagi cerita bersama, menggoreskan ujung pensil pada kertas usang milik Halyn, menghiasi tembok kamar si gadis bermata kucing itu, lalu di malam harinya Diksha terlelap di dalam rengkuhan hangat yang Halyn berikan.

Membayangkan nya saja entah mengapa berhasil membuat Diksha merasa bahagia, rindu, dan bersalah di saat yang bersamaan.

Diksha tahu jika Halyn kecewa terhadap dirinya. Ia tahu jika dirinya salah karena telah mengingkari janji manis yang telah ia ucapkan pada Halyn.

"Halyn, aku rindu," gumamnya manakala sepasang iris ambernya melihat Halyn yang tengah mengikuti latihan taekwondo bersama Hanum dan teman-teman nya di lapangan.

Ia melihat sendiri bagaimana hangatnya senyuman yang Halyn berikan ketika ia dipuji oleh sang pelatih, lengkap dengan rona kemerahan yang menghiasi kedua pipi gembul nya.

Kapan Diksha akan mendapatkan senyuman hangat itu dari Halyn?

Lalu, Halyn yang menyadari jika seseorang tengah memperhatikan dirinya dari jauh itupun langsung saja memfokuskan pandangannya kearah bangku di pinggir lapangan. Kedua mata kucingnya dengan jelas melihat keberadaan Diksha, yang sampai saat ini masih menatap dirinya.

Senyuman hangat yang terpasang di wajahnya pun langsung luntur dalam sekejap, dan Halyn pun segera membuang pandangannya dari Diksha.

Tentu Diksha yang mendapatkan perlakuan dingin dari Halyn langsung tertunduk lemas. Halyn yang ia kenal bukanlah seseorang yang dingin lengkap dengan sorot mata yang tajam seperti ini.

Tak lama kemudian seseorang ikut mengisi bangku yang ditempati oleh Diksha. Orang itu adalah Maurel, kekasihnya Hanum. Perempuan jangkung beralis tebal itu pun memandangi Hanum dan Halyn yang masih berlatih di seberang sana.

"Diksha, gue pengen nanya sesuatu," celetuk Maurel.

Kepala Diksha pun menoleh kearah Maurel, lengkap dengan ekspresi penasaran di wajah nya. "Mau nanya apa?"

"Lo sama Halyn— kalian pernah bertemu sebelumnya?"

Pertanyaan itu Diksha biarkan melayang di udara untuk sementara, sebab ia bingung haruskah dirinya membuka diri kepada Maurel dengan cara menceritakan permasalahan yang menimpa nya dengan Halyn.

Keep You Save | CandyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang