• Keep You Save •
Sedari dulu, Diksha itu merupakan anak yang baik. Tiap kali ia menyaksikan perundungan yang terjadi di panti asuhan, pasti Diksha akan menghentikan aksi itu dan merangkul korban perundungan itu. Diksha bahkan tak segan melindungi korban, sampai-sampai ia harus merelakan tubuh kecil nya yang ikut menjadi sasaran empuk para pelaku.
Diksha itu tidak pernah suka kekerasan. Malah, Diksha sangat membenci yang namanya kekerasan itu. Baginya, mau seseorang melakukan tindak kekerasan dengan alasan apapun, hal itu tetap tidak bisa dibenarkan. Sebab, di mana rasa kemanusiaan seseorang itu yang rela menyakiti manusia lain nya?
Termasuk juga ketika ia menyaksikan sendiri si gadis bermata kucing, yang katanya anak baru di panti asuhan itu harus mengalami kejadian yang tak mengenakan. Anak-anak nakal di panti asuhan itu menyambut kedatangan Halyn dengan cara menindas gadis kecil itu.
Tentu jiwa kemanusiaan Diksha tak terima kala ia menyaksikan itu.
Dan malam ini, Diksha sungguh tak menyesal karena telah menjadikan dirinya tameng untuk Halyn— membiarkan perutnya tertusuk sebilah pisau, yang rasanya begitu menyakitkan. Tak apa, setidaknya sehabis perutnya tertikam, orang itu langsung melarikan diri dan tidak melukai Halyn nya lagi.
Mungkin, memang itu jalannya bagi Diksha untuk menebus kesalahannya terhadap Halyn dengan cara mengorbankan dirinya sendiri.
Semoga Halyn mau memaafkan dirinya.
Yah, semoga saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Suara derap langkah kaki yang tergesa-gesa memenuhi lorong IGD, yang entah kenapa malam itu terasa begitu mencekam. Hanum dan Maurel— si dua orang pelaku munculnya suara derap langkah kaki itu terus berlari dengan napas yang memburu, serta rasa takut dan khawatir yang menyerang mereka. Tentu penyebabnya dikarenakan mereka yang mendapat kabar, yang mengatakan jika terjadi hal buruk kepada Diksha.Lalu langkah sepasang kekasih itu berhenti tak jauh dari bangku penunggu yang tersedia di sana. Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Halyn yang termenung, serta sepasang suami istri yang sepertinya tengah menyalahkan Halyn.
"Kamu apain anak saya? Jawab!" Pekik wanita itu dengan histeris, sembari kedua tangannya terus bergerak untuk memukul-mukul dada dan bahu Halyn.
Halyn hanya termenung dengan kepalanya yang menunduk. Ia seolah pasrah kala tubuhnya terus menerima pukulan demi pukulan dari ibu nya Diksha. Kondisi perempuan kucing itu pun terlihat kacau. Terdapat banyak sekali noda darah yang menghiasi seragam sekolah yang ia kenakan. Kedua tangan Halyn yang terkepal pun juga dihiasi darah yang telah mengering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep You Save | Candyz
Random[Newjeans lokal AU, Candyz; Danielle Marsh & Kang Haerin] . Diksha dan Halyn, serta tekad mereka dalam menjaga satu sama lain. ©hyewonjoo, 2024