Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Keep You Save •
"Gimana sekolah baru kamu, Diksha?"
Pertanyaan itu membuat Diksha yang baru saja masuk ke dalam mobil sang papa terdiam sejenak. Ia menatap ragu kearah papa nya itu, lalu tersenyum manis— senyum andalan nya.
Diksha tak ingin menceritakan pertemuan nya dengan Halyn, si teman masa kecilnya di panti asuhan itu.
"Baik, pa. Aku udah dapat teman, bahkan langsung diajak makan siang bareng."
Pria yang mengenakan setelan kantoran itu menganggukkan kepalanya, sebelum akhirnya pria itu menoleh kearah depan dan memasang kembali sabuk pengaman nya. "Syukurlah kalau begitu. Papa jadi ikutan seneng dengar nya."
Senyuman Diksha perlahan luntur. Ia kembali mengingat perkataan Halyn sebelum gadis kucing itu pergi meninggalkan nya seorang diri.
"Anggap aja kita ga pernah kenal sebelumnya, lupain tentang panti asuhan dan jangan pernah berusaha buat deketin gue."
Sebenci itukah Halyn terhadap dirinya?
Diksha tahu jika dirinya bersalah lantaran sudah mengingkari janji nya kala itu. Ia tak berhak untuk membela dirinya sendiri. Jadi, wajar saja jika Halyn membenci dirinya.
Ah, mengingat betapa menyakitkan nya tatapan yang Halyn berikan ketika ia baru masuk ke dalam kelas itu saja sudah berhasil membuat hati Diksha seolah tercabik-cabik. Ia tidak bisa membayangkan betapa putus asa nya Halyn yang terus menunggu kabar dari nya di panti asuhan kala itu.
Pasti Halyn sangat-sangat menantikan kabar dari nya.
"Maafin aku, Halyn."
Setelah percakapan terakhir mereka saat pulang sekolah, situasi diantara Halyn dan Diksha benar-benar terasa begitu canggung.
Halyn masih setia dengan tatapan tak bersahabat nya tiap kali dirinya bersitatap dengan Diksha. Sementara Diksha hanya bisa tersenyum kikuk tiap kali dirinya tak sengaja menoleh kearah Halyn.
Tentu jika aura mencekam diantara keduanya disadari oleh Hanum dan Maurel, sebab keduanya duduk di samping kedua gadis itu.
"Si Halyn kenapa sensi banget ya sama Diksha?" Tanya Maurel yang diam-diam mencuri pandang kearah si kucing dan si bunga matahari.
Hanum pun turut menoleh takut-takut, dan mendapati jika Halyn— si saudari angkat nya itu tampak tak nyaman tiap kali Diksha berada di dekatnya. "Gatau, mungkin karena belum terlalu deket kali ya."