Bab 3

169 2 0
                                    

Sesampainya Nadya di rumah, Nadya bertemu Syifa dan Clarissa yang sedang bercengkrama di samping rumah, lebih tepat nya di gazebo taman samping rumah.

"Eh, Nad udah pulang?" Sapa Syifa yang melihat Nadya turun dari mobilnya. Nadya menoleh ke arah Syifa dan Clarissa dan menganggukkan kepalanya.

Nadya menghampiri mereka yang sedang bercengkrama,  "Tumben kakak pulang nya sorean?" Tanya Clarissa.

"Iya, tadi ada bimbingan dengan dosen dan mampir ke toko beli kue, mau minta? Kebetulan juga kue nya banyak," tawar Nadya.

"Boleh deh." ucap Clarissa dan di angguki oleh Syifa.

Nadya mengambil kue nya yang ada di dashboard mobil, karna tadi nya Nadya pikir mereka tidak mau karna mereka memiliki makanan kesukaan masing masing, Nadya suka cake coklat, Syifa suka seblak, dan Clarissa suka coklat, mereka memiliki makanan kesukaan masing masing.

Setelah mengambil kue nya, Nadya kembali ke gazebo, dan mengambil tempat duduk dihadapan Syifa.

"Kamu masih suka cake coklat Nad?" Tanya Syifa ketika melihat isi di dalam kotak tersebut yang berisi cake coklat.

"Iya, kan emang aku gak bisa move on dari itu kue," ucap Nadya. "Move on dong Nad," ucap Syifa.

"Ngak bisa Syif, kamu kan suka seblak tuh, kamu aja ngak bisa move on padahal kan seblak itu pedes," ucap Nadya.

"Ya mau gimana lagi kan makanan kesukaan, yakan?" Ucap Syifa sembari mengambil cake coklat, kebetulan cake coklat itu sudah di potong tadi oleh penjualnya.

"Nah, itu kamu tau," ucap Nadya sembari mengambil satu potong kue itu.

"Hello, kakak-kakak ku tersayang, kalian tega banget sih cuekin ponaan nya sendiri hanya demi makanan kesukaan," uacp Clarissa mendramatis.

"Makanan kesukaan kan emang the best, emang kamu nggak punya makanan kesukaan?" Tanya Syifa.

"Yee, jangan salah gini-gini makanan kesukaan aku paling enak dari pada kalian," ucap Clarissa.

"Apaan tu .... " Tanya Syifa dengan nada meledek.

"Coklat," ucap Clarissa dengan santai sembari mencomot cake coklat nya.

"Etdah, cuma coklat doang, aku heran deh sama kalian kenapa kalian pada suka coklat?" Tanya Syifa.

"Eh, coklat mah enak nggak bikin sakit perut, emang kamu suka kok sama makanan pedes, kan bisa bikin sakit perut." Ucap Clarissa tidak mau kalah.

"Seblak bisa bikin sakit perut coklat juga bisabikin sakit gigi," balas Syifa tak mau kalah juga.

"Kok aku nggak sakit gi-" ucapan Clarissa terpotong oleh ucapan Nadya.

"Udah-udah kalian itu berantem mulu heran," Ucap Nadya menatap mereka.

"Mereka kalo ngak berantem kayak ada yang kurang Nad, jadi biarin aja mereka berantem entar juga diem sendiri kalo capek." Cerocos seseorang yang tiba-tiba datang dan mencomot cake coklat nya itu.

Nadya menoleh ke arah sumber suara dan terlihat Elkan yang tengah duduk di samping Syifa. "Nah bener tu El." ucap Nadya sembari menjentikkan jari tengah dan jempol nya.

Terlihat Syifa dan Clarissa yang mengerucut kan bibir nya. "Tega bener kalian!" Ucap Syifa dan Clarissa berbarengan.

"Biarin," jawab Nadya dan Elkan dengan serempak, lalu mereka bertos ria.

"Oh ya, kalo ada sisa nya aku minta ya .... " Ucap Nadya sembari berdiri dari duduk nya.

"Loh kamu mau kemana Nad?" Tanya Elkan.

ZaiNadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang