Bab 28

106 1 0
                                    

Pagi hari telah menyapa, Zaidan sudah lebih dulu bangun, sekarang ia sedang duduk di balkon sembari membaca kitab nya.

Nadya bangun dari tidurnya, tetapi saat membuka matanya ia tidak menemukan keberadaan Zaidan, Nadya bingung kemana suaminya itu?

Nadya turun dari kasur untuk mencari Zaidan, ia mencari Zaidan ke kamar mandi terlebih dahulu, barangkali Zaidan berada di kamar mandi.

"Kok nggak ada?" Gumam Nadya setelah pintu kamar mandi terbuka dan kosong, tidak ada orang didalamnya.

Lalu Nadya mencari di balkon, dan ternyata benar, suaminya berada di balkon dan sibuk membaca kitab.

Nadya mendekati Zaidan dan duduk disampingnya, "Mas, lagi apa?" Tanya Nadya, Zaidan sedikit terkejut dengan keberadaan Nadya yang tiba-tiba.

"Astaghfirullah, sayang, kamu ngagetin aja." Ucap Zaidan sembari mengelus dadanya, Nadya hanya cengengesan, "Afwan Zauji," ucap Nadya.

"Ada apa sayang?" Tanya Zaidan, Nadya menggeleng, "Nggak papa Mas," ucap Nadya.

Zaidan menutup kitabnya dan menatap Nadya, "Ada apa heum? Bilang aja sayang, tidak papa," ucap Zaidan, Nadya tetap menggeleng.

"Nggak papa Mas sayang, Nadya hanya bingung saja tadi nggak ada mas di kasur," ucap Nadya, Zaidan tersenyum.

"Mas nggak akan kemana-mana kok sayang," ucap Zaidan.

"Baiklah, ya sudah kalau begitu Nadya mandi dulu ya mas," ucap Nadya yang di angguki Zaidan.

Nadya bangkit dari duduknya dan mengambil gamis untuk dipakainya nanti, setelah itu barulah ia ke kamar mandi.

Selesai mandi Nadya melihat Zaidan sudah berada di atas kasur, Nadya menaruh handuk ditempatnya dan duduk didepan meja rias.

Nadya memakai skincare pagi nya, Zaidan melihat Nadya yang sedang memakai skincare melalu kaca meja rias.

Zaidan menghampiri Nadya dan memeluk Nadya dari belakang, "Sayang, kamu mau kita pindahan kapan?" Tanya Zaidan.

Nadya menatap Zaidan dari cermin, "Nadya ikut kata mas aja," ucap Nadya, Zaidan kembali berpikir.

"Bagaimana kalau nanti abis sarapan?" Tanya Zaidan, Nadya mengangguk, "Boleh, berarti kita packing sekarang," ucap Nadya.

Nadya bangkit dari duduknya tapi segera ditahan oleh Zaidan, "Tidak perlu sayang, di rumah kita ada baju untuk kita, aku udah beli kok sebelum kita nikah," ucap Zaidan.

"Lalu baju aku gimana?" Tanya Nadya, "Baju yang ada di dalam lemari biarkan taruh disini, agar kalau kita minep disini kita tidak perlu membawa baju lagi," ucap Zaidan.

"Baiklah Zauji," ucap Nadya, "Kita kebawah yuk mas, pasti Umi dan Abi udah nunggu," ucap Nadya yang di angguki Zaidan.

Mereka berjalan beriringan menuju meja makan, di meja makan sudah terdapat Umi Rena dan Abi Harish.

"Assalamualaikum, Umi, Abi, shobahul khoir," ucap Nadya dan Zaidan berbarengan. Umi Rena dan Abi Harish menoleh.

"Walaikum salam, Shobahun nur mantu dan anak Umi," ucap Umi Rena. Nadya tersenyum dan menatap anggota keluarga.

Kening Nadya berkerut ketika melihat tidak adanya adik ipar nya itu. "Loh, Umi, Mila mana? Dia nggak ikut sarapan?" Tanya Nadya.

"Mila, kan udah pergi sekolah Nad, ini udah jam 08.30," ucap Umi Rena. Nadya menepuk keningnya.

"Oh iya, Nadya lupa!" Ucap Nadya, ia lupa jika adik iparnya masih sekolah. "Ya sudah lebih baik sekarang kita sarapan!" Ajak Abi Harish.

Kali ini Nadya yang mengambilkan nasi dan lauk untuk Zaidan, Zaidan menurut saja. Setelah mengambilkan nasi dan lauk Nadya memberikan piring itu kepada Zaidan dan mengambil lagi untuk dirinya.

ZaiNadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang