Kedua kalinya,
Menjelma menjadi pengelana.
Sebenarnya tidak mengelana juga,
Hanya saja,
Aku memang sudah bukan penghuni di sana lagi, kan?Mereka masih sama
Dan selalu sama.
Bahkan suhunya bertambah hangat.Beberapa waktu ke depan,
Kami berencana untuk bertemu lagi.
Seperti biasa,
Bertemu di jalan titik temu.
Aku harap nanti mereka datang dengan lengkap.
Agar rinduku tidak lagi terperangkap.Semakin lama,
Aku semakin bebas bersikap.
Aku merasa menjadi diriku sendiri jika bersama mereka.
Menjadi lebih banyak bicara dan tertawa.
Sampai-sampai aku tidak perlu lagi untuk mengisi ulang energi ketika pulang.
Dengan mereka bateraiku tidak berkurang, hahahaNamun hal yang mengganjal sering kali terasa mengganggu saat di jalan pulang.
Mengingat semua yang baru saja terjadi di hari itu bersama mereka membuatku merasa semakin menyesali keputusan besarku.Tapi tuhan baik.
Sangat baik dan selalu baik.
Selepas kepindahanku,
Aku menjadi tau hal-hal yang membuatku selalu merasa bahagia.
Menjadi tau rahasia-rahasia sialan dari para pecundang malang.
Dan menjadi tau juga tentang sayap payung yang rusak itu.Berkali-kali aku menghela napas.
Tarik..
Dan hembuskan...
Terima kasih,
Sampai jumpa di titik temu berikutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Words
PuisiTentang biru yang tidak dapat diucapkan dan tidak sempat tersampaikan dengan benar. -Yz