[1] Shin Hye / Han Jia Li (revisi)

1K 28 0
                                    

Ctassss ctasss ctasss ctasss.
Bunyi suara panah yang tengah bersahutan di salah satu pondok milik seseorang yang menjabat sebagai pemerintah daerah, yang mana pejabat pemilik pondok ini serta seluruh keluarganya tengah berada dalam pembinasaan yang diperintahkan langsung oleh pihak kerajaan karena dituduh tengah melakukan penghianatan kepada raja.

Disalah satu peraduan milik pejabat pemerintah daerah, beberapa prajurit kerajaan tengah memukuli sang kepala keluarga. Tanpa sepengetahuan prajurit kerajaan, sang kepala keluarga meletakkan tangannya dibibir seakan memberitahukan kepada seseorang untuk diam dan tidak bergerak dari tempatnya.

Karena pukulan yang di dapatkan oleh kepala keluarga tersebut tanpa henti membuat kepala keluarga tersebut meregang nyawa. Di detik-detik hembusan nafas terakhir, sang kepala keluarga tersenyum melihat seseorang yang tengah bersembunyi tanpa sepengetahuan prajurit kerajaan.

Dibawah peraduan sang kepala keluarga yang tengah di pukuli oleh prajurit kerajaan ada seorang yang tengah bersembunyi sambil menyaksikan kejadian tersebut, seseorang tersebut adalah anak perempuan berusia 9 tahun.

Anak perempuan yang bersembunyi dibawah peraduan tersebut seakan ingin berteriak memanggil ayahnya tapi enggan di lakukan karena diperintahkan diam oleh ayahnya. Sang anak hanya dapat menahan isak tangis melihat ayahnya tewas di tangan prajurit kerajaan.

Setelah dirasa prajurit kerajaan pergi dari peraduan tersebut, anak perempuan itu ingin keluar dari persembunyiannya menemui ayahnya namun urung dilakukan karena dia mendengar segerombolan prajurit kerajaan yang membunuh ayahnya kembali masuk sambil menyeret istri sang kepala keluarga.

"Lihatlah, itu suamimu mentri Shi. Mentri Shi sudah tiada, dan sebentar lagi kau akan menyusulnya" ucap seorang prajurit yang menarik rambut dan mencengkeram leher istri kepala pejabat yang telah tewas tersebut.

Istri mentri Shi hanya bisa menahan sakit saat disiksa oleh prajurit kerajaan, Nyonya Shi yang tengah melihat suaminya tergeletak tidak bernyawa tanpa sengaja melihat anak perempuannya tengah bersembunyi dibawah peraduan tersebut makin pecahlah tangis nyonya Shi.

Nyonya Shi hanya bisa menangis meratapi nasib keluarganya yang dibinasakan oleh pihak kerajaan dan ditengah ratapannya ia berharap prajurit tidak menemukan putrinya yang tengah bersembunyi tersebut. Puas menyiksa nyonya Shi prajurit meninggalkannya begitu saja, karena mereka merasa perempuan tersebut sebentar lagi akan menyusul mentri Shi.

Anak perempuan yang tengah bersembunyi tersebut keluar dari bawah peraduan dan memeluk sang ibu yang tergeletak sambil menangis di samping jasad ayahnya.

"Shin Hye la-ri lah dan te-mu-kan ka-kak-mu, hi-dup deng-an ba-ha-gia- lah. Ce-pat la-ri se-be-lum me-re-ka da-tang kem-ba-li" kata sang ibu terbata-bata dan pada akhirnya sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya menyusul sang ayah.

Anak perempuan yang bernama Shin Hye tersebut merasakan sedih yang teramat sedih, melihat sang ayah dan ibu terbaring tak bernyawa lagi membuatnya merasa sangat terpukul. Seperti kata ibunya dia harus pergi dari pondok tersebut dan mencari kakak laki-lakinya.

Disaat ingin berdiri dia mendengar suara tapak kuda yang teramat banyak kembali mendekat ke pondoknya, tanpa membuang waktu Shin Hye keluar dari pintu belakang dan bersembunyi di tengah-tengah ilalang yang tinggi sehingga dengan mudah menelan dan menyembunyikan tubuhnya yang kecil.

Shin hye mendengar kepala prajurit memerintahkan pasukannya untuk menemukan dirinya dan kakaknya hidup maupun mati.

Dirasa aman Shin Hye pelan-pelan melangkah pergi dari persembunyiannya, naas nasib sial seakan mengikuti Shin Hye ia menginjak ranting dan menimbulkan bunyi yang cukup keras sehingga terdengar oleh salah seorang prajurit yang berdiri tak begitu jauh darinya.

Putri Shin Hye || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang