[20] Kekaisaran Qingtiancheng vs Kerajaan Bhuan (revisi)

233 8 0
                                    

Di perbatasan kekaisaran Qingtiancheng dengan Kerajaan Bhuan panglima Gang Swae dengan 250 prajurit berjaga.

Disaat berjaga di perbatasan panglima Gang Swae melihat orang mencurigakan tidak jauh dari sebuah pohon. Panglima Gang Swae mengambil jalan memutar agar dapat menyergap mata-mata tersebut. Disaat sudah dekat panglima Gang Swae mengunci leher mata-mata tersebut dan menariknya ke dalam camp perbatasan.

Di camp panglima Gang Swae mengintrogasi mata-mata tersebut, awalnya dia tidak mau buka, setelah didesak dan di ancam oleh panglima Gang Swae si mata-mata mau buka suara.

"Siapa yang memerintahkan mu untuk mengintai aktivitas kami?"

"Katakan atau kepala anak,  istrimu serta seluruh keluargamu akan ku penggal di depan wajahmu."

"Jangan lakukan itu tuan saya akan memberitahukan apa yang ingin tuan tanyakan."

"Jika begitu katakan siapa yang memerintahkan mu?"

"Ampuni saya tuan Raja Jingmi dari Kerajaan Bhuan yang memerintahkan hamba."

"Apa tujuan rajamu itu?"

"Raja Jingmi ingin menguasai wilayah kekaisaran Qingtiancheng sebelah utara, beliau akan melakukan apa pun meskipun dengan peperangan."

"Apakah hanya itu yang ingin kau beritahu atau masih ada lagi?"

"Raja Jingmi sudah menyiapkan peralatan perang tuan."

"Lanjutkan? kau benar-benar tidak takut kepala seluruh keluargamu ku penggal hemmm?" ucap Panglima Gang Swae sembari mengayun ayunkan pedangnya dileher mata-mata tersebut.

"Dua hari lagi serangan pertama akan dilakukan dan sepekan dari sekarang Raja Jingmi akan mengibarkan bendera perang kepada Kekaisaran Qingtiancheng."

"Ternyata kau benar-benar sayang kepada keluargamu, aku akan melepaskan mu setelah peperangan ini usai. Pertanggung jawabkan semua yang kamu sampaikan jika satu diantara perkataanmu ada yang meleset." Jendral Gang Swae memperagakan pemenggalan di lehernya.

"Ba-baik yang mulia."

"Apa saja yang sudah disiapkan oleh Raja Jingmi?"

"Benteng pertahanan dengan senjata yang lengkap serta tentara-tentara pilihan yang sudah melakukan pelatihan khusus."

"Baiklah terima kasih atas informasimu, kau adalah tawananku selama perang belum usai."

"Apakah hamba boleh memohon sesuatu hal pada anda tuan?"

"Apa? Katakan saja"

"Tolong selamatkan anak hamba, dia sedang sakit parah dan hamba tak memiliki uang untuk membawanya berobat, tolong bawa serta istri dan kedua anak hamba pergi dari rumah karena Raja Jingmi pasti akan menyakiti anak dan istri saya."

"Baik aku akan melakukan semua permintaanmu tapi apa yang akan aku dapatkan?"

"Apapun asal anak dan istri saya selamat bahkan saya siap menggantinya dengan nyawa saya."

"Baiklah... Pasukanku akan membawa anak beserta istrimu kesini, katakan saja padanya dimana kediamanmu."

"Tidak jauh dari sini terdapat sungai disana ditempati beberapa penduduk, pondok hamba dipinggiran paling ujung. Ada tiga pondok disana pondok saya yang paling atas dan kecil."

"Baiklah pasukanku akan menjemput anak dan istrimu sekarang."

"Terima kasih tuan."

Panglima Gang Swae menyuruh dua orang pasukannya untuk menjemput anak dan istri mata-mata tersebut  yang ia jadikan tawanan sekarang. la percaya bahwa mata-mata tersebut sebenarnya adalah orang yang baik hanya saja ia terpaksa melakukan pekerjaan ini karena sangat membutuhkan uang.

Putri Shin Hye || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang