Setelah menemukan putra mahkota prajurit kembali ke istana. Sesampainya di istana putra mahkota di bawa ke peraduannya untuk diperiksa lebih lanjut oleh tabib istana.
Saat tabib istana memeriksa putra mahkota, tabib istana takjub dengan orang yang mengobati luka putra mahkota.
"Luka yang mulia putra mahkota sudah di obati dengan baik oleh yang mengobati yang mulia putra mahkota sebelum di bawa ke istana, apakah yang mulia di obati oleh tabib istana?" Tanya tabib penasaran.
"Tidak, saya hanya di obati oleh seorang gadis yang sepertinya sedang mencari daun herbal, karena saya melihat dia membawa keranjang yang penuh dengan bahan herbal dan buah" ungkap putra mahkota sambil tersenyum mengingat gadis yang membantunya tadi.
"Sangat disayangkan keahliannya dalam mengobati sia-sia kalau tidak dikembangkan, saya undur diri yang mulia" izin tabib meninggalkan peraduan putra mahkota.
Setelah perginya tabib kaisar dan permaisuri mengunjungi putra mahkota.
"Bagaimana dengan keadaanmu putra mahkota?" tanya kaisar sambil melihat tubuh putra mahkota.
"Saya baik yang mulia, hanya mendapatkan sedikit goresan dari para pemberontak di bagian perbatasan hutan" terang putra mahkota.
"Segera pulih lah putra mahkota lusa akan di adakan pemilihan dayang dari kalangan bangsawan rendah dan rakyat biasa" ucap permaisuri sambil mengelus rambut putra mahkota.
"Baik ibu, ananda akan pulih segera, apakah ananda dapat memilih dayang ananda sendiri nanti ibu?" tanya putra mahkota.
"Nanti ibu pikirkan" jawab permaisuri.
Setelah melihat kondisi putra mahkota, kaisar dan permaisuri meninggalkan paviliun putra mahkota.
Setelah kunjungan kaisar dan permaisuri Putra mahkota memanggil prajurit bayangan pribadinya.
"Buo Buo, kau selidiki siapa pemilik sapu tangan anggrek ini, dari keluarga mana dia berasal dan apakah dia akan ikut dalam pemilihan calon dayang istana jika dari kalangan bangsawan rendah atau rakyat biasa." perintah putra mahkota.
"Baik, secepatnya saya akan memberikan apa yang mulia inginkan" jawab Buo Buo.
Setelah mendapatkan perintah Buo Buo hilang bagaikan bayangan seperti pekerjaannya prajurit bayangan. Setelah kepergian Buo Buo putra mahkota bersiap untuk istirahat.
Pagi pun datang, putra mahkota keadaannya sudah membaik bahkan luka-lukanya sudah kering hanya menunggu menghilangkan bekasnya saja. Di paviliun putra mahkota para dayang daru permaisuri sudah sibuk mempersiapkan air mandi putra mahkotanya dan di campurkan dengan herbal. Selain dayang pemandian, kasim yang mempersiapkan pakaian putra mahkota juga terlihat sibuk memarahi para dayang yang tidak benar melakukan tugasnya.
"Air pemandian sudah siap yang mulia" lapor dayang sambil membungkuk.
Putra mahkota pergi ke pemandian. Kasim membuka atasan putra mahkota, setelah itu putra mahkota masuk ke pemandian dan mulai merendamkan badannya.
Setengah jam putra mahkota berendam dan memutuskan menyelesaikan acara berendamnya. Keluar dari pemandian, kasim mengeringkan badan putra mahkota dan membantu membalur ramuan herbal di bekas luka putra mahkota setelah itu membantu putra mahkota berpakaian.
"Bimo apa kegiatan ku hari ini?" Putra mahkota bertanya pada kasim bimo.
"Hari ini ada pembelajaran dengan para dosen, latihan memanah, sama berpedang. Untuk berpedang di hentikan sementara oleh kaisar" jelas kasim bimo menyebutkan kegiatan putra mahkota pada hari ini.
Setelah selesai berpakaian putra mahkota bergerak menuju tempat belajar. Sesampainya di tempat belajar putra mahkota mengambil tempat dan mulai pembelajarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Shin Hye || Revisi
FantastikBUKAN CERITA TERJEMAHAN.. [completed] Shin Hye anak perempuan yang berusia 9 tahun merasakan kehilangan semua keluarganya karena difitnah oleh pejabat lain dan dituduh sebagai penghianat kekaisaran. Shin Hye yang di tinggal sendirian sempat hilang i...