[10] Menghukum Penjahat I (revisi)

128 10 0
                                    

Perut Se Saun Min Ok Jung makin membesar karena sudah mendekati haru kelahiran. Beda halnya selir Lee yang kandungannya berusia 8 bulan.

Para tabib sudah disediakan di kediaman Se Saun Min Ok Jung. Berbanding terbalik di kediaman Selir Lee yang masih tenang karena merasa masih satu bulan.

Akan tetapi pemikiran itu langsung hilang setelah Selir Lee merasakan perutnya sakit dan air ketubannya pecah.

Para dayang kocar kacir memangil tabib untuk membantu proses persalinan selir Lee. Kaisar yang mendengarkan selir lee yang akan melahirkan merasa bingung bukan kah harusnya se saun min yang terlebih dahulu melahirkan kenapa jadi selir Lee fikir kaisar.

Sepertinya ada yang tidak beres. Kaisar memerintahkan prajurit bayangannya untuk mencari letak kesalahannya dimana.

Selir Lee pun berhasil melahirkan begitu juga dengan Se Saun Min yang menyusul beberapa waktu yang lalu juga membuat kehebohan karena mau melahirkan juga.

Malam ini kekaisaran telah memiliki dua orang bayi yang lahir di hari yang sama dan berjarak 2 jam.

Prajurit bayangan mendekat ke kaisar dan menyampaikan apa yang didapatkannya.

Kaisar marah dan memanggil prajurit untuk memenjarakan tabib yang memberikan diagnosa palsu mengenai kehamilan selir Lee.

Setelah itu kaisar mengunjungi Selir Lee dan putrinya. Ya selir Lee melahirkan seorang putri, sedangkan Se Saun Min Ok Jung melahirkan seorang putra.

Kaisar menamakan putrinya Hwang Lee Mei Xing. Setelah mengunjungi selir Lee kaisar dan permaisuri Yue Qin mengunjungi Se Saun Min Ok Jung dan putranya Kaisar dan permaisuri bahagia karena kaisar akhirnya memiliki seorang putra.

Kaisar memberikan nama Putranya Hwang Zhi Peng. Dan meminta permaisuri untuk melakukan penobatan pengangkatan Min Ok Jung menjadi selir junior tingkat 4 karena telah melahirkan anak kaisar.

Setelah mengunjungi Se Saun Min Ok Jung permaisuri dan kaisar berjalan terpisah menuju kediaman masing-masing.

Di perjalanan kediamannya kaisar melihat dayang yang sedikit familiar di ingatannya. Kaisar mendekati dayang tersebut yang ternyata dayang Han Jia Li.

"Dayang Han Jia apa yang sedang kau pikirkan sehingga kau melamun begitu?" Tanya kaisar sambil mendekati Han Jia Li.

"Tidak ada yang mulia, hamba hanya merasa hampa karena jarang bertemu dengan yang mulia lagi" jawab Han Jia Li.

Kaisar yang mendengar kata jarang bertemu memikirkan kapan dia bertemu dengan dayang Han Jia secara khusus bukan kah dia sering bertemu karena Han Jia dayangnya ibu suri.

Lama berfikir ada bayang-bayang aneh mulai masuk ke pikiran kaisar. Kaisar mulai mengingat Han Jia Li dan memeluk Han Jia Li.

"Apakah yang mulia sudah mengingat hamba?" Tanya Han Jia Li.

"Sudah Jia, saya sudah mengingat semuanya. Maaf saya melupakanmu, saya juga tidak tau apa yang terjadi terhadap saya." Jawab kaisar.

"Maaf sebelumnya yang mulia saya menemukan ini dibawah peraduan saya" Han Jia Li mengeluarkan jimat yang ditemukannya kepada kaisar.

Putri Shin Hye || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang