[12] Menghukum Penjahat II dan Kemalangan (revisi)

224 9 1
                                    

Kejadian malam itu membuat kaisar mengetahui kelicikan Mentri Bingwen. Kaisar memanggil pasukan bayangannya untuk meminta informasi hasil interogasi dari para pemuda yang mereka tangkap malam itu.

Flashback On

Setelah mendapatkan izin dari kaisar untuk mengintrogasi para penjahat tersebut. Pasukan bayangan mulai melakukan tugas mereka, interogasi yang dilakukan pasukan bayangan tidak sama dengan interogasi yang dilakukan oleh pasukan inspeksi maupun pasukan peradilan.

Pasukan bayangan mengambil besi panas dan menempelkan ke telapak kaki para pemuda tersebut setelah itu kaki tersebut dimasukkan kedalam rendaman air dingin. Para pemuda tersebut berteriak kesakitan karena ulah pasukan bayangan, sakit yang dirasakan pemuda tersebut adalah sakit yang teramat sakit mereka tidak dapat merasakan kaki mereka, kaki mereka seperti mati rasa.

"Jadi, siapa yang memerintahkan kalian?"

Para pemuda tersebut terus bungkam. Pasukan bayangan yang melihat pemuda tersebut tetap bungkam mengambil besi panas tersebut dan berniat untuk menempelkan dimulut salah satu pemuda.

"B-ba baik saya akan memberitahu semuanya" ucap pemuda tersebut ketakutan karena jika dia tidak membuka mulut maka bisa hancur melepuh mulutnya.

"Kami diperintahkan oleh Mentri Bingwen, mentri Bingwen menculik anak-anak dan para wanita untuk dijadikan budak baik itu budak pribadi untuk melayani nafsunya maupun budak untuk dijual kepemerintahan" aku pemuda tersebut.

Setelah mendapatkan apa yang diungkapkan. Pemimpin pasukan bayangan memerintahkan pasukannya untuk mencambuk para pemuda penculik rakyat sebanyak 100 kali.

Para pemuda penculik setelah dicambuk jatuh tidak sadarkan diri. Para pemuda tersebut dipindahkan ke dalam kurungan.

Flashback Off

"Kasim Bimo bawa kepala inspeksi kesini" perintah kaisar.

Kasim bimo pergi menghadap kepada kepala inspeksi.

"Salam kepala inspeksi anda di minta yang mulia untuk menemui beliau sekarang di ruangan kerja beliau"

Setelah mendengar berita pemanggilannya dari kaisar kepala inspeksi melangkahkan kakinya menuju ruangan kerja kaisar.

Kasim bimo masuk kedalam ruangan kerja kaisar dan memberitakan kedatangan kepala inspeksi. "Silahkan masuk" perintah kaisar.

Kepala inspeksi istana masuk ruangan kerja kaisar.

"Kepala inspeksi Gang Swae selidiki Mentri Bingwen dan ini kasusnya, kau harus menyelidikinya secara rahasia jangan sampai bocor keluar Istana" perintah kaisar.

Setelah mendapatkan amanah tersebut kepala inspeksi dan pasukan pilihannya mulai menangkap Mentri Bingwen yang sedang mabuk-mabuk dengan seorang gisaeng.

Pasukan inspeksi menyeret paksa mentri Bingwen dan melemparkannya kedalam kurungan rahasia.

Kepala inspeksi mulai mengintrogasi mentri Bingwen. Setelah mendapatkan nama-nama yang terlibat kepala inspeksi menemui kaisar dan memberikan hasil interogasi kepada kaisar.

•••

Pagi ini kaisar mengadakan rapat mendadak. Para menteri yang sudah berkumpul di ruangan rapat mulai bertanya-tanya tuh kenapa mereka di perintahkan untuk berkumpul secara mendadak.

"Kaisar memasuki ruangan" seru kasim di luar ruangan.

Kaisar masuk ke ruangan rapat Istana, sementara itu para mentri dan pejabat yang hadir membungkuk sampai kaisar duduk di singgasananya.

"Duduklah" kata kaisar.

Para mentri dan pejabat mulai duduk. "Ada apa ini yang mulia kenapa kami di kumpulkan secara mendadak" tanya penasihat kekaisaran.

Kaisar tersenyum sebentar setelah itu memasang wajah datar.

Prajurit bawa dia masuk, prajurit masuk dengan menyeret seseorang ketengah-tengah ruang rapat. Setelah itu prajurit membuat orang yang sedang menunduk itu untuk duduk dan mendongakkan kepalanya.

"M-mm Mentri Bingwen" seru para mentri dan pejabat.

"Apa ada yang ingin kau katakan mentri Bingwen" tanya kaisar.

"Mentri Guo, pejabat Se, Pejabat Ik, dan pejabat Il" setelah itu prajurit menyeret nama-nama yang di sebutkan mentri Bingwen.

"Nama-nama yang disebutkan oleh mentri Bingwen akan dicopot dari jabatannya dan diturunkan menjadi rakyat biasa harta mereka disita kekaisaran, dan para penjahat ini akan diasingkan keluar pulau" putus kaisar.

Setelah rapat kaisar meninggalkan ruangan rapat dan para penjahat diseret oleh prajurit. Para penjahat dimasukkan kedalam kerangkeng dan di arak keliling kekaisaran samai ke tempat pengasingan.

Sepanjang perjalanan para penjahat ditimpuk pakai batu oleh para korbannya sehingga tubuh para penjahat dipenuhi oleh luka timpukan batu.

•••

"Yang mulia suhu tubuh pangeran Hwang Zhi sangat panas" ucap dayang pendamping Selir Min Ok Jung.

Pangeran Hwang Zhi memang di rawat oleh Min Ok Jung atas permintaannya kepada kaisar.

Mendengar pangerannya yang sedang panas selir Min meminta para dayangnya untuk memanggil tabib. Tabib pun datang memeriksa keadaan pangeran, namun nihil karena deman yang panas pangeran Hwang Zhi yang baru berumur beberapa bulan tidak bernyawa lagi.

Mendengar pangerannya tidak bernyawa selir Min Ok Jung menangis histeris begitu juga dengan para dayangnya. Mereka sangat menyayangi pangeran tapi pangeran yang mereka sayangi telah tiada.

Kaisar dan penghuni dalam mendatangi kediaman Selir Min Ok Jung. Selir Min Ok Jung terlihat melamun dengan tatapan kosong. Kaisar yang melihat pangerannya tidak bernyawa merasa marah dan kesal terhadap selir Min karena tidak hati-hati dalam merawat pangeran.

Kaisar memerintahkan selir Min keluar dan permaisuri masuk menemani kaisar yang menangisi pangerannya.

Ibu suri, para selir dan se saun berkumpul di kediaman Selir Min mereka menguatkan selir Min dan meminta selir min untuk mengikhlaskan kepergian pangeran.

Di saat menangis selir Min melihat Selir Lee datang dengan putrinya membuat selir Min kembali teringat akan pangeran.

Kaisar keluar dari kediaman selir min sementara permaisuri masih menangis di dalam sambil menimang pangeran Hwang Zhi. Walau bukan putra kandungannya, permaisuri dan para selir sangat menyayangi pangeran karena bagi mereka anak raja adalah anak mereka juga.

"Selir Min akan di asing kan keluar istana karena kelalaiannya dalam mengurus pangeran" setelah mengatakan itu kaisar meninggalkan kediaman Selir Min.

Ibu suri yang melihat kedatangan Han Jia memerintahkan Han Jia untuk mengikuti dan menghibur kaisar.

Dan malam itu Han Jia mencoba memberikan kaisar pengertian dan syukurnya kaisar mengerti akan tetapi hukuman yang diberikan kepada selir Min tetap di berlakukan.

Mendengar itu Han Jia Li tidak bisa berbuat apa-apa.

Putri Shin Hye || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang