Pagi datang saat bangun Aziel di mulai terbiasa melihat Kael yang sudah ada di kamarnya dengan pakaian rapinya sebagai Buttler muda pekerjaannya sekarang.
"Selamat pagi Tuan muda" ujarnya dengan membawa nanpan yang berisi cangkir dan teko teh sepertinya, dia terlihat benar-benar seperti sangat menikmati peran.
"Apa kau ingin terus seperti ini..." ujar Aziel mulai lelah melihat Kael yang setiap hari berpenampilan dan melayaninya layaknya Buttler sungguan.
"Kenapa?! aku sangat menikmati dengan peran ini" jawab Kael menyerakan secangkir teh lemon pada Aziel.
Aziel menerima teh lemonnya yang dia dapat dari Kael dan segera meminumnya.
"Hari ini jadwalmu adakah berkuda" kata Kael memberitahukan jadwal yamg harus Aziel lakukan hari ini.
"Ya" jawab Aziel sambil menikmati teh lemon buatan Kael.
"Baiklah aku akan membantumu bersiap untuk hari ini kalau begitu" kata Kael lagi.
"Sudah kubilang aku bisa sendiri... keluar" Aziel mengusir Kael dari kamarnya dengan paksa dengan cara mendorongnya hingga keluar dari pintu kamarnya.
Kael sudah mengetahui soal Aziel yang hanya tinggal sedirian dengan Kakaknya tapi kini Kakak satu-satunya yang dia miliki berada di asrama karna dia harus belajar di akademi kerajaan, dia juga tahu jika orang tua Aziel sudah tak ada lagi meski dia tak mengetahui penyebab meninggalnya kedua orang tua Aziel semua info itu dia dapat dalam waktu singkat tentu saja dari mulut para pekeja yang bekerja di kediam Vincent, memang sangat muda untuk mendapatkan info yang dia inginkan hanya dengan dia berpura-pura menjadi seorang pelayan saja maka info yang dia inginkan akan langsung dia dapatkan dengan mudanya, padahal dia juga orang baru yang bekerja di kediaman Vincent tapi sudah mendapatkan lumanyan banyak info yang di inginkanya soal Aziel anak yang sudah membebaskannya, jika saja dia tak melakukan itu boro-boro mendapatkan info yang ada semua orang pasti engan untuk berbicara dengannya karna terhalang oleh status hal itu jika dia mengikuti rencana yang dikatakan oleh Aziel sebelumnya, karna itulah dia dengan sengaja ingin berpura-pura menjadi Buttler Aziel begitu memasuki kediaman Vincent, tapi larna menurutnya menjadi Buttler Aziel terasa lebih menyenangkan baginya dari pada hidup sebagai bangsawan tak dikenal yang menjalani kehidupan tanpa perlu melakukan apapun akhirnya dia memilih untuk menerukan keseruannya untuk berperan sebagai Buttler Aziel.
*****
Aziel dan Kael kini sudah ada di kandang kuda untuk mengikuti kelas berkuda hari ini.
Aziel berkuda selama beberapa jam di sekitaran kediaman Vincent bersama Kael tentu saja yang menemaninya puas berkuda di kembali ke kediaman Vincent yangdi sambut oleh Evans yang mengatakan jika dia mendapatkan surat balasan dari Shene.
"Tuan muda ini anda mendapatkan surat balasan dari Duke muda" ujar Evans sambil menyerakan surat dari Shene yang di bawanya.
"Dari Kakak, Terimakasih Evans"
"Sama-sama tuan muda"
Aziel pergi keruang belajarnya untuk membaca surat dari Kakaknya.
Uuntuk Aziel Vincent
Aku disini dalam keadaan baik juga semua berjalan dengan baik, di akademi berjalan cukup membosankan seperti biasanya meski begitu harus tetap kuikuti.
Lalu soal orang yang kau bawah itu jika memang menurutmu itu yang terbaik saat ini maka aku akan ijinkan tapi nanti saat aku pulang aku akan melihat sendiri dia layak atau tidak dia berada di sampingmu... jika tidak maka jangan salahkan aku jika aku akan melakukan tindakan yang keras padanya, Ini semua kelakukan untukmu jadi kau harus mengerti akan hal itu.
Baiklah hanya ini saja yang ingin kusampaikan padamu
salam
Shene Vincent"Selalu saja seperti ini, Kenapa sih kalau menulis surat maupun balasan tidak perna sekalipun panjang.... selalu saja pendek seperti ini... menyebalkan padahal saat menulis surat untuknya aku selalu memikirkan lama apa yang harus aku sampaikan padanya... tapi apa ini... balasanya hanya ini saja.... menyebalkan" Kesal Aziel.
"Sepertinya Kakakmu itu orang yang susah mengutarakan isi hatinya" tanggap Kael.
"Dia memang orang yang dingin"
Aziel menginggat apa yang ada di novel jika Shene di gambarkan sebagai pria yang sangat dingin tidak perna memperdulikan sekelilingnya apalagi sekitarnya dia adalah orang yang sangat dingin dan berpendirian sangat keras, meski beberapa kali pendiriannya di goyakan oleh sang Mc di awal-awal cerita tapi pada akhirnya dia tetap pada tujuannya dan berakhir menjadi penjahat akhir.
Aziel menyandarkan tubuhnya kesandaran kursi memejamkan matanya untuk mengistirakan tubuhnya, saat sedang mencoba mengistirahatkan tubuhnya sejenak Aziel tiba-tiba teringat akan pembecaraan bebrrapa pelayan yang tak sengaja dia dengarkan saat pagi tadi.
Flasback
Aziel baru saha keluar dari kamarnya baru beberapa langkan dua berjalan di lorong dia tak sengaja mendengar beberapa pelayan yang sedang bergosip soal keamanan wilaya Vincent yang mulai melemah akhir-akhir ini.
"Benar aku juga mendengarnya... banyak anak-anak bahkan orang yang menghilang tiba-tiba, penculikan di lakukan di malam hari tak perduli orang-orang itu memiliki keluarga atau tidak" kata Seorang pelayan sambil membawa lap pembersi.
"Benar itu sangat membuat takut dan khawatir setiap saat, sejak tuan Duke meninggal keamanan wilayah Vincent perlahan semakin melemah dan mulai banyak kejadian kriminal yang terjadi di tempat ini"
"Itu Benar... kita tak tahu akan jadi apa wilayah ini karna tidak adanya penguasa di wilayah... Duke muda juga tak memiliki wewenang apapun atas wilayah ini karna dia masih terlalu muda untuk menanggung beban mengelolah wilayah ini... jika semakin memburuk apa sebaiknya kita pergi saja ke wilayah lain yang lebih aman"
"Jika memang hal seperti ini menjadi semakin buruk tak ada cara lain selain melakukan hal itu... padahal duluh wilayah Vincent adalah wilayah yang paling aman di kerajaan ini tapi sekarang tak menyangkan akan ada waktunya wilayah ini bisa jatuh seperti ini"
Itu adalah beberapa percakapan yang tak sengaja Aziel dengar sebelum para pelayan itu dibubarkan oleh kepala pelayan agar mereka kembali bekerja dan tak bergosip terus melalaikan tugas mereka.
Daerah kekuasaan keluarga Vincent memang sejak dulu terkenal akan keamanannya tapi sejak kematian sang Duke daerah kekuasaan Vincent mulai mengalami perubahan sedikit demi sedikit meski saat ini belum begitu terasa perubahannya sejak kematian sang penguasa, tapi suatu hari nanti perubahan akan sangat siknifikan dan hal ini juga yang membuat Shene begitu menbenci negaranya sendiri salah satunya.
Saat ini wilayah Vinchent berada di bawah kendali kerajaan sejak pengkhianatan yang di lakukan oleh Faz pada kelyarga Vincent karna penerus keluarga masih kecil pihak kerajaan yang mengambil alih semua hal yang menjadi wewenang keluarga Vincent, hal itulah yang Shene tak mengetahui apapun soal keadaan wilayah Vincent himgga wilayah itu nantinya akan benar-benar tak terkendali meski dibawah pengawasan keluarga Kerajaan, hal ini tidak bisa di biarkan.
'Ini tak bisa di biarkan seperti ini terus, aku akan melakukan sesuatu untuk kedamsian wilayah ini, biar bagaimanapun tempat ini yang akan dia tempati sampai tua nanti di masa depan' batin Aziel penuh tekan untuk mengembalikan kesamaian di wilayah keluarga Vincent.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir kembali sebagai adik sang penjahat terakhir
Tiểu Thuyết ChungHaru yang kelelahan setelah pulang dari kerjanya lemburnya jatuh dan meninggal saat akan pulang dari kantornya, lalu tampa sadar saat dia terbangun dia justru terbangun bukannya di sebuah rumah sakit tapi justru di sebuah kediaman salah seorang bang...