"Hn, jadi ini orang yang kau katakan waktu itu" kata Shene menatap pada Kael yang berdiri di belakang Aziel.
"Ya, dia Kael" Aziel memperkenalkan Kael pada sang Kaka yang di sambut oleh Kael memberikan salam pada sang Duke muda.
'Dia sepertinya orang yang kompeten' batin Shene menilai penampilan Kael bagaimanapun orang itu akan berada di sampai adiknya dia harus menilainya dengan baik agar tak membuat kesalahan suatu hari nanti, karna dia tak ingin terjadi sesuatu apapun pada Aziel.
Shene memberikan anggukan kecil sebagai tanggapan atas sikap baik dan sopan yang ditunjukan Kael padanya setelahnya dia kembali berbicara pada Aziel.
"Kudengar dari Evans kau juga membawa pulang lagi seorang, apa itu benar?!"
"Ah... ya itu benar" jawab Aziel jujur tak bisa mengelak.
"Aku tak mengerti bagaimana bisa kau membawa pulang orang-orang dengan mudanya, lalu apa yang akan kau lakukan pada orang itu?" Shene benar-benar tak habis pikir dengan semua tindakan yang di ambil oleh adiknya yang dengan gampangnya membawa seseorang masuk kerumahnya tanpa mencari terlebih dahulu orang itu baik atau buruk.
"Emm.... sebenar aku ingin bertanya sesuatu pada Kakak apa boleh?" kata Aziel sedikit ragu-ragu takut jika saja Shene tak menyetujui usulan yang akan ia sampaikan.
"Memangnya apa... katakan saja" balas Shene yang melihat keragu-raguan dari Aziel.
"Aku berencana untuk mengikut setakan Zeco dalam pelatihan kesatria Vincent, apa boleh?" tanya Aziel pada akhirnya dengan nada yang masih agak ragu-ragu dan takut di tolak.
"Apa dia yang meminta hal itu darimu?" tanya Shene memastikan sesuatu apakah Aziel di minta seseorang untuk mengatakan hal itu karna melihat keragu-raguan yang Aziel perlihatkan padanya jadi dia tak begitu yakin jika itu atas inisiatif Aziel sendiri untuk meminta ijinnya dan tetnyata itu benar-benar inisiatif dari Aziel sendiri setelah dia mendapat jawaban dari Aziel.
"Ah... tidak... tidak seperti itu... sebenarnya aku belum membicarajan hal ini dengannya aku akan mencoba membicarakan hal ini dengannya nanti jika dia mau maka dia akan langsung ikut pelatihan jika Kakak sudah mentetujuinya. itu yang kupikirkan" jawab Aziel menepis keraguan Shene pada permintaannya.
"Baiklah kalau begitu lakukan apapun yang kau inginkan. lagipulah kau juga adalah seorang Vincemt untuk apa meminta ijin padaku lebih dulu jika kau juga bisa memutuskan apapun yang kau mau jika itu yang terbaik untukmu dan keluarga ini, jangan perna lupakan itu" kata Shene tenang yang membuatAzial merasa senang karna telah mendapatkam ijin dari Shene selain ijin dia juga mendapatkan pernyataan langsung dari Shene jika dia bisa melakukan apapun asalkan itu yang terbaik untuknya dan keluarga ini.
"Baik"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Aziel berjalan ketempat latihan bersama dengan Kael saat dia melihat seseorang di depan pintu tempat latihat terlihat seperti sedang mengintip dengan sembunyi-sembunyi, warna rambut silvernya yang mencolok membuat siapapun pasti langsung mengetahui jika itu adalah Zeco.
"Oh... kau ada di sini?! hari ini sangat cerah memang baguskan untuk jalan-jalan" ujar Aziel tepat di belakan Zeco membuat remaja bersurai silver itu terkejut.
Aziel melihatnya berbalik dan menatap ke Aziel ragu-ragu.
"......"
"Apa kau tertarik dengan berpedang?!" tanya Aziel lagi.
"....." Zeco tak menjawab apa yang Aziel tanyakan tapi dari gelagatnya sudah sangat terlihat jika dia sangat tertarik dengan beladiri seperti berpedang atau yang lainnya, lagipula Aziel juga perna melihatnya mengitip ruang latihan juga sebelumnya saat ketahuan olehnya saat itu Zeco langsung pergi begitu saja dan setelah dia tak keluar sama sekali dari kamarnya dan hari ini dia memergokinya lagi jadi Aziel yakin jika Zeco memeng sangat tertarik belajar bertarung, karna itu hari ini dia tak akan membiarkanya pergi begitu saja seperti sebelumnya lagi pula dia juga sudah mendapatkan ijin dari Shene malam kemarin.
"Ya, sudah ayo masuk saja dari pada kau hanya mengitip saja di sini" Aziel menarik tangan Zeco membawa remaja itu masuk keruang latihan.
Mereka kini telah berada di tempat latihan di sana banyak kesatria Vincent yang sedang berlatih juga saat mereka bebas dari tugas bukan hanya para kesatria Vincent saja terlihat di sana jugater lihat Shene yang sedang berbicara dengan salah satu instruktur sepertinya dia ingin melakukan sparing.
"Kenapa Kakak ada disini?" tanya Aziel sambil berjalan mendekati Shene masih dengan Kael dan Zeco yang mengikutinya.
"kenapa. apa aku tak boleh ada disini?" kata Shene mengoda.
"Bukan begitu..."
"Hmm..."
"Kakak pasti lelah... harusnya Kakak beristirahat saja"
"Aku baik-baik saja. disini aku ingin mengetahui sejauh mana perkembanganmu selama aku tak ada disisimu"
"Ah itu...." Aziel tak merasa yakin dengan perkembangan dirinya sediri.
"Kenapa?!"
"Ah... hehehe...tidak bukan apa-apa... ayo lakukan itu" pada akhirnya Aziel menerima ajakan Shene.
"Hm... tapi siapa dia?! apa dia orang yang kaukatakan kemarin malam?" Tanya Shene pada Aziel sambil menatap Zeco yang berdiri di belakang Aziel dia penasaran karna dia melihat Aziel yang membawanya terlihat dengan paksa.
"Ah...Benar... Dia Zeco... Zeco Erigo... sepertinya dia tertarik dengan pelatihan karna itu aku meminta ijin pada kakak untuk mengijinkanya memgikuti pelatihan" Terang Aziel.
"Tapiaku melihat sebaliknya buksmkah lau mbawanya kesini secara paksa?"
"Tidak... aku hanya membawsnya karna dia tak berani masuk ruang pelatihan... sejak awal dia sudah ada di luar ruang pelatihan untuk mengintip apa yang terjadi didalam sini... bukankah itu artinya dia tertarik akan hal itu"
Apa yang dikatakanAziel tidaklah salah tapi melihat sikap Zeco yang nampak engan itu membuatnya merasa tak yakin, lihat saja pemuda itu saja terus membuang mukanya besikaptak perduli akan sekelilingnya bahkan dia sama sekali tak mau basa-basi untuk memberi salam bahkan melihatnyaitulah yang Shene pikirkan meskipun dia tak terlalu perduli akan hal itu.
"Baiklah... seperti yang kukatakan kemarin... lakukan apa yang kau suka... setelah ini temui aku kita akan melihat kemajuanmu selama ini" tanggap Shene setelahnya dia pergi meninggalkan Aziel, Kael danZeco.
"Baik, Terimakasih Kak"
Setelah kepergian Shene Aziel berbicara pada Aziel jika remaja itu bisa mengikuti pelatihan kesatria jika dia mau karna kakaknya sudah mengijinkan akan hal itu.
"Zeco sekarang kau tak perlu lagi hanya mengintip dari luar karna kau boleh mengikuti pelatihan jika kau mau... kau juga mendengarmya kan Kakak juga sudah mengijinkan hal itu"
"....."
"Aku akan memperkenalkan dengan yang lainnya jika kau mau?"
"Kenapa?! kenapa kau melakukan hal sejauh ini untuk.... Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku... " Zeco masih nampak tak mempercayai dengan apa yang ia terima selama ini dia merasa curiga dengan segala kebaikan yang dia terima nantinya akan meminta balasan darinya dan dia tak akan perna bisa melakukan hal itu baginya tak akan perna ada kebaikan di dunia ini yang datang secara gratis.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir kembali sebagai adik sang penjahat terakhir
General FictionHaru yang kelelahan setelah pulang dari kerjanya lemburnya jatuh dan meninggal saat akan pulang dari kantornya, lalu tampa sadar saat dia terbangun dia justru terbangun bukannya di sebuah rumah sakit tapi justru di sebuah kediaman salah seorang bang...