Dua orang berdiri di depan pintu dengan jubah hitam menutupi kepala mereka dan juga masker hitam yang menutupi sebagian wajah mereka yang membuat kedua orang itu tak sama sekali di ketahui identitasnya.
"SIAPA ITU..." triak orang-orang yang berada di dalam gedung dengan siaga melihat dua orang yang tak mereka ketahui siapa mereka.
"Apa kau bisa membereskan mereka" kata Aziel pada Kael yang ada di sampingnya.
"Tapi jangan biarkan mereka mati karna mungkin saja kita akan memerlukan mereka kagi nanti" tambah Aziel.
"Aku mengerti"
Layaknya charakter OP yang sering berada di dalam novel maupun komik Kael melumpuhkan 4 orang itu dengan mudahnya dalam sekejap tanpa mengeluarkan setetespun keringat di tubuhnya dengan cara mumukul tepat di bagian belakan kepalah pria-pria itu yang membuat mereka seketika tak sadarkan diri dengan gerakannya yang cepat selain ketidak siapan pria-pria itu dalam mengatasi serangan Kael yang tiba-tiba dilancarkan tentu saja, bahkan setelah menyelesaikan pekerjaannya dia masih bisa menggembalikan kelelawar kecil yang ia keluarkan sebelumnya kembali ketubuhnya setelah kelelawar kecil itu datang menghampirinya.
Setelah membereskan orang-orang itu Kael mengikat ke empatnya jadi satu yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri, setelahnya mereka pergi keruang rahasia yang mereka ketahui lewat mata kelelawar kecil milik Kael sebelumnya.
Setelah memasuki ruang rahasia mereka harus melewati sebuah lorong yang cukup panjang hingga membawa mereka sampai pada sebuah tempat yang perti sel tahanan di mana di setiap tahanan terdapat beberapa orang yang mengisinya mulai dari anak-anak hingga pemuda-pemuda yang bahkan belum melewati masa dewasa mereka, Orang-orang itu nanpak sangat lusu dan mengenaskan, banyak luka dan memar di tubuh mereka seperti habis mendapatkan siksaan secara fisik.
Saat sedang menyusuri lorong sel taganan itu Aziel dan Kael di temukan oleh seorang pejaga di tempat itu.
"Hei siapa kalian"
"...."
"ADA PENYUSUPPP...."
Triakan dari pria itu membuat orang-orang mulai bermunculanan dengan cepat sebelum Aziel dan Kael mengambil langka untuk melarikan diri.
"Ziel mundurlah sedikit, sepertinya ini akan ada kekerasan sedikit" kata Kael meminta agar Aziel lebih mundur untuk melindungi anak itu.
Pada awalnya Kael hanya ingin mengatasi mereka dengan melumpuhkan mereka saja dengan tangan kosong seperti di awal tapi karna ada beberapa orang yang ingin menyeng Aziel seseorang yang harus di lindunginya membuat Kael kelepasan hingga ada yang terbunuh olehnya meskipun dia tak mengunakan sendata karna pada dasarnya dia adalah iblis hanya dengan tangan kosongnya saja dia mampu membunuh manusia dengan mudahnya, salah seorang bahkan sampai terpengalkepalahnya oleh tangan Kael, Aziel yang baru pertama melihat pembunuhan secara langsung didepan matanya hal itu membuatnya ngeridan ketakutan, memang tubuh Aziel sudah perna mengalami hal semacam ini sebelumnya saat keluarganya tebantai tapi jiwa yang ada di dalam tubuh itu adalah jiwa pria biasa yang hidup biasa-biasa saja di dunia modern sana tentu saja hal itu membuatnya begitu syok saat melihat pembunuhan seperti itu untuk pertama kalinya,Kael menyadari jika Aziel sedang mengalami Syok saat ini meligat anak itu yang membatu di tempat dengan wajahnya yang memucat, melihat hal itu Kaelmengabaikan orang-orsng yang tersisa dia segera membawa Aziel pergi dari tempat itu untuk sementara agar Aziel bisa menenangkan diri sesaat, mereka berhenti di sebuah ruangan yang masih belum di ketahui yang di rasa Kael cukup aman untuk bersembunyi untuk sementara waktu, dia mencoba untuk menenangkan Aziel yang masih pucat dengan tubuh bergetar ketakutan, tubuhnya sepertinya mengalami guncangan traumatis sedangkan mentalnya yang belum siap melihat pemandangan mengerikan seperti itu mengalami Syok yang cukup serius.
"El.... Ziel..." panggil Kael mencoba menenabgkan Aziel.
"....Ya" jawab Aziel akhirnya tersadar dengan masih dalam keadaan syok anak itu menatap Kael dengan pandangan linglung.
"Apa ini pertana kalinya kau melihat seseorang mati di hadapanmu? atau ini perna terhadi sebelumnya dan memantik trauma padamu?" tanya Kael membuat mata Aziel melebar untuk sesaat karna terkejut dan otomatis otaknya menginggat kembali dengan kejadian yang baru saja di lihatnya dia juga ingat tubuh Aziel yang ia rasuki saat ini juga perna menyaksilan hal yang seruoah bahkan mungkin lebih kejam dari pada saat ini yang mungkin juga mentik trauma pada tubuhnya seperti apa yang Kael katakan.
"...."
"Aku tak percaya kau ingin melakukan semua ini dengan keadaanmu yang seperti ini aku tak berpikir jika kau akan seceroboh ini" Kata Kael lagi.
"....."
"Apa sebaiknya kita kembali kerumahmu nanti setelah kau cukup siap kuta busa kembali lagi kesini" saran Kael mempertimbangkan keadaan Aziel saat ini.
"Tidak... kita tak bisa kembali sekarang... kita harus menyelesaikan ini hari ini juga... jika tidak aku tak tahu apa yang akan terhadi nantinya pada tempat ini yang sudah di ketahui oleh kita .. apa lagi kita sudah menerobos masuk seperti ini aku yakin mereka pasti akan lebih waspada nantinya hal itu akan menambah kesulitan pada kita nantinya jika kita tak menyelaikanya hari ini" kata Aziel menolsk saran dari Kael memikirkan apa yang mungkin terjadi jika mereka menyerah dan pergi begitu saja hari ini, kemungkinan yang Aziel pikirkan organisasi ini akan semakin memperketat keamanan tempat ini hungga yang paling parah kemungkinan mereka akan meninggslkan tempat ini untuk berpidah lokasi setelah tempat ini ketahuan oleh orang luar dan hal itu akan semakin sulit untuk mereka karna mereka harus memulai lagi dari awal.
"Kemungkina terburuk jika mereka akan meninggalkan tempat ini memang buruk saat kita pergi sekarang... tapi melihat keadaanmu saat ini akan sulit melajutkannya jika seperti ini" Kata Kael lagi melihat tubuh Aziel yang masih bergetar karna ketakutan, Kael masih terus mencoba mengabil langka terbaik untuk mereka dengan mrmpertimbangkan keadaan Aziel saat ini yang menurutnya tak memungkinkan untuk melajutkan kegiatan mereka saat ini.
"Tidak... aku baik-baik saja... kau tak perlu khawatir..." Aziel tetap ingin menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai dia tak ingin kembali sekarang dia ingin menyelesaikannya jari ini juga tanpa menghiraukan mental dan reaksi rumtubuhnya meski keinginannya kuat untuk menyelesaikan apa yang mereka lakukan hari ini dan Kael menyadari akan hal itu.
"Tidak kita akan kembali kekediaman... soal masalah ini kita pikirkan nanti" tolak Kael meskipun itu keinginan Masternya saat ini.
"Ap..apa kau kau bicarakan... aku bilang kit...
Tak sadarkan diri
Aziel terlajur tak sadarkan diri sebelum menyelesaikan perkataannya saat setelah Kael memeluknya dan membuatnya pingsan hanya dengan menyentuh kepala Aziel ringan setelahnya Kael membawa Aziel yang dalam keadaan tak sadarkan diri keluar dari tempat itu.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir kembali sebagai adik sang penjahat terakhir
General FictionHaru yang kelelahan setelah pulang dari kerjanya lemburnya jatuh dan meninggal saat akan pulang dari kantornya, lalu tampa sadar saat dia terbangun dia justru terbangun bukannya di sebuah rumah sakit tapi justru di sebuah kediaman salah seorang bang...