Aziel tak bisa membiarkan hal ini terjadi meski organisasi kriminal yang mengatas namakan demi menjaga kedamaian di kerajaan meski harus melakukan tindakan kriminal, itu adalah bagian dari sisi kelap kerajaan Alkana karna mereka membiarkan saja tindakan kriminal itu dan tak bisa menangani organisasi itu dikarnakan prajurit yang di ciptakan oleh organisasi itu sangat berguna bagi kerajaan meski meski apa yang mereka lalukan adalah tindak kejahatan, karna sangat mengutungkan bagi pertahanan Kerajaan Alkana meskipun itu akan membuat banyak orang yang menderita nantinya di karnakan percobaan itu dan sebagai imbasnya Fallmut yang berada di bawah kekuasaan keluarga Vincent menjadi tempat paling di benci di kerajaan karna menjadi pusat tempat percobaan itu berada, meski di daerah dan wilayah lain juga ada tapi Fallmut yang tak memiliki penguasa tentu saja muda untuk menjadi tempat pusat dari kejahatan itu berada dikarnakan memang di Fallmutlah Organisasi itu terbentuk pertama kali.
"Tak kusangkah kau akan setertarik itu dengan sebuah rumor" Kata Kael saat melihat Aziel yang begitu serius berpikir setelah mendenfarkan sebuah rumor yang beredar di pasar yang mreka kunjungi.
"Kael pergilah ke Fallmut... cari tahu apa yang terjadi di sana" perintah Aziel pada Kael.
"Apa ini sebuah perintah?" tanya Kael main-main memang berniat untuk mengoda Aziel.
"Berhenti bercanda Kael" ujar Aziel merasa lelah selalu di goda oleh Kael setiap saat dan bagi Kael sendiri mengoda Aziel asalah kesenangannya tersendiri.
"Ya... ya... aku akan pergi" jawab Kael sambil tersenyum senang.
Setelahnya seperti yang di minta oleh Aziel Kael pergi ke daerah Fallmut untuk melihat keadaan daerah itudalam sekejap Kael bisa menyusup ke organisasi itu dengan sangat baik tanpa ketahuan dan mendapatkan informasih yang dia butuhkan untuk di laporkan pada Aziel setelah dia berhasil melumouhkan beberapa orang yang di takininya sebagai anggota organisasi rahasia itu.
Flasback
Kael telah sampai di Fallmut baru juga dia sampai Kael sudah menemukan sesuatu yang ganjil di kota itu, pemuda itu berjalan menyusuri lorong yang gelap dan kotor samar-samar dia mulai mendengar suara-suara dari beberapa orang yang sedang berbicara.
"Ck. kenapa selalu seperti ini"
"Sudahlah lakukan saja apa yang di pertakan"
"Tapi sampai kapan, kita akan selalu melakukan hal seperti ini"
Itu adalah gerutuan yang berasal dari beberapa orang pria yang sedang kesal di sebyah lorong gelap, Kael mendatangi mereka dan kini berdiri di di sebuah atap rumah masih mentembuyikan durinya dari pria-pria kasar itu yang ternyata sedang menyiksa seseorang dan orang itu sudah terkapar di tanah setelah mereka siksa.
"Sedang apa kalian?" kata Kael masih menyembuyikan dirinya, pria-pria itu terlihat terkejut saat mendengar suara Kael dan mereka terlihat mencari keberadaan yang mengeluarkan suara.
"Kasus di mana orang-orang tiba-tiba menghilang..... Apakah itu ulah kalian" Ujar Kael lagi kini dirinya sudah menujukan sosoknya pada pria-pria kasar itu.
"Ugh..." Rinti orang yang terkapar di tanah melihat dengan samar sosok hitam dengan jubah bertudung.
"Kalian bahkan menyiksanya sebelum menculiknya" lanjut Kael melihat ke seorang pemuda yang terkapar di tanah.
"Siapa kau?" ujar salah satu pria penculik itu terlihat meremuhkan keberadaan Kael di sana menatap lurus penuh percaya diri pada Kael yang masih ada di atap sebuah rumah.
"Seharusnya kau pura-pura tak melihatnya jika kau tak ingin bernasip sama seperti orang ini... tapi semua itu sudah terlabat bagimu karna kau jufa akan merasakan hal yang sama setelah ini" Ujarnya lagi sengang seriangai lebar di wajahnya.
"Wah... jadi tidak sabar" jawab Kael tak kenal rasa takut dan justru menantang sambil turun dari tempatnya dan kini berdiri tepat di hadapan pria-pria pencuri itu.
Belum sempat para pria itu menanggapi apa yang Kael katakan sebuah sihir Angin tiba-tiba melesat kearah mereka dengan cepatnya.
Pedang Angin
Itulah serangan yang Kael luncurkan angin yang berbentuk tejam seperti pisau bulan sabit yang dalam sekejap meluakai semua pria itu tanpa pandang bulu tanpa bisa di hindari, tak lama setelahnya semua pria itu tumbang ketanah dengan luka sayatan di tubuh mereka bahkan ada yang sekarat hingga mati juga oleh serangan itu.
'Dia mengalahkan kira semua dalam sekejap... sepertinya dia bukanlah orang sembarangan' batin pria penculik yang yang menantang Kael sebelumnya karna masih selamat meski dengan luka para di tubuhnya.
'Monster... Monster macam apa dia' Lanjutnya sambil mencoba bangkit kembali.
"BRENGSEK AKAN KUHABISI KAU..." Tria pria itu setrlah bangkit dan segera menyerang balik Kael dengan Bolah api yang ada di tangannya tapi sebelum Bola api itu mengenai tubuh Kael, Kael menyerangnya balik dengan tendamgan di perutnya hingga membuatnya terlempat kebalakan cukup jauh.
"Khuk!!" rintih pria itu menerima tendangan dari Kael tepat di perutnya.
"Khugh..." rintih pria itu lagi kesakitan setelah terpental hingga menabrak dinding rumah warga.
"Apah kau masih mau lanjut" ujar Kael sambil berjalan menghapiri orang itu.
"Aku tak habis pikir orang yang begitu lemah seperti kalian tapi begitu suka menyiksa orang yang lebih lemah dari kalian... apakah melakukan hal macam itu begitu menyenangkan untuk kalian" Lanjut Kael.
"Ugh...! Siapa kau ingin ikut campur dengan urusan orang lain? Kalu apa kau ingin menghabisi kita semua?" jawab pria itu masih tak mau menyerah.
"Tidak... kurasa aku memiliki cara yang lebih bagus dari itu... tapi jika kau mau menjawab pertanyaanku aku akan memikirkan lagi saranmu itu. Bagaimana?" tanggap Kael.
"Mati saja kau"
"Ah... jadi ini jawabanmu" Kata Kael dengan dingin penuh ancaman, Kael mendekati pria itu berlutut di hadapanya dengan bola energi di tangannya.
"Kau... apa yang ingin kau lakukan?!" kata orang itu mulai ketakutan.
"Tidak apa, aku tak akan membunuhmu tapi aku akan membuatmu merasakan rasanya mati berkali-kali dengan ini" kata Kael.
"KAU KIRA KAU AKAN SELAMAT SETELAH MELAKUKAN SEMUA INI PADA KAMI.... KAMI ADALAH K2A (Korps Kebangkitan Alkana) YANG AKAN MENJADI PASUKAN KEKUATAN PUNCAK KERAJAAN INI" triak pria itu pada Kael.
"Ah... jadi itu nama organisasi kalian" sringai Kael.
"Bagus katakan yang lainnya yang kau tahu seperti kemana kau akan membawa orang itu dan apa tujuan kalian menculik orang-orang selama ini" lanjut Kael lagi penuh ancaman.
"Kau tak akan mendapatkan apapun dariku BRENGSEK...."
"Menarik kita lihat apakan yang kau katakan itu menjadi kenyataan" Kata Kael sebelum melacarkan serangan pada pria itu.
KUAAGH...!!
Triakan kesakitan dari pria itu melengking di tengah lorong gelap di malam itu, Kael membiarkan saja orang itu merasajan kesakutanya toh itu juga bisa dianggap sebagai hukuman jika mau karna mereka juga sering menyakiti orang lain selama ini.
Merasa cukup membuat orang itu jerah Kael menghentikan penyiksaannya, mengobati orang itu kembali setidaknya sampai di bisa menjawab pertanyaanya kembali.
"Bagaimana... apa kau sudah mau menjawab pertanyaanku"
"Ugh... A... apa-apaan itu... M... menyingkir dariku!!" kata pria itu mulai ketakutan setelah sedikit pulih.
"Jadi kenapa kalin membawa orang-orang itu katakan" tanya Kael tak meng hiraukan ketakutan di mata pria di hadapannya.
"P... percuma saja kau mengitrogasiku... k... kau tak akan mendapatkan a... apapun dariku" kata pria itu masih keras kepalah meski dia sudah sangat ketakuatan.
"Astaga ini akan menyebalkan jika kau tak mau bekerjasama"
KUAAAAGHHH....
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir kembali sebagai adik sang penjahat terakhir
General FictionHaru yang kelelahan setelah pulang dari kerjanya lemburnya jatuh dan meninggal saat akan pulang dari kantornya, lalu tampa sadar saat dia terbangun dia justru terbangun bukannya di sebuah rumah sakit tapi justru di sebuah kediaman salah seorang bang...