Bab 29

102 15 5
                                    

Lylac menjatuhkan rahangnya ketika melihat bagaimana tampilan gedung yang disebut rumah sakit oleh Hamziee itu terlihat.

Ilustrasi rumah sakit

Rumah sakit ini dibangung dengan perlindung disekitar lahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sakit ini dibangung dengan perlindung disekitar lahan. Ketika mereka akan memasuki area rumah sakit, ada begitu banyak prosedur harus mereka lalui, salah satunya adalah pemeriksaan latar belakang.

Tidak ada kendala. Secara alami orang-orang yang dipekerjakan Hamziee juga Baldwin adalah orang-orang mereka sendiri.

Sungguh, penampilan rumah sakit itu sangat luar biasa. Dia tidak tahu darimana Hamziee memiliki ide membuat bangunan indah seperti itu.

"Nyonya adalah nyonya. Aku tidak akan memiliki cukup kata juga  hati untuk menggambarkan bagaimana aku sangat mengaguminya. " ujar Lylac tulus.

Bailian tidak jauh berbeda. Dia memiliki penilaian tentang Hamziee jauh, tidak seperti sebelumhya.

"Hu'uh. Dia sangat layak menjadi ratu masa depan Yerusalem. "

Balduin hanya terdiam. Dia terpaku pada papan nama besar di atas bangunan. "BLOODWIN GENERAL HOSPITAL"

Dia tidak tahu harus menangis atau tertawa. Humor ibunya sedikit berlebihan. Dia membangun rumah sakit seperti membangun wahana rumah sakit berhantu untuk pertunjukan.

"Ibu memberi nama rumah sakit yang suci seperti puncak komedi. Mungkin di abad berikutnya, rumah sakit itu akan menjadi lokasi opera." Dengue Balduin sedikit kesal.

Yang tidak Balduin ketahuilah adalah makna dibalik nama itu. Hamziee menunjukan kepada dunia bahwa rumah sakit itu milik darah Baldwin, Balduin yang saleh. Hanya saja penggunaan kata blood agak aneh untuk ukuran rumah sakit yang mewah dan beroperasi di semua sisi. Tapi blood mungkin orang akan salah memahami sebagai rumah sakit darah saja (transfusi darah).

Balduin memahami medis modern yang dimiliki ibunya namun tidak dengan dua orang yang lain. Begitu ketiganya masuk lebih dalam, kekaguman dalam semua aspek mengguncang hati Bailian juga Lylac.

Begitu bersih. Tertata rapi. Dan melihat dari kasarnya, jelas rumah sakit itu adalah yang terbaik di dunia.

"Berapa banyak uang yang telah rajaku keluarkan? " tanya Bailian kepada dirinya sendiri .

Balduin mengambil langkah untuk duduk di kursi bersi yang nyaman. Dia berujar dengan santai. "Ibuku dan kakek Salahuddin, juga kakek Henry sudah mengumpulkan banyak hal sebelum aku lahir. Mereka telah memiliki rencana ini jauh sebelum aku ada. Jadi jika paman berpikir ayah saja yang mengalami kerugian, kamu salah. Ibukulah yang mengambil porsi besar. " Balduin melihat sekitar dan mengarahkan telunjuknya ke brangkar. "Tempat tidur pasien itu. Ibuku yang membuatnya dengan bantuan pande besi Damaskus.  Ini adalah apa yang disebut proyek perdamaian. Yerusalem dan Damaskus bisa hidup Damai berdampingan.

Ide Hamziee untuk memberi pelindung di sekitar lahan sangat bijak. Dengan begini kelompok pengrusuh seperti Guy tidak akan mengganggu setiap proses.

Gedung secara keseluruhan telah di selesaikan. Pengoperasian gedung dimulai tidak lama. Pembukaan dan sosialisasi pelayanan akan di lakukan minggu depan.

Lylac dan Bailian memiliki misi ke Damaskus tidak hanya untuk mengantar hasil panen, tetapi juga mengantar surat undangan yang Hamziee tetapkan.

"Aku sangat bangga menjadi bagian dari nyonya dan raja Baldwin. Dulu sekali, aku sedikit ragu dengan kepemimpinan raja Baldwin tapi sekarang, aku telah diyakinkan. Rajaku memiliki visi yang baik. Dia bahkan mengambil istri yang bijak juga putra terbaiknya." Lylac meniupkan kentut pelangi didepan Balduin.

Bailian berdiri di dekat Lylac, dia berbicara lirih padanya. "Putra Kami akan lebih bijaksana dan saleh. " punggung Lylac tegang mendengar perkataan suaminya. Dia tidak akan berdebat. Bagaimanapun keinginan Bailian adalah tentang anak-anak keduanya. Jadi dia harus berkompromi.

"Apa yang kalian bicarakan? " tanya Balduin ketika menemukan Bailian sedang berbisik di dekat bibinya.

"Aku hanya bertanya. Haruskah kita terus berjalan kembali atau menetap disini hingga besok. " bohong Bailian dengan wajah datar.

Balduin memikirkan untuk sejenak. Dia akan tinggal di rumah Bibi Lylac. Jadi dia tidak perlu memakan cuka terus menerus. Jika Baldwin V ingin mengambil ayah juga ibunya, makan lakukan. Dia juga bisa mengambil ibu baru untuknya sendiri.

"Kita kembali lebih awal. Ibu Marry sangat merindukanmu, Bibi." Ujar Balduin.

Ketiga berputar di sekeliling rumah sakit dan kembali melanjutkan perjalanan kemudian.









Hamziee mengunjungi kediaman nyonya Marry. Dia duduk di kursi kayu tua dengan kekhawatiran. Wajah Hamziee jelek. Ada jejak basah di bawah matanya. Di sampingnya, Baldwin duduk memeluk Hamziee, menenangkan istri yang sedang bersedih.

Ibu Marry keluar dari dapur dengan teko dan cangkir. Dia menyeduh teh untuk para tamu sambil berkata. "Tuan kecil kami memang berkunjung di pagi hari. Dia bertanya tentang keberadaan Lylac. Aku memberitahunya kemudian dia pergi. Aku kira dia akan kembali ke rumah. Ini kesalahan ku. Seharusnya aku mengikutinya." ujarnya. Marry tidak lebih baik dari Hamziee. Wanita yang lebih tua merasa bersalah karena tidak menahan tuan muda agar menetap dirumah mereka. Dan Kekhawatiran di wajahnya tidak dipalsukan.

"Tidak Bibi, ini bukan kesalahanmu." Itu masalah keluarganya. Bibi Marry tidak bisa di seret masuk.

Baldwin melihat Hamziee, dia mengusap lengan istrinya dengan tangan yang sehat. "Ibu Marry sudah merawat Balduin dengan baik. Kami bersyukur atasnya. Adapun Balduin yang sekarang, itu secara alami tidak  ada sangkut pautnya dengan mu. Kami akan mencari putra kami terlebih dahulu. "

"Ini tidak seperti biasanya. Balduin tidak pernah seperti ini. Maksudku, sekalipun dia sering kabur.... Dia tidak pernah membiarkan siapapun menggertaknya. " Hamziee mengusap wajahnya dengan frustasi.

"Nyonya, hari ini mungkin putriku juga tuan Ibelin akan kembali. Lebih mudah membiarkan gadisku mencarinya mengingat status tuan kecilku saat ini (dirahasiakan). " saran ibu Marry mengingat keberadaan putrinya yang sudah beberapa hari tidak terlihat.

"Tidak. Kita harus menemukannya secara pribadi." Baldwin menghela nafas panjang. "Putra Kami pergi karena dia merasa telah tersingkir oleh sepupunya. Menurut paman Tiberias, Balduin kami melihat kebersamaan kita dengan Baldwin V. Sejak saat itu putra kita bersikap sedikit keras. Jika kita menunggu lebih lama, mungkin Balduin benar-benar berpikir telah digantikan . Yang terbaik adalah kita menemukannya dan membiarkan dia berada di tengah-tengah kita. "

Hamziee menatap suaminya. "Kenapa kamu tidak memberitahuku? "

"Paman menyebutkannya saat kamu pergi mencari Balduin. Aku akan memberitahumu tapi kamu terlihat tidak baik. "

Hamziee mendengus. Balduin putranya. Harusnya dia tahu sifat satu itu.

Buru-buru Hamziee berdiri. "Ayo temukan Balduin di setiap jalan menuju Damaskus. "

Baldwin........??????

"Dia mencari Lylac. Lylac berada di Damaskus. Kakek juga temannya berada disana. Pilihan terbaik adalah pergi kesana dan mendapatkan kasih sayang orang lain setelah dicampakkan. "Jelas Hamziee menggunakan tolak ukur pribadinya sendiri,

"Apakah itu yang akan kamu lakukan? " tanya Baldwin curiga.

"Tentu saja. Damaskus adalah rumahku sebelumnya. Kemana lagi aku harus lari jika rumah suamiku tidak nyaman lagi? " goda Hamziee menyentuh batas bawah Baldwin.

"Percaya atau tidak, kamu tidak akan ke mana-mana. Hal seperti itu tidak akan pernah terjadi padamu. " geram Baldwin menangkup wajah istrinya di depan banyak orang.

Tidak padamu tapi pada anakku? Kamu brengsek.

Flower of my destiny from the 20th eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang