Baldwin bangun dengan alami. Saat dia menoleh, Hamziee sudah tidak lagi berada di sana. Ranjangnya dingin, Hamziee sudah pergi cukup lama.
Dia berdiri dengan perlahan dan hati-hati. Ketika dia akan mengambil jubahnya, derit pintu terbuka. "Tuan ku." sapa Tiberias bergegas menghampirinya.
Tiberias membantu Baldwin memakai pakaiannya dan menyediakan sarapan. "Dimana ratu ku?"
Tersentak. Dia belum bisa terbiasa dengan anggota baru ini. Bagaimanapun, dunia Baldwin cukup rumit. Trik, dan skema bisa kita temukan dimanapun. Dia khawatir jika ratu mereka ada dari salah satunya. Yang terbaik adalah dengan terus waspada. Namun Tiberias tidak menunjukan ketidak sukaan ini dengan terang-terangan.
"Nyonya keluar lebih awal."
"Kemana dia pergi? Dimana Balduin?"
"Nyonya dan pangeran keluar bersama. Kurasa mereka berada di jalan peziarah untuk menemukan Orang-orang damaskus."
Hamziee bagian dari Damaskus, sebelumnya. Wajar jika dia akan melihat bagaimana suaminya memperlakukan saudara mereka.
Baldwin sedikit masam. Posisi Baldwin tidak Benar-benar bisa menggeser Damaskus dari hati istrinya.
Tiberias merasakan perubahan ini. Sekalipun wajah Baldwin kacau, dia tetap bisa melihat kemurungan di sana.
Sejujurnya Tiberias enggan untuk bersikap baik terhadap Hamziee, tapi melihat Baldwin bersedih juga tidak menyenangkan sama sekali.
"Nyonya pergi untuk memperbaiki hubungan Yerusalem dan Damaskus. Ini hal baik." kata Tiberias membujuk Baldwin.
"Dia ratuku."
Ledakan seperti terjadi di otaknya. Aku mengatakan hal itu untuk menghibur mu, tetapi dia sangat bangga dan menyombongkan istrinya. Rasanya seperti aku mengangkat batu untuk ku jatuhkan di kakiku sendiri. 'Tolol'
Baldwin menyelesaikan sarapan dengan perasaan hambar. Tidak seperti saat sanggul kecil bersamanya. Bahkan banyak makanan yang tersisa kali ini.
Tiberias tetap diam. Dia menunggu dengan sabar.
"Apa yang kamu miliki hari ini?"
"Tuanku, setelah perang di sisi barat, tuan Guy menjalin hubungan yang baik dengan negara prancis. Beberapa orang akan datang untuk kunjungan kesopanan. Dan mereka memiliki sesuatu untuk kita rundingkan, tuan ku."
"Perundingan? Tentang?"
"Maafkan aku tuan, tidak ada dari kami yang mengetahuinya."
Kerutan muncul di dahinya. Semua yang berhubungan dengan Guy bukanlah hal baik.
.
.
.
.
.Hamziee duduk nyaman di atas batu bersama putranya yang terbungkus selimut kusam. Dua orang pria berdiri memunggungi Hamziee.
Pemandangan itu telah menarik banyak perhatian. Di jaman dulu, ada pemisahan derajat yang nyata. Wanita dan pria berada di kasta berbeda. Tetapi Hamziee berkumpul dengan nyaman bersama sejumlah peziarah. Bahkan dia duduk di atas mengabaikan kesopanan lama. Dimana wanita akan duduk bersimpuh di bawah laki-laki.
Tidak hanya perilaku Hamziee. Penampilan wanita itu cukup menarik minta wanita dan pria. Jika dulu wanita terus menggunakan gaun berlapis-lapis, Hamziee menggunakan celana hitam aneh dan pakaian asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower of my destiny from the 20th era
FanficSetelah kematian cinta sejati nya, Hamziee hidup dengan frustasi. Dia akan pergi ke manapun takdir membawanya hingga setelah tembakan merenggut nyawanya. Dia berpikir bahwa hidupnya telah berakhir namun siapa yang menyangka Setelah bangun dia telah...