Matahari sudah terbenam untuk waktu yang lama. Hamziee duduk di kusen jendela menatap bulan yang bercahaya dengan terang.
Berapa lama aku berada di sini? Ini sudah hampir satu tahun dan pekerjaan di klinik tidak perlu menanti lama akan segera di buka. Selama ini, dia tidak mendengar berita tentang ayah juga Salahuddin di sisi lain.
"Apa yang kamu pikirkan? "
Baldwin membawa selimut tebal dengan corak naga emas, membungkus tubuh Hamziee, kedalam dekapannya.
"Angin lebih kencang, jangan masuk angin." Bisik Baldwin memeluknya erat.
Hamziee mengulurkan tangan, dia memegang erat lengan Baldwin. Banyak perubahan yang baik pada sosoknya. Pembusukan itu berhenti, lendir juga kerusakan, tidak menyebar lebih jauh.
Bahkan bagaimana Baldwin berjalan, dia lebih baik dari sebelumnya. Langkah pria itu mengalami kemajuan.
Rasanya sangat menyenangkan, mengetahui bahwa priamu telah membaik. Kalian harus melihat reaksi Guy Lusignan ketika dia melihat kondisi Baldwin dari waktu ke waktu. Pria itu nyaris gila. Dia membuat lebih banyak siasat jahat namun Baldwin dan dirinya bukan orang yang mudah di gertak atau di ganggu.
" apa yang kamu pikirkan? " tanya Baldwin lagi, memeluk Hamziee lebih erat.
Dengan Lengan Baldwin yang sehat, dia menggeser tubuh Hamziee dan mengangkatnya dengan mudah, kemudian memangku di atas pahanya. Posisi ini memiliki ambiguitas yang membuat Hamziee sedikit merona. Jika ada seseorang berjalan di sekitar taman di bawah jendelanya, maka mereka akan melihat tampilan tidak senonoh ini.
Hamziee meronta di dalam pelukannya. "Baldwin kita terlihat dari luar. " cicit Hamziee dengan keluhan.
Baldwin yang mendapatkan teguran sedikit mengerutkan dahi. Sejak kapan Hamziee menjadi pemalu? Dulu dia begitu sembrono. Mencium dan melecehkannya dengan bebas. Jadi kenapa sekarang dia mengeluh?
"Kita sudah sering menunjukkan hal yang lebih dari ini, jadi apa yang harus di perhatikan kali ini? " ujarnya .
Dia mengabaikan pertanyaannya. "Akhir-akhir ini putramu lebih sering berada di luar." Ini bukan pertanyaan. Memikirkan kembali, sejak Baldwin mengerjakan pembangunan klinik, Balduin lebih sering tinggal di keluarga ibu Marry. Kalian ingat, gadis yang melakukan protes saat Baldwin menjemput Hamziee dari penginapan. Ya, Balduin tinggal bersama keluarga Lylac. Bukan tanpa alasan, hanya karena keluarga mereka yang mengetahui tentang status Balduin sesungguhnya. Hamziee juga Baldwin memperkenalkan putra mereka secara pribadi.
Anak itu tidak mudah untuk dikendalikan. Dia akan melompat kesana, kemari, mencari lebih banyak informasi juga seluk-beluk Yerusalem. Jika boleh jujur, sebenarnya Baldwin yang lebih besar tidak lebih tahu dari putranya. Seperti seorang wanita di ujung gang tidak jauh dari penginapan, pernah menjadi korban pemerkosaan dan menjadi gila. Atau seorang suami yang secara diam-diam mengambil seorang nyonya dan terjadi perkelahian di tengah keramaian. Banyak hal yang Balduin ketahui melebihi ayahnya, dan terkadang Baldwin heran dengan pendekatan yang putranya lakukan.
"Aku penasaran, dulu kamu sangat ketat terhadap putra kita, tapi sekarang kamu (dia menggelengkan kepalanya) kamu bahkan sering mendorong putramu pergi. Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan? "Tanya Baldwin menyentuh ujung hidung Hamziee.
"Aku tidak melakukan kecurangan apapun. "
"Sungguh? "Curiganya, memincingkan mata.
"Ya." Hamziee benar-benar tidak mengerti dengan apa yang Baldwin maksudkan. Mata Hamziee berkedip polos di depannya
"Beberapa hari yang lalu, aku menangkap putra kita sedang berlarian sambil membawa buku." (Baldwin mengambil buku di dalam jubahnya yang tersembunyi dan menunjukkan kepada Hamziee.
![](https://img.wattpad.com/cover/344716016-288-k299444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower of my destiny from the 20th era
FanfictionSetelah kematian cinta sejati nya, Hamziee hidup dengan frustasi. Dia akan pergi ke manapun takdir membawanya hingga setelah tembakan merenggut nyawanya. Dia berpikir bahwa hidupnya telah berakhir namun siapa yang menyangka Setelah bangun dia telah...