15. flashback: Aksara side

69 4 5
                                    

Happy Reading
•••


Bocah laki-laki berusia lima tahun itu mulai bosan dengan robot-robotnya. Aksa kecil ingin keluar. Mungkin, bermain di luar rumah bersama teman-temannya akan menyenangkan.

"Aksa, papa pulang!"

Sebuah senyum lebar merekah di bibir mungilnya saat mendengar suara Aditama. Tanpa membuang waktu, Aksa langsung berlari menghampiri sang papa di ruang tamu.

"PAPAA!!! AKSA KANGEN PAPA." Aksa langsung menghamburkan pelukannya pada sang papa yang tidak ditemuinya selama satu minggu.

"Papa juga kangen kamu." Aditama melepaskan pelukannya, lalu menyetarakan tinggi dengan Aksa, " Papa bawa teman, loh, buat Aksa."

"Teman?" Mata Aksa langsung berbinar senang. Aksa sangat suka berteman, bocah mungil yang sangat terkenal dengan sifat ramah dan friendly nya itu memiliki cita-cita ingin mempunyai 10.000 teman.

"Iyaa," balas Aditama. Ia menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah anak laki-laki yang berdiri di ambang pintu, "Sini!"

Mendengar ucapan Aditama, bocah laki-laki itudengan ragu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Dia siapa, Pa?!" tanya Aksa pada Aditama.

"Namanya Xavier, dia adik kamu." Aditama memperkenalkan anak laki-laki berusia empat tahun itu pada Aksa.

Seulas senyum terbit di bibir Aksa saat mendengar ucapan sang papa, "Aksa punya adik, Pa?"

"Iyaa, dia adik kamu. Mulai hari ini, dia akan tinggal di sini bersama kita," tutur Aditama sambil mengelus pelan puncak kepala Xavier.

Xavier menampilkan senyum kecil pada Aksa. Wajah Xavier terlihat pucat di mata Aksa.

"Yeayyy, Aksa punya adik! Ayo, Vier, kita main sama-sama! Aku punya robot besar loh." Aksa kecil yang periang langsung memamerkan robotnya pada Xavier.

"Vier, boleh pinjam?" Xavier menunjukkan puppy eyes nya pada Aksa.

"Boleh dongg, nanti aku pinjamin ke kamu!" jawab Aksa bersemangat.

"Aku panggil kamu apa?"

"Vier panggil Aksa abang ya, dia satu tahun lebih tua dari kamu." Aditama memberikan penjelasan pada Xavier.

"Okee, abang. Pinjamin robotnya ke Vier!" Xavier menadahkan tangannya di depan Aksa sambil berkacak pinggang.

"Robot ini buat Vier, anggap aja hadiah pertama dari abang!" Aksa tersenyum sangat manis pada adik barunya itu.

"Bagus, mulai hari ini, apa yang menjadi milik kamu akan menjadi milik Xavier juga. Apapun itu, kamu harus berbagi dengan Xavier. Dan, sekarang, tugas kamu adalah jagain Xavier," kata Aditama pada Aksa.

"Okee, Papa!" jawab Aksa dengan polosnya.

"Dia siapa, Pa?" Riana-ibu dari Aksa menghampiri Aditama dengan tatapan sulit diartikan.

"Aksa, kamu ajak Vier main dulu, ya! Papa mau bicara sama mama," ujar Aditama yang langsung di turuti oleh Aksa.

"Pa, dia anak siapa?!" Riana mempertegas ucapannya. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Anak saya," balas Aditama dengan santainya.

Riana mengerutkan dahinya hingga membentuk guratan-guratan kecil, "Maksud kamu apa? Jadi, selama lima tahun ini kamu menghianati aku?"

NARAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang