18. Pertemuan

406 56 7
                                    

"Yong adalah Panglima kerajaan yang menjabat saat ini."

"Aku tau. Lalu apa alasanmu membawa pedang pusaka keluarganya kesini?" Tanya Jun.

"Anak tertuanya ada di dunia manusia."

Jun tertegun di kursinya, pikirannya berkecamuk. Dia terlalu sibuk membimbing Jihoon hingga dia tidak merasa kehadiran seorang peri di dekatnya. "Dimana dia?"

"Aku tidak tau, inderaku tidak begitu kuat merasa setelah melewati gerbang perbatasan."

"Tadi kau bilang siapa namanya?"

"Han, Putra Yong."

"Jangan bilang kalau jodohnya ada di dunia manusia?"

"Aku tidak tau, Paman Yong tidak mengatakan apapun. Dia menyuruhku untuk membawa pedang ini untuk Han."

Cklek

"Kau sudah memastikan tidak ada yang mengikutimu kesini, kan?!" Gertak Jun.

Young mengangguk tegas.

"Kau diam disini, sepertinya aku kedatangan tamu." Jun meninggalkan Young di ruang kerjanya. Wajahnya penuh antisipasi, karena tanda tutup jelas  terpampang di depan pintu mengingat hari sudah mulai malam.

Jun menghela nafas lega setelah melihat tamu itu ternyata Jihoon. Lelaki berkulit pucat itu menatap Jun dengan pandangan sedikit menyesal.

"Aku minta maaf karena sudah berkata kasar padamu kemarin."

"Bukan salahmu sepenuhnya, aku juga salah karena terlalu memaksamu."

Jihoon mengangguk mengerti, mungkin Jun sedang kalut memikirkan nasib bangsanya yang sedang carut-marut di Diamondra sana. "Aku akan membantu sebisaku."

"Aku janji, akan lebih bersabar denganmu." Jun menepuk lembut kepala Jihoon.

Ctaak

"Kau ada tamu?"

Jihoon mengikuti Jun yang berlalu ke ruang kerjanya tanpa menjawab pertanyaannya lebih dulu. Disana Jihoon bisa melihat seorang lelaki yang sepertinya seumuran dengannya tengah tak sadarkan diri.

Jun dengan perhatian membaringkan Young di sofa panjang.

"Sepertinya dia kelelahan."

"Dia siapa?"

"Young, salah satu kesatria muda dari Diamondra." Jawab Jun tenang.

"Dia seorang peri?" Jihoon menatap takjub pada lelaki yang terbaring di depannya, rambutnya yang perak terang terlihat sangat menarik perhatiannya. "Dia terlihat muda sekali, sangat berbeda denganmu."

"Kau pikir semua peri sepertiku? Kau, kan sudah pernah melihat saat aku masih muda seusiamu."

Jihoon mengendikan bahu mendengar jawaban penuh kekesalan dari Jun si Peri Penjaga.

"Perjalanannya pasti sangat melelahkan untuk sampai ke tempat ini."

"Apa dia juga seorang penjaga sepertimu?"

"Bukan, dia diutus Panglima kerajaan kesini untuk mencari anaknya."

"Sebenarnya berapa banyak Peri yang datang ke dunia manusia?" Jihoon bertanya penasaran.

"Tidak sebanyak bayanganmu, Jihoon. Selain peri penjaga perbatasan sepertiku, Peri yang datang ke dunia manusia hanya dia yang mencari jodohnya disini."

"Jodoh?"

"Kasusnya sangat langka, peri yang berjodoh dengan manusia mungkin hanya ada 1 didalam 1000 tahun." Jelas Jun.

My Fairy MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang