DIAMONDRA
"Kenapa bisa hilang?"
"Bagaimana bisa buku sakral seperti itu bisa hilang dicuri."
"Ku dengar buku itu disimpan di tempat dengan segel kuat, tapi kenapa ini bisa terjadi."
Kekacauan sedang terjadi di dalam Perpustakaan tua istana Diamondra. Beberapa penjaga meringkuk ketakutan, sebagian dari mereka masih tak sadarkan diri bahkan ada yang tergeletak kehilangan nyawanya.
Yong, salah satu keturunan peri yang menyegel buku tersebut baru saja datang bersama beberapa peri berkedudukan penting lainnya. Semalam tempat tersebut diserang. Itu yang baru Yong dengar. Oleh siapa dan bagaimana hal itu terjadi, Yong belum bisa menebak. Yang dia tahu, siapapun yang berhasil mengambil buku tersebut sudah dipastikan bukan orang sembarangan.
"Segera bersihkan tempat ini, dan adakan upacara kematian untuk mereka yang gugur secara rahasia." Titahnya kepada pemimpin Peri Penjaga.
"Kita juga harus segera melakukan pertemuan rahasia. Jangan sampai berita ini bocor ke masyarakat atau kekacauan besar akan terjadi di Diamondra." Yong lantas mengajak orang-orang itu masuk ke dalam aula setelah menyuruh prajurit berjaga di luar perpustakaan.
"Semoga Sang Bulan selalu menjaga Diamondra." Ucap salah satu tetua Peri yang terus merapalkan doa di dalam hatinya untuk keselamatan bangsanya.
=====
"Kenapa aku tidak boleh ikut?"
"Karena hari ini aku akan sibuk sekali."
"Aku bisa menunggu seperti kemarin-kemarin."
"Kau tunggu di apartemen saja, jangan kemana-mana."
Han merengut karena gagal untuk membujuk Seungcheol. Meskipun begitu dia tetap menuruti Seungcheol. Jadi peri baik untuk Seungcheol.
Seungcheol sendiri bukan tanpa alasan melarang Han, sudah cukup beberapa hari ini saja Han ikut dengannya. Teman-temannya di kampus mulai menaruh perhatian pada sosok Han, bahkan ada yang terang-terangan mencuri pandang dan mengajaknya kenalan. Apa lagi bocah-bocah SMA yang entah disengaja atau tidak, mereka selalu mengganggu Han saat sedang menunggunya kerja di kafe.
Seungcheol tidak bisa fokus dengan kegiatannya karena dia juga harus memperhatikan Han.
"Sepupumu tidak ikut?" Tanya Jihoon melihat Seungcheol datang ke kampus sendirian.
"Aku tidak bisa mengajaknya kesini terus. Kau tau sendiri aku harus memperbaiki nilaiku, kalau dia ikut aku tidak fokus kuliah."
Selama di kampus tak sedikit orang yang menanyakan keberadaan Han padanya, yang lebih menyebalkan banyak yang minta dikenalkan dengan Han dan minta nomer telfonnya. Seungcheol sampai kesal sendiri karena sebelumnya orang-orang itu tidak pernah menyapanya, tapi gara-gara Han, mereka jadi sok dekat dengannya. Ck, dasar penjilat.
Sesampainya di kafe pun sama saja, teman satu tempat kerjanya juga menanyakan keberadaan Han, bahkan atasannya pun sama. Kenapa semua orang mendadak menyapa Seungcheol?
Biasanya juga mereka tidak menganggap keberadaannya."Kak! Kakak pelayan! Woy!"
Seungcheol mendengus begitu mendengar panggilan berisik dari salah satu siswa SMA berandal yang sudah tidak asing baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fairy Mate
FanfictionDiusia menjelang dewasa, Han belum juga mendapat tanda jodoh. Hal itu membuat Ayahnya sedikit khawatir. Hingga pada suatu hari, Han menceritakan tentang mimpi yang berkali-kali datang dalam tidurnya. Han berbeda. "Aku berjodoh dengan manusia?" Seora...