"Kau juga Kesatria?"
"Ya." Han menunjukan kalung dan pedang yang dua hari lalu dia terima dari Young. "Keluargaku salah satu keturunan tetua di Diamondra. Ayahku panglima tertinggi untuk pertahanan di negeriku."
"Apa kau sedang pamer sekarang?" Mata Seungcheol menyipit.
"Tidak. Aku cuma menjawab pertanyaanmu." Han sontak menggeleng. Yang membuat Seungcheol tidak tahan untuk merapikan rambut Han yang menjuntai mengenai pipinya.
"Bercanda, Han. Kau lucu sekali."
Seungcheol membuat telor mata sapi untuk mereka sarapan pagi itu. Setelah ini mereka akan berpisah, Seungcheol pergi ke kampus dan Han sendiri akan ke perpustakaan untuk bertemu Young dan Jun.
"Pakai ini." Setelah sarapan selesai, Seungcheol menyuruh Han memakai tasnya. "Kau bisa minum susu stroberi didalam tas ini." Beritahunya sambil memasukan beberapa kotak susu. "Sepertinya hari ini angin lumayan kencang. Apa kau mau mengikat rambutmu?"
Han menurut saat Seungcheol mengikatkan rambutnya lalu terakhir memakaikannya topi.
"Aku masih sulit percaya kalau kau adalah keturunan kesatria." Han yang medenger itu sedikit mengerucutkan bibir, "Mana ada kesatria selucu ini." Seungcheol pura-pura menyentil bibir Han.
"Sampai ketemu lagi nanti sore." Seungcheol memeluk Han sebentar sebelum berpisah di depan perpustakaan pagi itu.
"Aku akan menunggumu."
"Eung, dadah Han."
Han menggoyangkan tangannya hingga sosok Seungcheol hilang di ujung tikungan jalan.
"Astaga!" Han teriak terkejut saat menoleh dan melihat wajah Young menempel di pintu kaca bagian dalam perpustakaan sedang menatapnya, "Kau sedang apa?"
"Aku masih belum percaya teori peri berjodoh dengan manusia itu nyata."
"Itu nyata, kau sudah melihat aku dan Seungcheol."
"Waktu Paman Young bilang kau sedang ditugaskan di luar Diamondra, aku kira kau dikirim ke bangsa atas awan. Aku terkejut saat paman bilang kau ada di dunia manusia, lebih terkejut lagi kau ternyata menemui jodohmu." Young berseloroh.
"Tidak banyak yang tau tentang ini. Hanya untuk berjaga-jaga, Ayahku khawatir kalau ada musuh yang mengetahui tentang ini mereka akan menggunakannya sebagai senjata, mereka bisa saja menghalangiku untuk bertemu dengan jodohku." Balas Han.
"Dia sudah menerima Kak Han?"
"Sepertinya iya." Jawab Han, sedikit ragu.
"Kau terdengar tidak percaya diri."
"Seungcheol belum mengatakannya secara langsung, jadi aku tidak mau menyimpulkannya sendiri."
"Dia sudah menerimamu, Han." Jun, si peri tertua menimbrung obrolan kedua peri muda tersebut. "Kalau belum, tidak mungkin Seungcheol ikut merasakan kekalutanmu malam itu."
"Entahlah, aku masih butuh pengakuannya untuk meyakinkanku."
Jun menyuruh kedua peri itu masuk ke dalam ruangan pribadinya.
"Young, sekarang bisa jelaskan pada ku apa yang sedang terjadi di Diamondra menurut sepengetahuanmu?" Jun memulai percakapan ketiganya.
"Aku tidak tau bagaimana detailnya, tapi berita tentang penyusup dan penghianat sudah cukup santer terdengar di pusat pelatihan ksatria muda. Para pemegang kedudukan saling mencurigai tentang akan terjadinya pemberontakan aku rasa itulah yang membuat Ayah Kak Han melaksanan pengangkatan darurat ksatria. Sampai akhirnya hari dimana penyerangan perpustakaan terjadi dan kecurigaan mereka semua menjadi kenyataan. Bahkan kakakku sendiri ikut andil saat penyerangan itu terjadi. Lalu kekacauan lain dimulai saat kediaman para tetua golongan juga ikut diserang, sepertinya para peri pemberontak itu mencari sesuatu dari ke empat golongan." Jelas Young panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fairy Mate
FanfictionDiusia menjelang dewasa, Han belum juga mendapat tanda jodoh. Hal itu membuat Ayahnya sedikit khawatir. Hingga pada suatu hari, Han menceritakan tentang mimpi yang berkali-kali datang dalam tidurnya. Han berbeda. "Aku berjodoh dengan manusia?" Seora...