Peri adalah istilah yang sering digunakan pada cerita rakyat, dongeng, dan fiksi untuk menggambarkan mahluk yang memiliki kekuatan gaib yang kadang kala turut campur dalam urusan-urusan manusia.
Di Indonesia, istilah peri sering digunakan dalam penerjemahan tokoh yang menggambarkan elf atau fairy (istilah dalam bahasa Inggris) dalam cerita fiksi maupun dongeng-dongeng dari Eropa.
Pada kisah fiksi modern karakter Peri sering dipinjam dari versi aslinya dan digunakan dalam kisah fiksi fantasi masa kini dengan berbagai variasi penggambaran tergantung oleh penulis atau penciptanya. -Google.
Melihat dari kalimat yang saya kasih bold, disini karakter perinya tercipta dari fantasi saya yang pasti bakal ada tambahan sana sini untuk kebutuhan cerita.
Jadi beginilah 'jenis' peri disini.1. Penggambaran Peri disini mirip seperti manusia, jadi ada yang tinggi-pendek, gemuk-kurus, lelaki-wanita, tapi gerakan mereka lebih anggun, luwes dan punya kekuatan... ya mirip kaya peri-peri di film barbie yang aku yakin udah pada pernah nonton.
2. Peri bisa punya anak layaknya manusia, dan juga dengan cara mereka. Ini versi saya ya.
3. Peri dikatakan dewasa saat mereka menginjak usia lebih dari 25 tahun. Biasanya akan ditandai dengan mendapat tanda mate.
4. Mate. Aku sengaja pakai konsep mate nggak jauh beda kaya cerita supernatural vampire, werewolf yang pernah saya baca. *receh emang* tapi aku selalu suka kalau ada cerita temanya mate gitu. Tapi ini bukan omega univers, jadi ngga ada yang namanya alpha, beta, omega.
Edit : aku baru sadar ternyata ini adalah konsep SOULMATE.
5. Kekuatan peri tidak bisa dipakai seluruhnya selama bukan di tempat asalnya.
6. Dunia peri disini aku namain DIAMONDRA, yang terbagi dalam 4 tingkatan. Ruby-Keturunan Raja/Bangsawan, Violet-Kesatria, Sapphire-Cendikiawan, Emerald-Rakyat biasa.
7. Isi cerita bisa nambah atau kurang sesuai kebutuhan cerita. *sorry*
8. Saya tidak biasa membuat cerita fantasy. Semoga kalian bisa menerima ff ini dengan segala penggambaran / imajinasi saya yang sangat cetek ini. Dan Jujur aku belum pernah nyoba baca cerita tentang peri di dunia oranye ini, jadi maaf kalau ceritanya agak ngawur, ngalor ngidul.
9. Akan diupdate setiap hari Jumat/Sabtu. Tapi saya nggak janji bakal seminggu sekali update. Bisa duaminggu, tigaminggu, sebulan, duabulan. Yang pasti updatenya hari itu. Tergantung mood saya.
Happy Reading~ squad kesayangan.
Semoga kalian menerima dengan baik ff comeback ku ini. wuffyuu=====================================
Trailer:
"Mungkin Ayah akan menjodohkan mu dengan salah seorang putri sahabatnya."
"Bicara apa kau, aku bisa mendapatkannya sendiri, tahu."
"Bisa saja, kan? Kakak sudah hampir dewasa tapi belum juga mendapat tanda jodoh."
.
.
.
Meskipun lelaki, wajahnya terbilang sangat lembut, ia mendapatkannya dari mendiang ibunya yang mana hampir seperti kembar jika disandingkan juga dengan adiknya yang sangat cantik. Hanya saja dia terlihat seperti duplikat dari Ibunya, bahkan warna rambutnya pun sama, ungu kebiruan, sementara rambut adiknya sewarna dengan rambut ayahnya, hitam pekat.
"Apa kau pernah dengar cerita para tetua tentang peri yang berjodoh dengan manusia."
"Kebanyakan cerita itu berakhir tragis dan menyedihkan..."
.
.
.
"Kau memimpikannya sejak setahun lalu, tapi tidak mencari tahu arti mimpimu?"
"Boleh aku melihat garis tanganmu?"
"Aku berjodoh dengan manusia?"
=====
"Kau tahu, tidak, saat kau cemberut saraf wajahmu lebih banyak tertarik dibanding saat kau tersenyum, yang mana akan membuat wajahmu terlihat lebih tua dari pada umur aslimu."
"Brengsek, aku tidak butuh ocehanmu sekarang."
"Ada apa?"
"Beasiswaku terancam dicabut."
.
.
.
"HEI BOCAH KEPARAT!""Berani sekali kau mengoceh bocah! Kapan kau akan melunasi sisa hutangmu!"
"Minggu depan."
.
.
.
"Kau beruntung sekali bisa bertemu denganku yang baik ini."
"Sekarang kau dan aku bisa tidur dengan tenang."
"Kau baik sekali Choi Seungcheol."
"KAU SIAPA?!"
Yay/Nay
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fairy Mate
FanfictionDiusia menjelang dewasa, Han belum juga mendapat tanda jodoh. Hal itu membuat Ayahnya sedikit khawatir. Hingga pada suatu hari, Han menceritakan tentang mimpi yang berkali-kali datang dalam tidurnya. Han berbeda. "Aku berjodoh dengan manusia?" Seora...