Chapter 22 | Rindu (2) 🔞

755 33 5
                                    

Halo, maaf bgt lama update, saya lg berantem dan putus kemaren itu sama pacar saya, berharap ultah kemaren bisa ngerayain bareng dgn org spesial. Eh taunya ada masalah, dan skrg saya sendiri lagi. :')

Hadiah ulang tahun terburuk sih tahun ini. Aku cuma berharap yg terbaik aja buat dia. Semoga kami bisa menemukan kebahagiaan kami masing2. Aamiin..

Dan juga buat kalian yg masih anteng2 sama pasangan kalian, semoga selalu awet ya! Makin sayang, makin erat dan makin langgeng! Tanpa banyak buang waktu soal curhatan saya ini, langsung di baca ya guys! Ini saya kasih double upload buat kalian yang masih bertahan nungguin cerita saya ini! Love sekebon! Happy reading guys!

~©©©~

***
Disclaimer dulu ya. Bab ini akan berisikan cerita yang agak sensitif dan gore. Jadi kalo kurang suka yang part gore nya bisa di skip ya.

-

-

"Kakak... Nathan takut.. ", kalimat tersebut terus keluar dari mulut Nathan sembari ia menangis bersimpuh memeluk lututnya.

Tubuhnya menggigil dan gemetaran, tangannya mengepal kuat bahkan sampai buku-buku jemarinya memutih, karena terlalu lama mengepal kuat.

Biasanya ada sosok kakaknya yang akan menenangkannya, memeluknya dan memastikan bahwa kakaknya akan selalu ada disisinya disaat mimpi buruk akan traumanya itu tiba-tiba muncul. Namun sekarang, disaat titik terapuhnya, ia hanya seorang diri di dalam kamar yang gelap dan dingin itu.

-

-

Tepat hari ke-tujuh saat pagi hari, konflik tiba-tiba memanas kembali. Warga desa menyerang mess kediaman petugas keamanan Pam Swakarsa. Kondisi petugas yang tak siap diserang secara tiba-tiba, membuat warga desa berhasil membacok beberapa petugas keamanan dan ada dua diantaranya yang kepalanya dipenggal. Lalu dua kepala terpenggal tersebut ditaruh di atas truk merah. Dua petugas keamanan Pam Swakarsa dari perusahaan perkebunan sawit PT Sumber Wangi Alam (SWA) menjadi korban pemenggalan yang dilakukan oleh warga Mesuji keduanya bernama M***o (22) dan S****n (26).

Melihat ada serangan yang tiba-tiba, lalu membuat pasukan Pam Swakarsa lainnya pun turut melawan, dengan persenjataan yang ada mereka mencoba memberi balasan kepda warga desa.

Dan pada akhirnya bentrokan yang terjadi ini menewaskan 7 orang, dua dari warga dan 5 karyawan perusahaan. Korban dari warga, I.S (18) dan M (21). Sedangkan dari pihak karyawan perusahaan yang tewas, berinisial H, S, H, A serta A.

Pasukan kepolisian pun cukup kewalahan dengan bentrokan yang makin parah ini. Berkali-kali suara letusan pistol diarahkan ke udara agar dapat menghentikan bentrok.

Setelah situasi mulai terkendali, pasukan polisi mulai mengamankan area dan memasangi garis polisi. Sungguh pemandangan yang mengerikan, Bagas bahkan hampir muntah melihat kehororan yang terjadi tepat di depan matanya.

Pihak medis pun akhirnya tiba setelah 2 jam berlalu dan mulai akan menggotong para korban untuk diamankan dan diurus perkara kematiannya.

-

-

Setelah cukup penat dengan pekerjaannya hari ini, Bagas istirahat sejenak, dan setelah itu akan pergi mandi agar bisa sedikit merasa segar dan sedikit melupakan hal yang terjadi tadi. Bahkan saat makan malam pun Bagas menjadi agak tak bernafsu makan membayangkan para korban.

Saat ini pukul sudah menunjukkan jam 23:00, dari kejauhan terlihat kilauan sambaran petir, sepertinya dari arah kota Baturaja, di sana saat ini kemungkinan sedang hujan. Dan juga kejadian hari ini membuatnya teringat semua kejadian saat Mei 1998 dahulu. Semakin Bagas memikirkannya, semakin ia tidak bisa tidur.

The Secret || RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang