Chapter 11 | Mimpi Basah part 2 🔞

4.8K 140 22
                                    

WARNING!!! Ada adegan dewasa! Harap yang dibawah umur boleh skip part dewasanya ya! Walau aku ga yakin kalo kalian bakal skip adegan itunya 🤣🤣🤣

-

-

Pagi ini Nathan bangun agak siang dari biasanya. Dia kelelahan habis olahraga semalam. Kemarin sore ia dan Bagas jogging di alun-alun kota. Malam hari mereka lanjutkan dengan gym. Sehingga tenaga mereka berdua terkuras habis.

Masih dalam kondisi setengah sadar, Nathan melihat ke sebelahnya, tak di temukan sosok abangnya itu. Lalu beralih ke bagian selangkangannya. Akhir-akhir ini entah mengapa adik kecilnya itu selalu mengeras saat bangun tidur, bahkan terkadang tiba-tiba ereksi tanpa sebab.

Dan dalam sebulan terakhir mereka gym bersama, Nathan sering memperhatikan Bagas saat latihan, terutama saat Bagas mulai melepas bajunya. Otot-otot Bagas yang mulai mengembang, di tambah bulu-bulu halus yang mulai memenuhi area dadanya. Entah mengapa sangat menarik perhatian Nathan.

Sejak dulu Nathan memang sangat mengagumi sosok kakaknya itu. Apalagi jika nanti badan Bagas sudah seperti badan pemilik gym itu, pasti akan sangat keren dan gagah sekali. Dengan membayangkan hal itu Nathan jadi senyum-senyum sendiri.

Setelah puas menghayal, Nathan pun mulai bangkit, "Kakak sudah masak belum ya? Perut Nathan sudah lapar sekali." Tutur Nathan yang mendengar perutnya yang sudah protes minta diisi.

Sesampainya di dapur, benar saja, ia mendapati kakaknya itu sedang memasak. Posisi Bagas sedang membelakangi Nathan. Sehingga Bagas yang sedang fokus memasak tidak menyadari kehadiran Nathan yang berdiri di ambang pintu dapur memperhatikannya dari belakang.

'Ternyata kakak kelihatan keren juga dari belakang kalo lagi masak begini.' Ucap Nathan dalam hati melihat siluet tubuh Bagas dari belakang yang hanya mengenakan boxer + celemek itu.

Selama ini Nathan tidak terlalu memperhatikan Bagas sampai sedetail ini. Entah mengapa akhir-akhir ini selalu saja ada hal yang menarik perhatiannya dari abangnya itu.

Dan lagi-lagi, burung Nathan yang sudah tidak terlalu ereksi itu, kini kembali ereksi lagi tatkala memandang sosok abangnya yang tengah fokus memasak.

'Lahhh?! Kok bangun lagi sih?' Protes Nathan dalam benaknya yang melihat burungnya kini ereksi lagi bahkan sampai berkedut-kedut.

Nathan pun kembali menuju kamar, sebelum abangnya menyadari keberadaannya dan Nathan akan merasa malu dan tidak tahu menjelaskannya jika abangnya menyadari bahwa burungnya saat ini sedang ereksi.

Sesampainya di kamar, Nathan mencoba untuk menenangkan diri dan mencoba mengatur nafasnya. Setelah lebih-kurang 10 menit ia memenangkan diri dan berhasil membuat burungnya tidak ereksi lagi, ia kembali menuju dapur untuk menyapa abangnya seolah-olah ia baru saja bangun dan keluar kamar.

"Pagi kakak." Sapa Nathan.

"Eh adek. Baru bangun ya?" Jawab Bagas sembari menyiapkan hidangan di atas meja makan.

"Hehehe, iya bang. Kebangun gara-gara aroma masakan kakak nih. Sangat menggugah selera!" Balas Nathan sambil memuji masakan Bagas yang memang sangat lezat menurut Nathan. Bahkan makanan di restoran pun bakal kalah sama masakan buatan kakaknya itu.

Bagas pun merespon dengan tertawa, "Hahaha, bisa saja kamu ini. Ayo sini kita makan. Paling nikmat makan kalo baru dihidangkan begini."

"Siap pak bos! Tapi Nathan cuci muka dulu ya!" Respon Nathan yang segera mencuci muka dan tangannya.

Setelah selesai, Nathan duduk berhadapan dengan Bagas. Bagas pun telah menyiapkan porsi nasi dan lauk di piring Nathan. Dan mereka pun sarapan dengan khidmat.

The Secret || RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang