Bab 5 𖦆kelaparan𖦆

98 63 16
                                    

"lebih baik aku di siksa oleh seribu pedang di bandingkan harus di siksa tanpa sosok seorang keluarga"

-Sadewa Arzahel Dirgantara

dewa hanya melihat figuran yang sempat ia simpan, figur yang berisi foto dirinya bersama gara dan ibunya

dirinya sebenarnya sangat rindu bermain dengan gara, dia ingin sekali menghubungi gara bahkan walaupun hanya sekedar menelfon tapi dewa dan kakek darsah saja sama sekali tidak memiliki ponsel apalagi nomor ponsel zenna dan rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dirinya sebenarnya sangat rindu bermain dengan gara, dia ingin sekali menghubungi gara bahkan walaupun hanya sekedar menelfon tapi dewa dan kakek darsah saja sama sekali tidak memiliki ponsel apalagi nomor ponsel zenna dan rey

walaupun hanya sebuah foto biasa tapi bagi dewa itu adalah foto yang sangat istimewa, di mana dirinya berfoto bersama adik kesayangannya dan ibunya

dan setelah dewa puas menatap figura itu lalu dewa memeluk nya dan mulai menangis dalam diam

dewa melihat ke arah gembul ikan cupang kesayangannya yang tidak bergerak karena memang dalam beberapa waktu dewa tidak mamu membelikan gembul makanan yang membuat ikan cupang itu harus mati

"kok gembul ga gerak?" dewa mulai enggoyangkan aquarium itu bahkan tidak segan memcoel badan ikan cupang itu tapi usaha nya nihil ikan cupang itu sudah tidak bernyawa

setelah itu dewa terdiam di malam yang sepi menatap ikan cupang yang sebelumnya pernah dia pelihara

"apa dewa akan mati kelaparan seperti gembul?" sekarang pikiran dewa terasa begitu sempit bahkan dirinya saja hampir berfikir apakah nasibnya akan sama seperti gembul?

~×~×~

dewa mulai memasuki kamar kakek darsah berniat untuk berpamitan untuk pergi ke sekolah tapi tiba-tiba dia melihat kakeknya meletakkan uang 10 ribu di dalam kantong dewa untuk dewa makan waktu jam istirahat

"ga perlu kek dewa ga perlu uang kakek, mending uang nya buat kakek beli obat" sebenarnya dirinya memang dalam posisi lapar tapi melihat keadaan kakek darsah merasa tidak tega jika harus mengambil uang pemberian kakek nya untuk dia makan sedang kakek darsah tidak makan sama sekali

"terima nak dewa, jika tidak untuk jajan mu maka terima lah demi kakek" dewa hanya bisa mengangguk dan menerima uang itu lalu mencium tangan kakek nya dan mulai berjalan ke luar untuk memasang sepatu

dewa pun berjalan ke arah sekolah tapi sebelum itu dewa sempet mampir ke warung membelikan Aqua gelas yang seharga seribu dengan roti yang harganya 2 ribu jadi total keseluruhan nya 3 ribu

setelah dewa membelikan makanan untuk dia makan dewa mulai berjalan meletakkan tas dan sebelumya dewa sudah meletakkan makanan yang barusan dia beli di dalam tas

dan waktunya pembagian kelas di mana dewa memasuki kelas 7.2, dan sial nya dewa harus sekelas dengan dio dan ken yang memang kemarin membully nya hingga harus menumpang susu coklat ke seragam dewa

Sadewa -kehilangan masa kecil (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang