"And that's how it goes."
Taesan ngelirik Leehan, kembarannya itu kelar pake sepatu, mereka mau berangkat sekolah bareng.
"What is goes you mean?"
"You didn't move on," Leehan nyeringai, dia ngambil sepedanya yang parkir sebelahan sama Taesan, mereka kali ini mutusin berangkat sekolah pake sepeda. "Just because the bento."
"It's normal I guess."
Leehan ngangguk. "It's normal, but you are too stupid."
"Is that judgement?"
"Yep," sambil mulai ngayuh sepedanya dengan Taesan yang juga iring iringan sama dia, cowok itu nambah ucapannya. "Just make move, Taesan. At least, if you couldn't take her as your girlfriend, make sure she always by your side."
"Seems like Imma obsess man, nah thanks."
Leehan ngegeleng. "Bukan yang dalam kategori begitu, Han Dongmin. Pastiin aja dia nyaman sama lo, that's what I mean."
"I can't twinnie, gue sama dia is a nothing, we just friend."
"F R I E N D S, that's how you spell fuck friends," Leehan bersenandung sambil ketawa. "Jangan nyesel kalo suatu saat Kak Jisung balik, dan lo masih stuck gini gini aja. Gue tau Kak Lami punya masalah sama masa lalu, tapi siapa yang tau sama first love."
---
Taesan ngeringis kecil, dia kesandung lantai berlobang pas lagi jalan ke arah ruang guru, salah sendiri ngelamun, dia lagi mikirin kata-kata Leehan pagi tadi, agak nyelekit gimana gitu si Leehan Leehan itu.
"Ngelamun mulu idup lu."
Ngedenger ada suara orang yang negur dia, Taesan noleh, ada sepupu nya lagi yang kali ini seangkatan.
"Berisik."
"Si anjing," namanya Belle- anak kelas IPS 1, saing saingan sama Leehan buat ngedapetin juara umum. "Gue denger lu deket sama Kak Lami, San?"
Taesan nyibir. "Gue denger lu deket sama Anton, Belle."
Belle yang di counter balik sama Taesan bukannya kesel malah nyengir. "Bayangkan, Anton yang se superior itu ngedeketin gue, San. Like heaven is all for me! Yes, me! Belle Shim!" Cewek itu gelendotan ke tangan Taesan yang ngebikin si cowok geli sendiri.
"Jauh jauh dari gue Bellanjing!"
Belle tersakiti. "Bisa-bisanya lo berkata demikian ke gue, Taesanjing! Fuck off!" Belle ngelepasin diri dari Taesan terus ngacungin jari tengah.
"It's for you, bitchy!"
"Damn jerkie," Belle nopang tangannya di pinggang, ekspresi cewek itu sassy banget. "Gue yang se cakep ini lo katain bitchy?"
Taesan ngebalikin gaya Belle, dia ikutan nopang tangan di pinggang dengan raut wajah yang ga kalah julid. "Dan lo juga ngatain gue yang se cakep ini sebagai jerkie?"
"Stop following me!"
"You the one who followed me five minutes ago!"
"I didn't!"
"Yes you! I gotta go to the teachers room and suddenly you appear in front of ma face!"
Belle ngerasa kena counter, dia cemberut, alisnya nukik, pokoknya dia sebel, si Taesan Taesan ini ga pernah mau kalah kalo udah debat sama dia.
"Kalian mau berantem di depan ruang guru sampe kapan?"
Keduanya rada kaget, sama-sama noleh ke belakang dan nemuin Lami yang senyum ke arah keduanya, di tangan cewek itu ada tumpukan buku yang Taesan heran ngapain dia ngebawa tumpukan buku sendirian. Dan seperti biasa, walopun ga niat pedekate tapi dengan love language nya yang katanya eek of serva itu, Taesan jalan ke Lami dan ngambil alih buku di tangan Lami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenade
FanfictionKatanya Taesan naksir kakak kelasnya, tapi Taesan nya cupu, ga tau deh endingnya entar gimana -Leehan ---