Wild

138 16 1
                                    

Wanita berambut panjang itu memperhatikan pemuda yang sedang santai menunduk dan membaca buku yang sangat lecek karena terus dibawa kemana-mana dan dibaca kapanpun saat ia sempat. Di pesawat, di kereta, di pinggir pantai, di pinggir kolam renang hingga di kamar.

Pemuda tampan  itu begitu serius membaca buku dihadapannya dan mengabaikan semua hal yang ada disekitarnya. Termasuk wanita itu.

Sosoknya yang begitu besar, duduk mendominasi ruangan hotel di pinggir pantai eksotis di Ibiza.

"Sayang !!"

Wanita itu mencolek sumur di pipinya yang bertengger begitu manis memecah kontur wajahnya yang begitu tampan dan menunjukkan betapa pemuda itu sangat maskulin. Dan lesung pipit itulah yang menjadi penyeimbang nya sehingga wajah tampan itu akan menjadi lebih manis ketika ia tersenyum. Namun sayangnya lesung pipit itu sudah bertahun-tahun lamanya jarang sekali muncul.

"Ya ??" jawabnya tanpa mengangkat wajah dari buku ditangannya.

"Matahari sedang mau terbenam, kau tak ingin melihatnya ??"

"Aku sudah melihatnya kemarin, besok kita pulang ke Korea dan aku tak bisa lagi membaca buku ini kalau sudah di Korea. Nuna bisa pergi sendiri kalau mau melihatnya"

"Hmmm... bagaimana kalau ada yang mengganggu nuna lagi seperti kapan hari ??"

Pemuda itu langsung mengangkat wajah, melepaskan kaca mata, meletakkan bukunya dan meluruskan kakinya di kursi panjang di pinggir jendela.

"Kalau begitu...lihat matahari terbenam dari jendela ini saja...sini..."

Wanita yang dipanggil kakak oleh pemuda itu tersenyum manis, langsung berdiri dan melemparkan tubuhnya keatas pangkuan sang pemuda.

Dan ya dari jendela lantai tiga hotel di Ibiza itu mereka bisa memandang ke ufuk barat dan bisa menyaksikan bagaimana matahari terbenam.

Sementara dibawah mereka, mereka berdua bisa melihat kerumunan orang dari seluruh dunia memandang ke arah yang sama yakni langit yang jingga dan indah dimana benda bundar besar itu bergerak turun berlahan ditelan oleh samudera.

Wanita itu duduk dipangkuan sang pemuda, bergelung dengan hangat disana, memeluk tubuhnya dengan erta tanpa jenuh, menikmati kebersamaan mereka yang sudah berjalan hampir sebulan penuh di benua Eropa. Dan hampir sebulan penuh pula pemuda itu hanya menjadi miliknya. Hanya miliknya.

"Wah indah sekali..."

Seru sang wanita hingga pemuda itu menoleh pada wanita yang duduk diatas pangkuannya. Namun anehnya wanita itu tak sedang memandang matahari yang terbenam namun ke arah wajah tampan nan seksi yang sedang memangkunya.

Wanita itu berharap pemuda itu akan tersenyum melihat ia sedang memujinya, bukan memuji matahari. Namun itu tak pernah terjadi. Dia tetap bungkam seribu bahasa sambil mata naganya ikut memandangi matahari yang sedang terbenam.

"Kau sudah rindu padanya ??"

"Ya, sangat !!"

"Sabarlah sayang"

"Mmmm" jawab pemuda itu sambil membenamkan wajahnya pada dada si wanita yang menyambutnya dengan pelukan hangat.

"Berjanjilah, setelah pulang dari sini kau akan lebih bahagia"

"Mmmmm"

Wanita itu tersenyum sambil membuka kancing dada di dress mini dan tipis berwarna merah terang karena mengetahui apa yang diinginkan pemuda itu dari dirinya.

Sambil bergerak membetulkan posisi kakinya yang mengangkangi pemuda itu, sang wanita mengeluarkan payudaranya dan menyodorkannya pada pemuda yang nampak begitu kehausan di depannya.

Dan wanita itu langsung merintih saat merasakan bagaimana seorang pemuda memberinya kesenangan tanpa henti selama hampir sebulan ini secara penuh ketika mereka berpindah dari satu negara ke negara lainnya di Eropa.

"Nuna....!!"

"Mmmmm ??"

Sang nuna mengangkat kepalanya dan mendongak ke langit-langit kamar ketika merasakan lidah panas itu memujanya tiada henti. Tak pernah ada kata biasa dalam setiap percintaan dengan pemuda itu, dia selalu memberikan dirinya secara total dalam percintaan yang begitu intens. Pemuda itu tampak begitu sangat menikmati dirinya dan lawannya dengan sepenuh jiwa. Dan ketika ia meletakkan wanita itu ke atas ranjang maka ia akan memuja wanita itu dengan tubuhnya sendiri dalam sex gila dan liar yang akan membuat wanita itu tak bisa bangun hingga keesokan harinya.

"Oowwh...!!! Sayang...bisa lembut kali ini...mmmmhh !! Aakkhh !!"

Dan tak ada jawaban dari bibir seksi itu hanya jawaban berupa hunjaman dalam yang membuat wanita itu berteriak kencang, meremas sprei dibawah tubuhnya saat dirinya terbang ke langit ke tujuh bersama rasa sakit dan nikmat yang susul menyusul tiada henti.

                                     *****

Step Brothers (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang