Berikan Jungkookie padaku...

155 26 9
                                    

Jin turun dari mobil dan meminta supirnya membawa barang-barang yang dibawanya ke dalam.

Dia tahu Namjoon hari ini libur bekerja karena hari Minggu dan ia sudah bisa melihat Bentley nya sudah ada dirumah ini seperti permintaannya. Dalam keadaan terbungkus rapat.

Tapi Jungkookie tak ada di kamarnya, namun ia mendengar percakapan yang berasal dari dapur.

Sambil melepas blazer ia berjalan ke arah dapur, menyiapkan mental akan ucapan-ucapan pedas dari seseorang yang tak pernah menerima kehadirannya dirumah ini meski dia terus datang.

Baiklah saatnya pasang muka tembok

Bisik Jin dalam hati.

Namun apa yang dilihatnya di dapur membuat ia tertegun sesaat.

Jungkookie tampak menangis, dan ketika melihat kehadiran Jin meweknya semakin lebar. Namjoon tak memakai baju seperti biasa, memunggungi mereka berdua dan sedang melakukan sesuatu serta tak melihat kehadiran Jin dan ia terus berbicara panjang lebar tentang sesuatu.

"Hyung sudah membayar mahal pengobatanmu Jungkookie, dan kau tak mau disuntik, kau tahu itu artinya apa ??,"

"Mereka bukan menyuntik Hyung, mereka mengambil sesuatu dari tubuhku dan itu sakit sekali, aku tidak tahan...hiks,"

"Tapi itu bagian dari pengobatan, kalau kau tak mau mereka melakukan itu maka pengobatan kamu sia-sia, Hyung sudah capek dengan semua ini,"

"Kalau Hyung sudah capek maka sudah jangan obati aku, biarkan aku cacat seumur hidup !!,"

Setelah mengucapkan itu Jungkookie langsung mengkerut dan menggapai-gapaikan tangannya pada Jin ketika sesuatu menghantam tembok. Sebuah gelas yang hancur berantakan.

Jin langsung mendekati Jungkookie, memeluk kepalanya dan menciumi dahinya dengan pelan untuk menenangkannya.

"Sssstt sudah, ada Hyung disini jangan menangis lagi," bisiknya pelan.

Lalu ia melepaskan Jungkookie, mendekati Namjoon yang belum juga menyadari kehadirannya. Rupanya pemuda itu sedang membersihkan wortel dan hendak memotong-motongnya sambil menceramahi adiknya namun berakhir ribut.

Setelah Jin menjejeri dirinya di depan wastafel dapur, barulah pemuda itu sadar bahwa Jin ada diantara mereka. Sesaat pemuda itu menoleh untuk mendapati Jin yang begitu tampan ada disampingnya.

Namjoon yang sedang memegang baby carrot kecil dengan tangannya yang besar menoleh sesaat sebelum mengalihkan perhatiannya lagi pada apa yang sedang dilakukannya. Tidak peduli.

"Aku ke kamar dulu," Jungkookie dari belakang mereka berdua berjalan dengan kursi rodanya sendirian.

"Kau belum makan, jangan pergi dulu," teriak Namjoon tanpa menoleh.

"Aku tak mau makan, biar aku mati sekalian!!," balas Jungkookie berteriak menjawab ucapan sang Hyung.

"Jungkookie !!," Namjoon langsung melepas wortel ditangannya dan hendak mengejar sang adik. Tapi Jin langsung menahan pemuda itu.

"Joon sudah, biarkan dia sendiri dulu," ujar Jin pelan sambil memegangi bahu pemuda itu.

"Dia sudah berani membantahku !!,"

"Iya Hyung tahu... Joon.....!!,"

"Berani-beraninya dia menolak pengobatan di saat aku pontang-panting mencari biaya pengobatannya....,"

Jin langsung memeluk tubuh pemuda tak berbaju di depannya. Mendekap pinggang pemuda itu dan menarik tubuhnya kuat-kuat agar menempel padanya.

Namjoon berontak dan berusaha melepaskan diri tapi Jin tak membiarkan itu terjadi.

Step Brothers (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang