Jangan menikah

119 26 4
                                    

Jin sangat bahagia ketika mengintip dari jendela kedua adik tirinya sedang bermain basket meski salah satunya memakai kursi roda.

Tak lama lagi Jungkookie, tak lama lagi kau akan bisa berlari lagi....

Jin saat ini lebih banyak diam, agak menarik diri agar tak menimbulkan ketegangan antara dirinya dan Namjoon. Dan ia sangat senang ketika melihat ia tak pernah lagi pergi dari rumah itu. Ia hanya akan pergi beberapa jam pada jam 10 malam lalu aku akan pulang pada tengah malam. Begitu seterusnya.

Dan Namjoon tak pernah berbau alkohol, hanya berbau rokok meski Jin tahu pemuda itu masih bekerja sebagai DJ di club milik Hyun. Dan anak buah Jin masih terus memantau pergerakan Namjoon. Dia tak mau anak itu kembali ke jalan yang telah dilaluinya.

"Aman bos, adik anda tak pernah kemana-mana setelah bekerja, dia langsung pulang,"

"Minji ??,"

"Beberapa kali dia berusaha menemui Namjoon tapi rupanya Hyun bisa mengatasi hal itu. Ia yang kemudian menemani Minji, tapi anda harus berhati-hati dengan wanita ini. Backingannya lumayan,"

Sekali lagi Jin tersenyum, ini sudah sesuai rencananya. Sambil menjauhi jendela ia mengancingkan kancing di lengannya, mengambil jas lalu tas kerjanya.

Supirnya sudah menunggu dengan mobil yang sedang dipanaskan.

"Kalian !! Hyung pergi bekerja dulu. Dan Joon jangan kemana-mana ada yang harus Hyung bicarakan denganmu,"

Mata Jungkookie yang terlihat  bundar meski dari kejauhan berbinar dan melambaikan tangannya pada Jin. Jin tahu anak itu terlihat sangat bahagia bermain bersama kakaknya. Sedangkan ia merasa seperti ayah yang hendak pergi mencari nafkah untuk kedua putra yang sudah dewasa.

"Ada apa tuan ??," tanya supir yang sangat akrab dengannya itu melihat Jin tersenyum-senyum sendiri.

"Tidak, hanya....apa aku terlihat seperti ayah mereka ??," tanya Jin dengan gugup.

"Ya, anda terlihat seperti ayah mereka," jawab supirnya sambil tersenyum senang. Dengan kehadiran kedua orang itu sang supir melihat Jin tampak lebih bahagia setiap harinya.

***

"Kemana hyungmu ?? Bukannya aku suruh dia tak kemana-mana ??," tanya Jin ketika melihat Jungkookie bermain game bola sendirian saat ia baru pulang kantor.

"Tadi ada temannya yang menjemput Hyung, aku tidak tahu dia mau kemana," jawab Jungkookie sambil mematikan game nya.

"Tidak apa-apa, kau teruskan saja game nya," ujar Jin saat melihat pemuda itu mematikan game yang dimainkannya.

"Tidak Hyung, mataku sudah capek. Aku ingin memelukmu, bolehkah ??," tanya Jungkookie sambil ketenangan kdua tangannya.

Tanpa mengatakan apapun Jin duduk bersimpuh dan menyodorkan tubuhnya untuk dipeluk. Jin menghembuskan nafasnya ketika dipeluk Jungkookie rasanya seluruh bebannya lenyap seketika.

"Apa Hyungmu bilang akan pulang jam berapa??," Jin mengusap rambut Jungkookie yang panjang di tengkuknya.

"Tidak, tapi nanti aku akan bertanya padanya, aku akan meneleponnya bagaimana ??,"

Jin membaui rambut aroma shampo bayi yang menusuk-nusuk hidungnya sambil menggeleng.

"Tidak usah nanti dia akan pulang sendiri, kalau ditanya-tanya nanti dia akhirnya tidak pulang sungguhan," jawab Jin.

"Hehehe iya betul itu, tidak usah ditanya, nanti dia akan pulang sendiri,"

"Hmmm ya lebih baik begitu,"

Step Brothers (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang