Majestic

159 29 6
                                    

Jungkookie terpana pada apa yang dibawa empat orang dibelakang Jin. Mereka membawa boneka beruang yang sangat besar yang dibungkus plastik.

Untuk siapa ? Aku tidak ulang tahun.

"Ya letakkan disana," ujar Jin sambil menunjuk pojok kamar dekat jendela yang menghadap ke taman dan kolam ikan.

Jungkookie melihat semua yang dilakukan orang-orang di kamarnya dengan matanya yang bundar.

"Hyuuung...!! Untuk apa boneka sebesar...itu....??,"

Jungkookie ingin bertanya tapi kemudian terhenti ketika melihat boneka yang sangat besar itu terlihat bagian perutnya ada resleting yang kemudian bisa dibuka dan menjadi seperti sofa, atau lebih tepatnya menjadi tempat tidur. Dan Jungkookie takjub melihatnya.

Orang-orang itu kemudian keluar dengan membawa plastik-plastik pembungkus boneka.

"Hyung !! Apa ini ?? Aku bukan anak kecil lagi Hyung. Boneka ini...ah maksudku tempat tidur itu...bukannya untuk bayi ??,"

Tanya Jungkookie sambil membelai kepala beruang lembut yang sekaligus sebagai kepala tempat tidur. Yang ditanya hanya berdiri dengan wajah ceria sementara kedua tanggannya ada di dalam saku.

"Kalau kau bosan di tempat tidur kau bisa tidur disini sambil melihat ikan berenang di rumahnya dan burung-burung beterbangan mencari rumahnya," jawab Jin dengan polos.

"Maksud Hyung kolam dan sarang ??," jawab Jin sambil membenarkan bahwa rumah ikan itu kolam dan rumah burung itu sarang.

"Ya... begitulah," jawab Jin bingung karena ia benar-benar tak paham nama-nama rumah hewan di saat ia harus menghafal ratusan undang-undang perdata dan pidana di negaranya.

Jungkookie tertawa dengan lucunya menyadari bahwa seorang Kim Seokjin, kakak tirinya yang di matanya begitu sempurna ternyata juga punya kelemahan. Artinya dia juga manusia.

"Kenapa kau tertawa Jungkookie ?? Jangan coba-coba menertawakan aku ya !!," ujar Jin dengan gemas sambil mendekati pemuda tanggung itu dan menggosok rambutnya yang hitam, panjang dan bergelombang dengan cantiknya.

"Hyung !! Hyung !! sudah kau merusak rambutku...iiissshh !!," Jungkookie mendorong kursi rodanya mundur sekaligus mendorong Jin yang masih mengenakan setelan resmi yang licin dari sutranya.

"Kau mau mencobanya ?? Lebih tepatnya bagaimana kalau kita berdua mencoba tidur disana ?? Kata yang jual kasur boneka ini cukup untuk 2 atau tiga orang dewasa,"

Dengan wajah penuh bujukan, Jin mencoba mempengaruhi Jungkookie agar mau tidur ditempat tidur untuk bayi itu. Jin sadar bahwa Jungkookie tak mudah dibujuk untuk hal-hal yang tak berkenan di hatinya. Namun Jin lega ketika melihat wajah Jungkookie yang berbinar-binar seolah juga sangat tertarik melakukannya.

"Kalau begitu tolong angkat aku," jawab Jungkookie dengan bersemangat.

"Okee, siapa takut  ??,"

Dengan terhuyung-huyung Jin membantu Jungkookie turun dari kursi roda dan berpindah ke tempat tidur bayi berbentuk beruang itu. Lalu setelahnya mereka tertawa-tawa seperti anak kecil merasakan kelembutan terkait tidur bayi yang ternyata muat buat mereka berdua.

"Bibi akan menepuk jidat jika melihat ini," ujar Jungkookie menyebut pengasuhnya sekaligus pengasuh masa kecil Jin.

"Hehehe....biar saja jangan dengarkan jika dia ngomel-ngomel," jawab Jin sambil menghadapkan tubuhnya pada Jungkookie.

"Jangan coba-coba peluk aku Hyung, aku gerah,"

Terlambat Jin sudah melempar jas ditubuhnya dan langsung memeluk Jungkookie.

Step Brothers (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang