Ini hyung

144 16 1
                                    

Dengan pelan sosok tubuh ramping dan postur memikat serta memakai jas lengkap itu memandangi sosok pemuda yang terbaring diatas tempat tidur.

Rumah itu begitu terpencil, rumah pedesaan pinggir gunung dimana jarak satu rumah ke rumah lainnya begitu jauh. Namun juga begitu tenang dan damai.

Ia sudah tahu informasi rumah itu sejak lama, namun ia tak berani mengunjungi nya. Ia takut merusak tekad dirinya sendiri untuk tak lagi mengganggu orang yang sudah tak ingin diganggunya dan ingin dirinya menjauh.

Tapi ia rindu setengah mati, ia hanya ingin melihat secara langsung pemuda yang terbaring terlelap dalam tidurnya. Cukup dia saja.

Namun ketika mendengar sosok yang terbaring ini ditinggalkan untuk sekian lama, maka tekadnya untuk tak menemui menjadi buyar. Dan dengan segera ia langsung menemuinya.

"Kalian keluarlah dulu" ujarnya pada beberapa orang yang juga berpakaian resmi seperti dirinya.

Orang-orang itu kemudian keluar dan menutup pintu dibelakangnya dengan rapat.

Berlahan ia menyeret kursi dan duduk dengan sangat pelan takut akan membuat pemuda itu terbangun.

Sesaat ia memandangi wajah tampan yang terbaring itu, rambutnya mulai panjang. Pipinya tembam dan sehat membingkai matanya yang bundar dan indah serta bentuk bibirnya yang tipis dan lucu.

Lehernya tiba-tiba merasa tercekat ketika untuk pertama kalinya ia akhirnya merasa lega melihatnya masih hidup dan tampak sehat dengan kedua pipi tembamnya yang memerah. Itu artinya ia dirawat dengan baik.

Dan ini sudah tahun kelima ia tak melihatnya. Ia tak berani, ia begitu pengecut untuk melihat wajah-wajah itu. Namun kini saatnya ia menghadapi apapun untuk melihat mereka kembali.

Dan tiba-tiba saja bulu mata panjang itu bergerak-gerak dan mata bundarnya terbuka berlahan.

"Hai....ini Hyung"

                                             *****
             

Step Brothers (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang