Apa ini ??

115 28 5
                                    

Jungkookie tertawa terkikik ketika melihat wajah Jin yang penuh dengan coretan bedak bayi.

Mereka berdua asik bermain kartu di tengah taman kecil disamping rumah itu. Namun karena yang kalah harus dicoret bedak bayi maka Jin yang tak ahli bermain kartu berakhir dengan penuh coretan di wajahnya.

Mereka berdua lupa pada insiden kecil di dapur beberapa waktu yang lalu.

"Kau curang Jungkookie !!," teriak Jin untuk kesekian kalinya sambil tertawa senang. Berada diantara adik-adiknya adalah kebahagiaan terbesarnya saat ini. Meski ditolak oleh satu pihak, tapi dia senang bisa mengawasi mereka langsung. meski salah satu seolah ingin melemparkannya keluar ketika melihatnya. Jin merasa tak pernah memperjuangkan sesuatu untuk keluarga, karena ia hampir sama dengan kedua kakak beradik ini, hampir tak punya keluarga.

Maka mengetahui bahwa mereka berada dalam keadaan baik-baik saja dengan segala keterbatasannya, itu membuatnya bahagia. Dan ia juga bisa melakukan banyak hal kepada mereka berdua. Tapi secara pelan-pelan karena ia tak mau melukai salah satunya, pemuda yang memiliki harga diri tinggi untuk menerima uluran tangan darinya.

"Kau tak lapar ? Kau ingin makan apa ? Oh ya apa laptop kamu perlu Hyung ganti yang baru ?? Sepertinya kau suka mengedit video, mau Hyung belikan yang bagus buat melakukan semua itu ??," tanya Jin beruntun sambil mengumpulkan kartu-kartu yang berserakan.

"Hyung mau bertanya yang mana dulu ?? Satu-satu," omel Jungkookie sambil mengocok kartunya.

"Mmmm oke, mau makan apa ??," tanya Jin sambil tersenyum memandangi wajah tampan dan imut didepannya yang dulu sempat ia benci, dan sekarang ia heran bagaimana dulu ia begitu benci pada wajah imut dan kekanakan didepannya. Sekarang ia sadar bagaimana polosnya dan murninya hati pemuda didepannya ini.

"Hyuuung, aku ini belum bisa berolahraga berat, kalau kau beri aku makan terus nanti aku gendut lho. Kata Taetae sebentar lagi aku akan seperti karung beras,"

Jin tertawa keras mendengar hal itu.

"Taetae, temanmu itu ?? Dia juga masih sering kesini ??,"

"Sunbae ku, iya kadang dia kemari kalau sedang pulang ke Korea, Taetae kuliah di Kanada, wah kartuku jelek sekali,"

"Oh ya ?? Wah hebat dia. Oh ya Jungkookie, kau mau kuliah ke luar negeri juga ??,"

"Mau tentu saja, kata Taetae kalau aku ambil master disana maka dia tak akan pulang ke Korea, dia mau kerja disana sambil menemaniku, tapi kakiku... sepertinya tidak mungkin.... lagipula Namjoon Hyung bersana siapa disini ? dan terlebih lagi, Hyung tidak kuliah....ah tidak aku tidak akan kemana-mana. Aku akan disini bersama Namjoon Hyung, walaupun dia pemarah tapi aku saaaaangat mencintainya, ah aku kalah,"

Jin mengusap matanya, mendengar pernyataan yang begitu mengharukan dari pemuda yang duduk di kursi roda didepannya. Tak pernah seumur hidupnya dia dicintai sedemikian besar oleh seseorang.

"Hyung aku kalah, coret wajahku, dan mengenai laptop, aku rasa laptopku masih memadai untuk kuliah sama edit-edit video tak penting itu,"

"Semua yang kau lakukan itu penting di mata Hyung percayalah Jungkookie, dan hmmm....aku coret sebelah mana ya....ah disini saja,"

"Ah hyuuung ....kau curang coretnya harus sekali saja, ini...enam kali....kau curang aku seperti Naruto....,"

Mereka berdua tertawa heboh melihat wajah Jungkookie seperti tokoh Naruto dengan tiga coretan melintang dimasing-masing pipinya.

Saat mereka berdua tertawa-tawa itulah masuk mobil merah darah. Dan ia tahu itu mobil siapa.

Dan rupanya kali ini ayng datang bukan hanya Minji saja namun bersama tiga teman wanitanya.

Mereka langsung heboh melihat Jin yang bersama Jungkookie.

"Ah mereka lagi," gumam Jungkookie.

Jin sesaat menoleh pada Jungkookie dan beralih pada empat wanita yang rupanya langsung menyapa dirinya sambil tertawa-tawa.

"Hallo Jin ssi !!," ujar mereka kompak.

"Halloo," Jin berdiri dan membungkuk pada mereka sebagai bentuk penghormatan pada wanita-wanita yang jauh lebih dewasa dibanding dirinya itu.

Dengan cekikikan wanita-wanita cantik itu masuk ke dalam rumah.

"Apa mereka sering kesini ?? Maksudku selain Miss Minji," tanya Jin pada Jungkookie yang tiba-tiba tampak murung.

"Ya cukup sering, nanti biasanya Hyung akan pergi bersama mereka dan pasti tak pulang,"

"Oh ya ??,"

"Ya,"

"Lalu kau sendirian ??,"

"Tentu saja tidak Hyung, Namjoon Hyung tak akan meninggalkan aku sendirian. Tahu tidak aku itu punya pengasuh, seorang ahjussi, tapi beberapa hari ini dia sakit dan masuk rumah sakit makanya aku tak ada teman,"

Tak lama kemudian kehebohan kembali terjadi ketika Namjoon keluar bersama empat wanita tersebut dan nampak siap untuk pergi.

"Jungkookie Hyung pergi, nanti akan ada ahjussi yang biasa menemani kamu kesini,"

"Oh dia sudah sembuh ?? Baiklah Hyung,"

Jin tahu Jungkookie menampakkan wajah sedih ketika Namjoon pamit pergi tapi tak ditampakkannya pada sang Hyung.

Lalu mobil merah itu menderu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Apa mereka pernah menginap disini Jungkookie ??,"

"Tidak Hyung,"

"Kenapa kau tampak sedih sekali ??,"

"Entahlah Hyung, setiap Namjoon Hyung pergi bersama mereka, hatiku rasanya kacau. Mereka....hampir seumuran ibu kami dan aku jadi berpikir apa yang Hyung lakukan dengan wanita-wanita itu ?? Aku jadi berpikir seandainya saja aku mati mungkin beban Hyung tak akan seberat sekarang, aku yang cacat ini....,"

Jin terpaku pada sosok pemuda yang nampak sedih  didepannya. Semua hal di masa lalu tentang dua pemuda yang masuk ke dalam hidupnya itu berkelebatan dengan cepat. Ia langsung berpikir sebentar andaikan ia dan papanya, tak pernah masuk ke dalam hidup mereka maka mungkin hidup mereka jauh lebih baik dari sekarang. Karena yang terbaik dari mereka adalah masih memiliki ibu.

***

"Mereka baru saja keluar, tolong ikuti, dan laporkan padaku secepatnya,"

***

5 jam kemudian...

"Jin ssi, kami tak bisa temukan mereka, tapi kami menemukan ini. Maaf mungkin ini akan lebih mengejutkan lagi,"

Jin membuka link aplikasi yang dikirimkan seseorang itu padanya.

Dan wajah tampannya langsung pucat melihat apa yang terbuka di depannya.

Apa ini ??

*****

Step Brothers (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang